23

429 14 0
                                    


Tak terasa, Dinda tertidur pulas di depan cermin.

"Non . . . Non dinda, bangun Cyinnn . . . Udah selesai nih !! Tidur mulu." ucap pemilik salon, siapalagi kalau bukan Madam Cintrong.

"ngghh . . ." dinda perlahan membuka matanya

Dan . . .

"AaAaAaAaAa . . . . . Siapa itu?" teriak dinda ketika melihat sebuah bayangan gadis cantik dicermin.

"itu you, Lah ! Gimana? Keren kan?" ucap madam

"hah? Kok bisa kayak gini? Sumpah, gue gak pernah bayangin sebelumnya? Ini beneran gue?" ucap dinda bertanya-tanya. Ia benar-benar kagum melihat perubahannya.

"iyalah, beneran.. Madam yang MakeOver You jadi Cantik bingits kayak gini. . . ." ucap Madam Cintrong

"walaupun madam setengah Cewek setengah Cowok, tapi hasil kerjaan madam, patut di acungi jempol !!" ucap dinda

"jangan pake ngatain juga dong !! Huhu . . . Oh ya, buruan bajunya ganti, pakai gaun ini . . ." ucap Madam memberikan sebuah gaun cantik pada dinda

***

Beberpa saat kemudian, dinda telah memakai gaunnya. Cantik sekali ! Gaun anggun berwarna merah muda dengan sepatu yang memiliki warna yang sama dengan gaun yang dinda kenakan. Dinda bagaikan Seorang Cinderella ditahun 2014 kala itu.

"You itu mau diapain juga tetep Cucok Markuco ya Cyiiinnn . . ." ucap Madam cintrong.

"haha . . . Makasih ya madam . . ." ucap dinda

"iya,, sama-sama . . ."

***

Dinda keluar dari dalam salon tersebut. Pak Sopir telah menunggunya dimobil. Hari telah malam. Sepertinya dinda terlalu lama berada disalon itu.

"pak, maaf ya nunggu lama, kita mau kemana lagi?" tanya dinda

"ini beneran Non dinda kan?" ucap Pak Sopir

"iya, ini saya dinda, dinda kirana. Cewek yang tadi sore bapak jemput." ucap dinda

"Subhanallah . . . Sangat cantik ternyata . . . Pantas saja tuan muda tergila-gila." ucap pak sopir

"Bapak bisa aja . . . !! Terus kita mau kemana sekarang?" tanya dinda

"sebelumnya, mata Non di tutup dulu ya !" ucap pak sopir memberikan penutup mata berwarna hitam pada dinda

"buat apa? Kenapa pake penutup mata segala sih?" ucap dinda

"ayolah Non, pakai saja." paksa pak sopir

"iya, iya . . ." dindapun masuk ke dalam mobil dan memakai penutup matanya.

***

"pak, masih lama gak sih?" tanya Dinda.

"udah sampe Non, mari saya bantu turun." ucap pak sopir.

Pak Sopirpun membantu dinda turun dari mobil dengan keadaan mata masih tertutup kain hitam.

"sebenernya kita mau kemana sih? Ribet bgt pake penutup mata segala..!!" ucap dinda

"Non, ikuti aba-aba saya, Non harus berjalan lurus 17 langkah dari sini. Setelah itu, tepat dilangkah terakhir yaitu 17, Non baru buka penutup matanya." ucap pak sopir.

"aduhhh pak, nanti kalau saya tersandung gimana? Matanya kan ditutup?" tanya dinda

"jalannya pelan-pelan aja Non . . ." ucap pak sopir.

Dindapun mulai menghitung langkah kakinya.

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

dinda memberhentikan langkahnya di langkah ke 17.

"Langkah ke 17, ini saatnya gue buka penutup matanya." batin Dinda.

Tangan Dinda perlahan membuka kain hitam yang menghalangi pandangannya. Dibukanya kain itu..

Dan . . .

Betapa terkejutnya ia saat melihat orang yang berdiri tepat di hadapannya . . .

"Rizky . . . ." kaget dinda

mata dinda menatap kesekelilingnya, indah sekali. Kini mereka berada ditengah-tengah lilin-lilin berbentuk hati. Sebuah meja yang telah diisi hidangan dan 2 buah kursi juga terdapat disana. Ditambah lagi, alunan musik yang syahdu melengkapi keindahan malam itu.

"ini bener-bener keren, jadi ini semua Lo yang buat?" ucap dinda

Rizky menganggukkan kepalanya.

"Lo cantik malam ini . . ." ucap Rizky

"jadi, cantiknya cuma malam ini doang, nih?" tanya dinda

"haha enggak, hari-hari biasa juga tetep cantik . . . Kan Lo ratu paling cantik di hati gue . . ." ucap Rizky

"apa-apaan sih? Lebay tau gak?" ucap dinda

"biarin. Tapi gue seneng, Lo dateng malam ini. Gue seneng, Lo berdiri didepan gue sekarang. Mungkin kejutan ini tak seberapa.." ucap Rizky

"enggak Ky, buat gue ini adalah kejutan terindah.. Makasih banyak ya :)" ucap dinda

Rizky tersenyum menatap dinda.

"gimana kalau kita dansa?" ucap Rizky

"hah? Dansa?" ucap dinda terkejut

"biasa aja dong, ekspresinya :D mau ya?" tanya Rizky

"mau gak ya? Hmmm . . ."

"udah, mau aja !!" Rizkypun menarik tangan dinda mendekat ke tubuhnya.

Alunan musik itu mengiringi setiap gerak mereka.
Kedua Mata indah itu memancarkan sebuah sinar kasih sayang yang masih terpendam diantara keduanya.
Bibir mereka sama-sama tersenyum manis.
Mereka seolah menikmati suasana seperti ini.

"Jangan buat gue deg-degan kayak gini Ky . . . Jangan buat gue berubah fikiran untuk nerima perjodohan ini . . . Dan jangan buat gue jatuh cinta. . ." batin dinda

"aaawww . . . . Sakittt . . ." ucap Rizky memegang kakinya dan membuat dansa mereka terhenti.

"Lo kenapa?" tanya dinda

"pake tanya kenapa? Lo tadi nginjek kaki gue, tau?" ucap Rizky

ternyata, Rizky kesakitan karena tak sengaja diinjak dinda.

"hehe . . .maaf gue gak sengaja." ucap dinda

"sakittt, tau !" ucap Rizky

"gue kan udah minta maaf. Gimana sih Lo?" ucap dinda.

"gak, gue gak mau maafin Lo." ucap Rizky.

"ya udah, gue pulang aja.." dinda melangkah menjauhi Rizky, namun langkahnya terhenti karena tiba-tiba Rizky memeluknya dari belakang.

Dinda tersentak atas perlakuan Rizky.
Dinda kaget dibuatnya.

"jangan pergi . . . Gue butuh Lo . . ." ucap Rizky berbisik

Tangan Rizky melingkar diperut dinda. Dagunya ia letakkan dibahu kanan dinda.

"maafin gue sering buat Lo kesel, marah, bahkan nangis. Tapi Lo harus yakin Lo adalah orang yang paling berharga di hidup gue . . ." ucap Rizky

"Apa benar, gue berharga di hidup Lo? Apa benar, gue penting buat Lo? Gue harap, apa yang Lo katakan itu sesuai dengan apa yang ada di hati Lo." batin dinda.

Cinta Karena PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang