Kini, dinda berada diruang dokter. Sepertinya ada hal penting yang akan dokter sampaikan padanya."dokter, sebenarnya kak Rangga kenapa dok ?? Dia kenapa ?? Gimana kondisi kak rangga saat ini ??" tanya dinda bertubi-tubi.
"begini,, kondisi pasien cukup parah . . Saat ini pasien membutuhkan banyak darah. Dan kami sudah menghubungi PMI untuk meminta transfusi darah. Pasien terkena benturan cukup keras di kepalanya. Ditakutkan terjadi sesuatu pada otaknya. Maka dari itu kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut." ucap dokter
"dokter, lakukan yang terbaik untuk kakak saya dok, saya mohon . . ." ucap dinda.
"baiklah . . . Kami akan bekerja semampu kami . . Kami akan melakukan yang terbaik." ucap dokter.
"iya dokter . . ." dinda
*****
Tante Aulia keluar dari ruangan Rizky. Ia hendak membeli makanan diluar. Tanpa sengaja, Tante Aulia melihat dinda keluar dari ruangan dokter.
"dinda . . ." pekiknya
"tante . . . Tante kenapa bisa ada disini?" ucap dinda kaget
"harusnya tante yang nanya ke kamu. Ngapain kamu ada disini? Apa kamu tidak tahu, Rizky sekarang masuk rumah sakit?" ucap tante aulia
"apa? Rizky masuk rumah sakit? Rizky dimana Tante? dimana dia sekarang? Aku pengen ketemu sama dia." ucap dinda
"terlambat !! Kamu kemana saja tadi..?? Tante berkali-kali hubungi kamu tapi kamu tidak datang juga. Rizky mogok makan karena kamu. Dia jadi sakit begini juga karena ulah kamu. Apa kamu tidak sadar?" ucap Tante Aulia memarahi dinda
"tante, dinda minta maaf sama tante. Dinda tau dinda yang salah. Tapi tolong, dengerin penjelasan dinda dulu." ucap dinda
"kamu tak perlu menjelaskan apa-apa. Semuanya sudah jelas..!! Kamu sudah tak peduli lagi kan sama Rizky ??" tante aulia terlihat begitu emosi.
"tante, dinda peduli banget sama rizky. Dinda bener-bener gak tau kalau rizky masuk rumah sakit. Tante boleh marah sama dinda. Tapi tolong tante, tante harus kasih tau aku Rizky dimana? Aku mohon tante, kasih tahu rizky dimana?" ucap dinda memohon
"gak ada untungnya tante kasih tau kamu..!!" tante auliapun berlalu meninggalkan dinda
"tante . . . tante jangan pergi dulu . . . Aku pengen tau kondisi Rizky, tante . ." ucap dinda. Namun percuma, tante aulia tak mendengar ucapannya.
*****
Disisi lain, Rizky masih terbaring diranjang rumah sakit. Ditemani Ommanya yang duduk ditepi ranjang.
"Omma, dokternya mana? Dari tadi gak dateng-dateng..!! Aku bosan nungguinnya !! Mendingan kita pulang aja yuk !!" ucap Rizky
"kamu kan belum diperiksa..!! Sabar aja dulu." ucap Omma
"aku pengen ketemu dinda, Omma. Aku kangen sama dia." ucap Rizky
"tadi pagi disekolah juga ketemu kan? Sekarang udah main kangen-kangenan segala." ucap Omma
"tapi omma, aku bener-bener kebelet kangen sama dia. Aku pengen ketemu sama dia. Aku jamin, sakit aku pasti sembuh kalau ketemu dinda. Ayolah, Omma . . Ajak dinda kesini." ucap Rizky
"kamu ini berisik !!! Apa dinda mau ketemu sama kamu? Apa dia kangen sama kamu? Belum tentu kan? Udah, kamu diem aja. Kamu lagi sakit, seharusnya kamu dia jangan banyak bicara." ucap Omma
"Omma cerewet !! Pokoknya Omma harus bawa dinda kehadapan aku." ucap Rizky
"ya sudah, nanti Omma telpon dia." ucap Omma