Rizky telah mencari dinda kemana-mana, namun tak kunjung ketemu.
"Lo dimana sih,, dinda? Nyusahin orang aja !! Gue harus nyari Lo kemana lagi, coba?" ucap Rizky
"gue khawatir sama Lo !! Gue takut Lo kenapa-kenapa." ujar Rizky
***
Bukan Hanya Rizky yang mengkhawatirkan dinda. Akan tetapi, Tante Maeeva juga sangat mengkhawatirkan putrinya itu.
"Rangga, coba kamu hubungi teman-teman dinda yang lainnya. Siapa tau, mereka mengetahui dinda dimana." ucap tante Maeeva
"iya, mah . . ." ucap Rangga
"tante tenang, jangan panik, dinda pasti pulang. Tante jangan terlalu khawatir sama dinda. Jangan terlalu banyak fikiran. Nanti bisa ganggu kesehatan tante." ucap billy
"gimana tante gak khawatir, dinda itu belum pulang, sementara ini udah larut malam sekali, ditambah lagi dia anak gadis. Tante takut sesuatu terjadi sama dinda." ucap Tante Maeeva
"tante jangan bersugesti gitu. Tante harusnya percaya, kalau dinda gak bakalan kenapa2." ucap Billy
"tapi tante takut . . ." ucap tante Maeeva
"pokoknya tante jangan takut, jangan khawatir, dinda pasti baik-baik aja." ucap Billy
"Rangga, gimana? Apa mereka tau dimana dinda?" tanya tante Maeeva
"udah rangga hubungin ke temen2 sekolahnya, tapi mereka gak tau dinda dimana." ucap Rangga
"Dinda . . . Kamu dimana? Mama khawatir . . ." batin Tante Maeeva
***
"Dinda,, gue udah kasih kesempatan terakhir untuk mengucapkan selamat tinggal pada wajah cantik Lo ini !!! Apa Lo mau nyia-nyiain kesempatan terakhir Lo ini..???" ucap Adzana. Pisau itu masih tepat berada di pipi dinda.
"Adzana . . . Jangan Lukai gue . . . Jangan . . . Gue mohon . . . Hiks . . . Hiks.." air mata dinda semakin keluar deras
"hahaha . . . Ini udah jadi resiko yang harus Lo tanggung . . . Karena Lo gak pernah dengerin apa yang gue perintahin !! Harusnya dari dulu Lo jauhin Rizky !" adzana menatap dinda dengan penuh kebencian
"Percuma Adzana, percuma !! Percuma Lo lakuin ini semua !! Gak ada untungnya buat Lo !! Lo fikir dengan cara Lo lukai wajah gue itu akan membuat Rizky jatuh cinta sama Lo? Apa dengan Lo hancurin wajah gue, akan membuat Rizky jadi milik Lo? Enggak Adzana, Enggak..!! Rizky gak pernah cinta sama Lo !!" ucap dinda
"Kurang ajar ! Berani ya, Lo ngomong gitu sama gue? Hah?" adzana terlihat kesal pada dinda
"Jangan Kotorin tangan Lo buat Lukai orang, adzana. Gak perlu Lo lakuin ini cuma demi cinta..! Cinta udah buat mata hati Lo buta !" ucap dinda
"Gue ngelakuin ini cuma buat Rizky !!! Gue gak mau, ada cewek yang deketin dia selain gue !!!" ucap adzana
"tapi jangan pake cara keji kayak gini !!!" ucap dinda
"gue gak peduli. Gue bakalan halalin segala cara buat dapetin Rizky !!!" ucap adzana
"ya tuhan . . . Apa yang harus hamba-Mu lakukan?" batin dinda
"ini saatnya, dinda !!!" adzana tak segan-segan melukai pipi dinda.
Dan . . . .
'Brukkkk . . . .'
dinda memukul perut adzana hingga pisaunya terlepas dan adzana terjatuh.
Dinda tak tinggal diam,, ia berlari menjauh dari Adzana.
"araghttttt . . . . Kurang ajar !!!" adzana bangkit dan mengejar dinda
