Aku merasakan bokongku yang memanas akibat terlalu lama duduk.
Uh, aku tidak menyesal punggung dan bokongku panas. Aku sedang semangat menulis cerita sampai-sampai terbawa suasana dari konflik-konfliknya, seakan aku bukanlah penulisnya, tetapi pemerannya. Hehehe.
Ghanianastasya: woy, mau liat makanan 'pagi' nggak?
Ghanianastasya: sent a photo.
Azaria Barasakti: aduuu
Afra Malika: bodoamat dih tengah malem ngirimin begituan
Afra Malika: gabisa tidur bego gue
Ghanianastasya: tokoh gue emang paling-paling dah bikin orang baper
Ghanianastasya: AHAHAHAHAHAHHA
Foto yang kukirim adalah sedikit cuplikan beberapa adegan yang ada di dalam karanganku. Ada scene yang istilahnya romantislah. Jadi, ya, mereka yang haus akan belaian akan merasa iri, terutama kaum jomblo.
Hehe, maaf. Bagi yang jomblo, jangan marah, karena aku juga jomblo.
Salam jomblo dari Ghani!
Eh, bentar-bentar. Aku nggak jomblo, kok. Aku single, karena aku enjoy dengan kesendirianku. Azeq. Apaan sih, Ghan. Sadar!
Iya maaf.
Oke, lupakan soal jomblo dan single. Aku akan kembali membahas tentang pekerjaanku malam ini.
Untuk informasi, aku sudah berada di hadapan komputer sejak pukul delapan pagi hingga sekarang, pukul satu pagi. Hari sudah berganti, dan aku belum mandi. Meskipun kemarin setelah sholat subuh aku langsung mandi, tetapi tetap saja sorenya aku nggak mandi lagi.
Nggak apa-apalah, yang penting ceritaku sudah di pertengahan. Aku memang cepat sekali perihal menulis.
Aku yakin, Azaria dan Afra pasti belum tidur. Jadi, aku memutuskan untuk mengganggu mereka seperti chat di atas. Mari kita lanjutkan.
Ghanianastasya: WOY KAUM HAWA
Ghanianastasya: Diharamkan bagi kalian yang tidur di pagi hari, sesungguhnya jodoh akan sulit datang
Azaria Barasakti: bodoamat tai
Afra Malika: apasi ghan
Afra Malika: gue baru mau tdr, ganggu aja lo
Ghanianastasya: KENAPA SIH GUE SUKA BANGET GABUT TENGAH MALEM
Ghanianastasya: skrg gue gabut, makanan di rumah gue mengikis
Ghanianastasya: tolong dong
Ghanianastasya: gue ga mau mati kelaperan
Afra Malika: mati aja sana lo
Afra Malika: gaguna
Melihat balasan Afra seperti itu, aku memutar bola mataku malas. Aku sudah biasa mendapat kata-kata menyakitkan dari Afra, memang Afra tidak punya hati!
Aku berjalan ke dapur rumahku, lalu membuka kulkas, mencari keberadaan makanan.
Harapanku lima puluh persen terpenuhi, ada sosis dan nugget di sana. Aku mengeluarkan keduanya dan menyalakan kompor untuk memanaskan minyak, lalu menggoreng sosis dan nugget.
Aku terbiasa seperti ini, apa-apa sendiri, karena memang rumahku tidak mempunyai asisten rumah tangga atau 'Mbak' seperti teman-temanku yang lain. Ibuku tidak percaya lagi dengan pembantu rumah tangga, karena terakhir kali punya Mbak, Mbakku mengecewakan keluargaku, dengan alasan yang tidak dapat kujelaskan di sini. Akhirnya, ibuku meminta tolong budehku yang tidak bekerja untuk membantu membersihkan rumah. Budehku ini masih mempunyai ikatan saudara denganku, karena budehku adalah kakak kandung ibuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghani | ✔️
Teen FictionNamanya Ghani, hobinya stalking, kepoin orang-orang yang buat dia dan teman seperjuangannya penasaran. Hidup Ghani tenang-tenang aja sebelum pacaran sama seniornya, Rama. Bukan, Rama bukan most wanted sekolah, bukan juga bad boy yang kalian bayangin...