32

373 12 0
                                    


Dinda kembali menuju area balapan. Semua orang berkerumun disana. Dinda melewati kerumunan itu. Ia melihat kakaknya tergeletak lemah tak berdaya. Tubuhnya berlumuran darah.

"Kak Rangga . . . ."teriak dinda. Ia berlari menghampiri Rangga.

"kenapa kakak bisa kayak gini, kak?" tampak air mata dinda berjatuhan.

"neng, neng ini keluarganya?" ucap salah seorang warga.

"iya pak, saya adiknya. Tolong bawa kakak saya kerumah sakit. Saya mohon . . ." pinta dinda.

Para wargapun segera membantu dinda membawa Rangga ke Rumah sakit.

***

Disisi lain, Rizky terbaring diatas tempat tidurnya. Dokter telah memeriksanya.

"bagaimana keadaan rizky, dokter ???" tanya tante aulia

"saya perlu bicara empat mata dengan ibu . . ." ucap sang dokter.

"mari ikut saya keluar . ." ucap tante aulia

Dokter dan Tante Auliapun segera keluar dari kamar Rizky. Sepertinya dokter ingin berbicara serius dengan tante aulia.

"apa yang ingin dokter bicarakan? Bagaimana kondisi Rizky, dokter?" tanya tante aulia

"kondisi Rizky cukup memprihatinkan. Lambungnya sudah rusak. Mengapa ia sampai telat makan??? Ibu tahu kan kalau Rizky punya penyakit Magg kronis???" ucap dokter.

"saya tau dokter, Rizky memang punya penyakit magg kronis." ucap tante aulia

"Rizky harus segera di rujuk ke rumah sakit. Jika tidak, lambungnya bisa tambah rusak." ucap dokter

"baiklah . . . Saya akan membawa Rizky ke rumah sakit sekarang juga." ucap tante aulia

"ya sudah, saya hanya bisa memberikan obat penawar rasa sakit saja. Selebihnya biar dokter dirumah sakit yang menanganinya." ucap dokter.

"baiklah . . . Terimakasih, dokter." ucap tante aulia

"iya bu, sama-sama. Kalau begitu saya pamit dulu. Permisi." ucap dokter berlalu.

***

Billy tiba dirumah sakit karena mendapat kabar dari dinda bahwa Rangga kecelakaan.

Terlihat dinda menangis duduk didepan ruang UGD sendirian. Billypun datang menghampiri dinda.

"dinda . . . Dimana Rangga? Bagaimana keadaan dia sekarang?" tanya Billy

"kak billy . . . Hiks . . . Hiks . . . Kak rangga masih ada diruang UGD, dokter lagi memeriksanya. Gue gak nyangka, kak Rangga bisa kayak gini." ucap dinda menangis

"Ini salah gue . . . . Ini semua salah gue . . . Gue yang buat Rangga jadi begini . . Ini salah gue !!!" ucap Billy menyalahkan dirinya sendiri

"maksud kak billy ??" tanya dinda tak mengerti

"gue yang nyuruh rangga buat ikutan balapan ini.. Maafin gue dinda, ini semua salah gue." ucap Billy.

"jadi . . . kak billy yang nyuruh kak Rangga balapan..???" tanya dinda

"maafin gue . . . Gue gak nyangka Rangga bakalan kayak gini !!! Ini salah gue. Salah gue !!! Lo boleh marah sama gue, Lo boleh tampar gue, atau pukul gue sepuas Lo !!! Tapi please, gue mohon sama Lo, maafin gue . . ." ucap Billy memelas.

"udahlah Kak, kak billy gak usah nyalahin diri kakak sendiri !!! Bukan salah kakak, kecelakaan ini gak ada hubungannya sama kak billy. Ini semua musibah. Ini semua khendak tuhan..!!" ucap Dinda

Cinta Karena PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang