21

483 14 0
                                    


Rizky dan Dinda telah sampai di depan pintu utama rumah Dinda.

"Din, gue mau minta maaf sama Billy. Boleh ya?" tanya Rizky

"jelas boleh lah !! Ikut gue masuk ke dalem..!!" ajak Dinda

***

Tante Maeeva sedang sibuk mengobati Luka Billy.

"aaaw . . . Tante pelan-pelan, sakittt . . ." rintih Billy

"iya, ini juga pelan.. Memangnya, siapa yg mukulin kamu sampe kayak gini?" tanya tante Maeeva

"saya, tante . . ." Ucap Rizky yang tiba-tiba datang. Di ikuti dinda di belakangnya

"Rizky . . ." kaget tante maeeva

"gue minta maaf karena tadi udah mukul Lo gitu aja. Gue bener-bener gak tau kalau Lo itu . . . . ." belum sempat Rizky melanjutkan pembicaraannya, Billy telah memegang bahunya.

"udahlah, gak apa-apa. Gue tau ini cuma salah faham aja..!! Gue udah maafin Lo !" ucap Billy

"thank's, bro !!" Ucap Rizky Lega

"jadi, ini hanya salah faham? Syukurlah ! Dinda, kenapa kamu gak bilang sama mama kalau kamu akan pergi sama Rizky? Kenapa kamu bohong?" tanya Tante Maeeva

"gengsi, tante !" sambung Rizky

"apaan sih ?? Sotoy bgt ??" ucap dinda

"ya terus apa namanya kalau bukan gengsi?" ucap Rizky

"udahlah, sana pulang ! Udah malem !" ucap dinda

"Lo ngusir gue? Parahhh !" ucap Rizky

"terserah gue dong, ini kan rumah gue !! Udah sana pergi !!" ucap dinda

"dinda, gak boleh gitu sama tamu . . ." ucap tante Maeeva

"dengerin tuh !" ucap Rizky

"gak taulah ! Pusing gue !" ucap dinda berlalu

"ya elahhh tu anak main nyelonong gitu aja." ucap Rizky

"dia emang gitu. Kayak gak tau dinda aja." ucap Billy

"maafin sikap dinda ya?" ucap tante Maeeva

"udah biasa tante, tenang aja ! Ya udah, saya pamit dulu tante, udah malem. Permisi . . ." pamit Rizky

"iya, hati-hati :)" ucap Tante Maeeva

***

Dinda berada dikamarnya, memeluk bantal guling miliknya. Terlihat ia begitu bahagia karena kejadian tadi ditaman. Senyum indah mengembang dibibirnya.

"Gue gak nyangka,, tadi Rizky pegang tangan gue,, tatap mata gue,, dan cium kening gue :) bener-bener gak nyangka !! Ternyata dia romantis juga ya?" ujar Dinda

"dia juga nyatain rasa sayangnya sama gue. Tapikan, kalau dia sayang belum tentu dia cinta. Bisa aja kan, rasa sayangnya rasa sayang sebagai seorang temen, atau sebagai seorang sahabat. Gue gak boleh GR dulu !!" ucap dinda

"aduhhh . . . Kenapa gue jadiii GR kayak gini sih..??? Gue pusinggggg !!!" dindapun menutup wajahnya dengan bantal.

***

Pagi menjelang, sinar mentari masuk melalui celah jendela kamar. Terlihat dinda terusik dari tidurnya. Matanya yang menutup perlahan terbuka.

"hoammm . . . Udah pagi." ucap dinda

Dinda berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Beberapa menit kemudian dinda telah keluar dari kamar mandinya. Baju seragamnya telah melekat ditubuhnya.

Cinta Karena PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang