PART 11 : Pingsan lagi

129 14 0
                                    

Hari ini aku publish 2 part!!!

Happy Reading!

"Shall, Arshall! Wait!" Saat aku menegok ke belakang, ternyata dia Radit.

OMG! Aku lupa, kan Radit mau nebeng pulang bareng aku. Aku pun berhenti ditengah banyak murid yang ingin segera menuju gerbang sekolah. Aku melihat Radit sedikit berlari dengan wajahnya yang masih terlihat pucat.

"Shall, kok lo ninggalin gue sih? Apa maksudnya?" Kata Radit, dengan napas yang terengah-engah.

"Iya, iya sorry. Aku lupa, hehe." Jawabku, merasa bersalah.

Radit memutar bola matanya. "Hehe, hehe, nggak lucu!" Kata Radit.

"Ya udah ayo! Ayahku pasti udah nunggu di parkiran." Kataku.

"Iya, tapi jalannya pelan-pelan ya. Gue capek!" Kata Radit, memohon.

"Sip," jawabku singkat.

Lalu kami berjalan beriringan menuju parkiran.

DI PARKIRAN

"Arshall! Sebelah sini!" Kata ayah sambil melambaikan tangannya.

"Iya ayah, aku ke sana. Ayo Dit, mobilnya ada di sana." Kataku sambil menunjuk mobil ayah. Radit mengangguk, lalu mengikutiku dari belakang.

"Yah, Radit boleh nebeng pulang ya? Soalnya supirnya lagi nganter orang tuanya ke super market. Terus katanya dia mau ke rumah kita, soalnya di rumahnya ga ada siapa-siapa. Dia takut katanya." Kataku panjang lebar.

"Ya boleh dong, ayo naik aja." Kata ayah, tersenyum pada Radit.

"Ya udah Dit, kamu di belakang ya." Kataku, lalu aku dan Radit masuk ke mobil.

Mobil pun berjalan menuju little home town. BTW, Radit kenapa ya? Dari tadi ga ngomong-ngomong, biasanya dia banyak omong. Apa dia masih sakit?

DI RUMAH ARSHALLA

Akhirnya nyampe rumah juga. Ayah memarkirkan mobil di garasi, lalu turun dari mobil dan berjalan menuju rumah.

"Radit, ayo turun!" Kataku sambil turun dari mobil.

"Iya bentar, gue..." Kata Radit sambil memejamkan matanya.

"Kamu kenapa Dit?" Kataku panik.

"Enggak, nggak papa." Kata Radit sambil turun dari mobil, aku pun berjalan menuju rumahku.Tiba-tiba...

Brukk!

Radit pingsan lagi.

"Ayah! Bunda! Cepet ke sisni!" Kataku sambil teriak. "Dit, Radit bangun!" Kataku panik. Tak lama kemudian ayah dan bunda menghampiriku dan Radit.

"Ada apa Shall? MashaAlloh! Radit kenapa Shall?" Kata Bunda dengan nada yang panik.

"Tadi pas upacara Radit juga pingsan." Kataku.

"Ya udah sekarang bantu Ayah bawa Radit ke dalam!" Kata ayah. Kami pun membawa Radit ke dalam rumah. Lalu, Radit ditidurkan di sofa ruang tamu.

***

"Gue di mana?" Kata Radit.

"Akhirnya kamu bangun juga Dit. Sekarang kamu di rumah Arshalla." Kata Bunda.

"Eh tante. Oh iya gu-aku ingat, tadi aku ada di garasi." Kata Radit.

"Iya, kamu pingsan di garasi. Gimana keadaan kamu sekarang?" Tanya bunda.

"Udah baikkan kok tan, tapi masih lemes sedikit." Kata Radit.

"Ya udah sekarang kamu makan dulu ya, bunda udah masak bubur buat kamu. Habis itu kamu harus minum obat." Kata bunda.

"Eh nggak usah tan, nanti ngerepotin." Kata Radit.

"Udah, jangan nolak. Lagian sekarang kan udah jam makan malam." Kata bunda.

"Apa? Jam makan malam? Emangnya aku pingsan berapa lama? Perasaan tadi masih jam 2 siang." Kata Radit kebingungan.

"Kamu pingsan selama lima jam. Itu pingsan atau tidur?" Kataku baru datang ke ruang tamu.

"Eh Arshall, jangan gitu Shall! Shall kamu di sini dulu ya, bunda mau menyiapkan makan malam." Kata bunda.

"Iya siap." Kataku, sebenarnya sih males banget karena ada Radit.

"Tas gue mana?" Kata Radit kaget.

"Itu di sofa sebelah sana." Kataku.

"Oh." Kata Radit sambil mencoba untuk bangun. Tiba-tiba Radit memejamkan mata dan memegang kepalanya. Ya ampun apa Radit akan pingsan lagi?

"Kamu baik-baik aja kan Dit?" Kataku.

"Iya, tapi sedikit pusing." Kata Radit masih memegang kepalanya.

"Ya udah kamu duduk aja, biar aku yang ambil tas kamu." Kataku sambil mengambilkan tas Radit.

"Makasih." Kata Radit.

Lalu Radit membuka tasnya dan mengambil HP nya. Dia seperti berusaha menghubungi seseorang, mungkin orang tuanya. Tapi kayanya ga diangkat-angkat deh. Hmm.

"Shall, punya pulsa nggak? Kayanya pulsa gue habis." Kata Radit.

"Punya, bentar ya." Kataku. Aku pun mengambil HP ku di kamar.

"Nih! Kamu mau nelpon mamih kamu?" Kataku

"Iya. Ini password nya apa?" Tanya Radit.

"Sini sama aku aja." Kataku.

"Ya udah, cepet!" Kata Radit sambil memberikan HPku.

"Iya sabar." Kataku. "Nih, tinggal tulis nomor mami kamu!"

Kemudian Radit dengan cepet mengetik nomor maminya, kayanya dia hafal banget. Lalu menelpon mamihnya.

-TBC-

20 Juni 2017

Senyumin Aja! [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang