Dinda telah sampai di Cafe Vinessa, tempat yang dijanjikan Rizky dan Tante Aulia. Terlihat Rizky dan Tante Aulia tengah menunggu dinda. Dindapun datang menghampiri mereka."maaf tante . . . Menunggu lama." ucap dinda
"minta maafnya kok cuma sama nyokap gue doang? Sama gue enggak? Lumutan nih nunggunya." ucap Rizky
"iya, maaf-maaf . . ." ucap dinda
"enggak apa-apa, ayo duduk." ucap Tante Aulia
"ada hal penting apa yang akan tante bicarakan?" tanya dinda
"sebenarnya, tante pengen ngebicarain masalah pertunangan kamu dan Rizky." ucap tante aulia
"memangnya kenapa, tante?" tanya dinda lagi
"tante pengen kalian yang memilih sendiri konsep pertunangan kalian." ucap tante aulia
"apa ini gak terlalu cepat, tante?" dinda
"tentu tidak, pertunangan kalian tinggal sebentar lagi. Apa salahnya, jika dipersiapkan dari awal?" ucap tante aulia
"Gue sih seneng aja kalau pertunangan ini dipercepat. Tapi gue gak mau tunangan sama dia kalau dia gak cinta sama gue. Itu semua akan Percuma. Lagi pula, apa mungkin Rizky suka sama cewek kayak gue?" batin dinda
"dinda,, apa Lo bakalan terima perjodohan ini? Gue takut Lo nolak lagi. Apa Lo udah berubah fikiran? Gue berharap, perjodohan ini atas dasar kemauan kita, bukan hanya atas kemauan orang tua kita aja." batin Rizky menatap dinda.
"Loh kok kalian malah diem? Gimana? Kalian udah punya konsepnya?" ujar tante aulia memecah suasana.
"mah, bentar lagi kan aku sama dinda mau ujian. Biarin dulu aku sama dinda fokus sama ujian nanti." ucap Rizky
"iya tante, apa yang dibilang Rizky itu bener. Sekarang, aku sama Rizky gak mau mikirin konsep pertunangan dulu. Kita mau fokus sama ujian yang tinggal beberapa hari lagi." ucap dinda
"ya udah kalau itu memang mau kalian tidak apa-apa, lagi pula pendidikan jauh lebih penting." ucap tante aulia
"makasih tante, udah mau ngetiin kita.." ucap dinda
"iya,, sama-sama :) kalau begitu, tante pamit dulu pulang duluan. Ada urusan yang harus tante selesaikan sekarang." ucap tante aulia
"ya udah mah, Rizky anterin ya?" ucap Rizky
"gak usah, kamu temenin dinda aja disini. Mama bisa naik taxi kok . . Tenang aja." ucap tante aulia
"beneran, mama mau naik taxi..??" tanya Rizky
"bener . . . Ya udah mama pulang dulu, jangan lupa nanti anterin dinda pulang." ucap tante aulia
"iya mah . . . Selagi dinda disamping Rizky, dia pasti aman, kok." ucap Rizky
"dinda, tante pamit ya !" ucap tante aulia berlalu
"iya tante, hati-hati . ." ucap dinda.
Dikejauhan, Vinessa sang pemilik cafe, memperhatikan gerak-gerik Dinda, Rizky dan tante aulia yang terlihat akrab.
***
Michelle tengah berdiri di gerbang rumah Rangga, bersama Billy kekasihnya.
"Billy-nya Michelle, jangan nakal ya, Michelle tinggal dulu.. Besok, Michelle kesini lagi buat ketemu Billy." ucap michelle
"kamu mau tinggal dimana? Di lampu merah? Atau kolong jembatan?" tanya Billy
"sembarangan . . . !!! Aku punya saudara di sini. Tante aku tinggal dikota ini juga. Jadi, aku bisa tinggal dirumah tante aku untuk sementara waktu." ucap Michelle