9. second kiss

3.4K 110 0
                                    

Rendra tersenyum.
Wajahnya sumringah. Perjalanan dari kos Ollin hingga sampai depan rumah terasa menyenangkan untuk Rendra. Padahal, di dalam mobil hanya ada 2 orang, yaitu Rendra dan Andra, abangnya. Itupun hening, tidak ada percakapan antara kakak dan adik itu. Keduanya asik dengan dunianya masing masing.

Sesampainya di depan rumah. Senyum Rendra tetap terpancar. Ketika membuka pintu, Rendra mendapati kedua orang tuanya berdiri di hadapannya.

"Malam mom, dad?", sapa Rendra.

"Kamu abis dari mana? Kenapa seragammu kotor dan robek?", tanya mommy.

"Aku habis kena musibah mom, hehehe", jawab Rendra senang.

"Jangan gila kamu, mana ada orang kena musibah kegirangan seperti itu? Lihat tangan dan kakimu penuh luka", balas daddy

Yang ditanya hanya bisa senyum senyum sendiri. Andra yang melihat gelagat aneh adiknya hanya bisa menggeleng kepala. Di hampiri adiknya dan dijitaklah kepala adiknya.

Pletak...

"Andra rasa dia bukan anak kecil lagi. Rendra sudah dewasa sekarang. Dia lagi kasmaran mom", seru Andra.

"Ah, bang Andra apaan sih", jawab Rendra malu.

"Tuh kan, hayo ngaku.... Akhirnya anak mommy yang dingin ini bisa jatuh cinta juga. Senangnya....", seru mommy Rendra.

Setelah mendengar perkataan keluarganya. Rendra segera naik ke atas, ke kamarnya. Diambilnya handphone, dicarinya aplikasi bbm.

※※※

Disisi lain

Ollin masih menyentuh dadanya. Ollin terhenyak. Lagi lagi jantungnya berdebar. Ollin merasa panas dingin disekujur tubuhnya. Ollin berlari ke arah dapur, di minumnya segelas air putih untuk meredakan debaran jantungnya.

Bahkan debaran kali ini dapat mengalahkan debaran saat bertemu Andra, cinta pertamanya. Tapi mengapa jantungnya berdetak kencang saat ada Rendra?. Apa karna Rendra sering menggoda dan mengusilinya? Kalau dipikir masuk akal juga.

Ollin menghela nafas. Jantungnya belum juga berhenti berdebar. Ollin berjalan menuju kamar dan menutup pintunya dengan segera. Ollin berjalan ke arah kasur dan merebahkan tubuhnya.

Huft,

Ollin menghembuskan nafas dengan keras, sambil menatap kearah kotak P3K yang digunakan untuk mengobati luka Rendra.
Ollin tersenyum.

Ping
Terdengar notif bbm masuk.

From : 081234567xxx
"Uda tidur?"

To : 081234567xxx
"Siapa?"

From : 081234567xxx
" Rendra"

Ollin memejamkan kedua matanya, pikirannya melanglang buana. Ollin diam untuk menenangkan suasana hatinya. Ollin bimbang, haruskah ia membuka hati dan mengenal lebih dalam satu sama lain. Jujur Ollin tidak siap dengan perasaanya saat ini. Kenapa semuanya harus terjadi tiba tiba.

Ping

From : Rendra
"Kok cuman di read aja. Ya udah, selamat tidur. Jangan lupa mimpiin gue"

Malam semakin larut, tapi Ollin enggan memejamkan mata.

※※※

Ke esokan harinya

Rendra sudah rapi dengan kaos dan celana jeansnya. Tak lupa kacamata hitam untuk memperbagus tampilannya.

Lima belas menit perjalanan, akhirnya Rendra sampai di depan kos Ollin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lima belas menit perjalanan, akhirnya Rendra sampai di depan kos Ollin.

Tok

Tok

Tok

Selang beberapa menit terdengar suara pintu terbuka. Dan menampilkan sosok gadis cantik yang hanya mengenakan handuk. Ciri khas, orang yang selesai mandi. Rendra menelan salivanya saat melihat tampilan Ollin. Mungkin bukan Rendra saja yang bergairah, semua kaum adam akan sama jika disuguhkan pemandangan seperti itu.Ingin sekali menerjang Ollin, tapi Rendra menahannya.

Entah kenapa tubuh Ollin terasa lelah. Kepalanya seperti sedang berputar. Keseimbangan mulai goyah, dan hanya kegelapan yang melanda.

Rendra yang menyadari hal tersebut langsung menangkap tubuh Ollin. Rendra segera merengkuh dan memeluknya.

※※※

Frustasi

Sudah hampir 30 menit, Ollin tak sadarkan diri. Diambilnya termometer dan
Mengecek suhu tubuh Ollin. Dan benar saja, 35°C.

Rendra mengambil handphone Ollin dan mengirim pesan kesalah satu temannya. Memberi kabar bahwa Ollin sakit.

Wajahnya cantik
Wajah polos tanpa make up, pucat tepatnya. Seperti ada magnet yang menarik Rendra untuk membelai wajah Ollin.

Mendapat perlakuan itu, Ollin mengerang.

Shit, itu membuat Rendra tidak dapat menahan gairahnya.

Rendra mencium lembut bibir Ollin, melumat dan menghisapnya. Ciuman Rendra turun ke arah leher, memberi kecupan dan gigitan yang meninggalkan tanda kepemilikan disana.

Ribuan kupu kupu terasa tumpah di perut Ollin. Dia tak menyangka first kiss dan second kiss-nya akan terulang begitu cepatnya. Dan lebih parahnya, ia membalas ciuman Rendra.
Rona merah dan panas menjalari wajah Ollin. Sikap malu yang ditunjukkan Ollin begitu menggemaskan untuk dilihat.

Rendra terkekeh melihat wajah meronanya.
"Dia lucu saat sedang malu", ujar Rendra.

He is my studentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang