22

446 14 0
                                    


Tante Maeeva membawa dinda ke kamarnya. Mata  Dinda tertuju pada gaun yang berada di atas tempat tidur yang barusan dibelikan mamanya. Gaun itu terlihat sangat indah.

"Kok ngelamun? Ayo cobain . . ." ucap tante maeeva

"dinda gak mau, mah. . ." ucap dinda

"kenapa? Gak suka gaunnya?" tanya tante maeeva

"bukan gitu . . ." dinda

"terus apa? ayolah, cobain sebentar aja." ucap tante Maeeva

"enggak, dinda tetep gak mau nyoba." ucap dinda

"jadi, kamu gak sayang sama mama ya?? Kamu gak ngehargain mama. Mama udah susah payah beli gaun itu buat kamu. Kamunya gak mau coba." ucap tante Maeeva

"bukannya dinda gak mau ngehargain mama. Dinda hargain usaha mama. Dinda sayang bgt sama mama." ucap dinda

"ya sudah, kalau kamu sayang sama mama, cobain dong, gaunnya." ucap tante maeeva

"iya, iya, dinda cobain . . ." ucap dinda

"nah, gitu dong.. Cepet pergi ke kamar mandi, balik lagi kesini." ucap Tante Maeeva.

***

Rangga dan Vinessa tiba disebuah jalan raya yang sangat ramai dipadati oleh kendaraan yang berlalu lalang disana. Mengapa Rangga membawanya kesana? Apa yang akan Rangga Lakukan? Entahlah . . . Vinessa juga bertanya-tanya dalam hatinya.

"Rangga . . . Kamu ngapain ngajak aku kesini?" tanya Vinessa

Rangga tak menjawab pertanyaan Vinessa

"kita mau kemana? Kok berhenti disini?" tanya Vinessa Lagi.

"ayo, ikut aku . . ." Rangga menarik tangan Vinessa ke tengah jalan.

"Rangga, jangan gila..!! Kita bisa mati tertabrak." ucap Vinessa

Kendaraan-kendaraanpun terpaksa berhenti karena jalan mereka terhalang oleh Rangga dan Vinessa. Mereka membunyikan klaksonnya masing2. Namun bunyi klakson itu tak menghalangi Rangga untuk beranjak dari tempat itu.

"Rangga, kamu apa-apaan sih?? Kamu gak malu dilihatin banyak orang gini?? Ini itu konyol tau gak??" ucap Vinessa

"Woy !! Lo pada mau cari mati? Minggir woy !" teriak salah seorang sopir truk.

"Buruan Minggir ! Kalian mau mati tertabrak?" ucap salah seorang tukang ojek.

"Rangga, kita pergi aja dari sini, kamu gak dengar mereka bilang apa? Kita udah ganggu mereka." ucap Vinessa

"enggak, aku gak peduli mereka mau bicara apa, aku gak peduli !!" ucap Rangga

"kamu mau ngapain ngajak aku kesini? Tujuan kamu apa?" tanya Vinesa

Rangga berdiri memegang kedua tangan Vinessa, ia menggenggam tangan Vinessa erat.

"Aku pengen semua orang yang ada disini tau, kalau aku Cinta Sama Kamu, Aku Cinta Sama Kamu Vinessa. Aku sayang sama kamu !!" Teriak Rangga ditengah jalan. Disaksikan orang banyak. Bayangkan, begitu beraninya Rangga menyatakan perasaannya didepan publik. Mungkin orang-orang telah menganggapnya gila.

Vinessa begitu kaget mendengar perkataan Rangga.

"Rangga . . . Kamu apa-apaan sih . . . ??" ucap Vinessa

"Aku Gak Peduli Semua orang mau bilang aku gila atau apapun itu !! Aku hanya ingin mereka semua jadi saksi betapa aku mencintaimu, Vinessa." teriak Rangga Lagi

"Aduhhh Rangga . . . Jangan teriak-teriak gitu !" ucap Vinessa

"Aku gak bakalan berhenti teriak, sebelum kamu bilang Kamu Cinta aku . . ." Rangga tak Henti-hentinya berteriak

Cinta Karena PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang