PART 48 : Hari Baik

126 10 28
                                    

Assalamu'alaikum!!! Holaaaaa! I'm back!  Kangen Arshall? Kangen Radit? Atau kangen aku? HAHA abaikan yang terakhir! Seperti yang udah aku jelaskan di postingan pesan aku, bahwa kemarin-kemarin aku (sok) sibuk banget! Jadi ya aku pending dulu updatenya. *Halah alasan! :D

Tapi yang penting, hari ini aku update kan? kan? kan? HAHAHA. Cukup sekian pembukaan dariku, happy reading!

***

Jika belum bisa berbuat baik, minimal jangan menyusahkan orang lain-Unknown.

***

Telepon, enggak, telepon, enggak, telepon, enggak.

Berulang kali benak gadis itu berdebat mengenai hal ini. Sederhana saja sebenarnya, ia perlu menelepon atau tidak. Entahlah, rasa gugup selalu membuat pikirannya kalut.

Gadis itu mengembuskan napsnya pelan, kemudian mengetikkan nama seseorang yang akan ia telepon. Beberapakali nada sambung terdengar sampai akhirnya telepon tersebut diangkat oleh si penerima telepon.

"Assalamu'alaikum," Arshalla membuka pembicaraan.

"Wa'alaikumsalam, kenapa?"

Arshalla menggigit bibir bawahnya, tanda ia gugup. "Hm, mau barengan nggak berangkatnya? Nanti aku sama ayah jemput kamu, Dit." Terdengar hembusan napas lega setelah mengatakan itu.

"Kayaknya enggak deh, aku mau barengan sama temen aku. Bentar lagi mau berangkat, dia nggak ada yang anter jadi aku jemput."

Arshalla mengangguk paham, namun percuma saja ia mengangguk, Radit tidak akan melihatnya.

"Shall?"

Kedua matanya mengerjap, pertanyaan Radit kembali membawanya ke dunia nyata. "Iya?" jawabnya.

"Udah ya, aku mau jemput teman aku dulu,"

"Iya, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Akhir-akhir ini Radit terkesan cuek padanya. Entahlah Arshalla juga tidak tahu kenapa. mungkin Radit masih kesal perihal pesta Juna waktu itu.

***

"Dit, ini benaran nggak pa-pa nih?" tanya seorang cewek yang duduk di sebelah kursi kemudi.

"Nggak pa-pa, lo emang sering ngerepotin gue kan?" Radit terkekeh dengan ucapannya sendiri.

Cewek itu merotasikan bola matanya. "Ngerepotin lo kan emang hobi gue," ujarnya.

"Nah itu tahu!"

"Maksudnya, hm gimana ya ngomongnya?" Cewek itu terlihat gelisah, ia menyisir poninya yang panjang ke belakang dengan jari-jari lentiknya.

"Ngomong aja. Kalau kata Arshall nih ya 'udah to the point aja, biar aku ngerti' hihi," ucapnya menirukan gaya Arshalla. "Gue jadi kangen," imbuhnya dengan tatapan menerawang.

"Mulai deh lebay nya," ledek cewek itu.

Radit tertawa, kemudian tawanya terhenti ketika cewek di sebelahnya bersuara. "Arshalla gimana?"

Bukannya menjawab, Radit malah terkekeh. "Kok jadi nanya dia?"

"Dia nggak pa-pa lo berangkat sama gue?"

Senyumin Aja! [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang