21. in a hospital again

1.9K 68 0
                                    

Matahari pagi mulai menampakkan sinarnya. Hari ini untuk pertama kalinya Rendra bermalam di sebuah rumah sakit. Padahal sejauh ini Rendra berusaha menjauhkan diri dengan segala hal yang berbau rumah sakit. Mondar mandir dia berjalan diluar kamar inap Ollin. Dia khawatir karna sampai saat ini Ollin belum juga siuman dari pingsannya. Dokter telah memberitahunya, kalau pasien telah disuntik obat tidur agar dapat mengistirahatkan tubuh dan fikirannya.

"Gimana keadaanya bos?", tanya Sobari.

"Dia belum sadarkan diri, gue takut hal buruk terjadi", jawab Rendra sedih.

"Tenanglah Ren, dia akan baik baik saja. Ini gue bawakan baju ganti dan makanan. Cepat loe mandi dan sarapan. Gue gak mau loe ikutan pingsan", kata Aldo bijak.

"Ya bos, bisa brabe urusannya kalau dua orang pingsan. Mana entar malam malam minggu lagi, bisa batal kencan gue gara gara nungguin bos!", kata Sobari.

Pletak
"Sialan loe Sob, temen susah tapi loe malah kepikiran buat malming-an", ucap Rendra tersenyum setelah menjitak kepala Sobari.

"Temen loe Ren, harus dirukiyah. Biar otak dan pikirannya gak buntu lagi", kata Aldo tertawa lebar,

"Tega kalian" , kata Sobari pergi.

"Mau kemana loe sob? Cie ngambek ni? Ha hai, ada yang ngambek, ada yang ngambek...", kata Aldo sambil menggoda Sobari.

"Oh ya, makasih ya Al, buat sarapan dan pakaiannya", kata Rendra.

"Ya sama sama, gue cuma mau suport loe sebagai teman Ren", balas Aldo.

"Gila baju gue ternyata muat juga di loe ya? Padahal itu baju pas kita SMA dulu", ucap Aldo lagi.

"Iya bos, loe kurusan sekarang. Makanya jangan tugas kuliah aja yang diurusin, jangan buang masa muda loe bos", kata Sobari menimpali.

"Benar Ren, jangan terlalu diforsir. Nanti loe tambah kurus", kata Aldo seraya menepuk pundak Rendra.

"Gue hanya ingin ngebuktiin. Kalau gue juga bisa ngalahin abang gue", bela Rendra.

"Oh ya bos, tadi gue lihat cewek loe nangis bos", kata Sobari spontan.

"Kok loe baru bilang sih? Ya udah gue masuk dulu kedalam. Gue mau ngecek keadaan Ollin. Kalian ikut gak?", tanya Rendra.

"Tentu bos"

"Ya Ren"

###

Mereka berjalan beriringan masuk kedalam ruang inap Ollin. Rendra mengernyit. Melihat Ollin menangis dalam diam. Badannya bergetar. Air matanya terus menetes. Bahkan sesekali Ollin memegangi perutnya.
Sekelumit pertanyaan muncul dikepala Rendra. Apakah dia lapar? Atau dia sedang menstruasi? karna semalam ada darah yang mengalir di betisnya. Rendra semakin mendekat ke arah ranjang Ollin.

"Sayang, bagaimana kondisimu sekarang? Apa masih ada yang sakit? Aku mengkhawatirkanmu", kata Rendra sendu.

Ollin masih diam. Terlalu sakit jika harus berhadapan langsung dengan Rendra saat ini. Ollin mengepalkan kedua tangannya saat semua ingatan akan perselingkuhan Rendra terlintas kembali dalam kepalanya.

"Bisakah kau keluar? Aku hanya ingin sendiri!", kata Ollin sambil membalikkan badan memunggungi Rendra.

"Aku bisa menjelaskan semuanya sayang, aku mohon beri aku kesempatan", kata Rendra mengiba.

"Maaf, aku benar benar lelah. Tolong mengerti keadaanku", ucap Ollin tanpa melihat Rendra.

"Selamat pagi, saatnya untuk pemeriksaan pasien, Bisakah anda keluar dulu?", kata perawat yang tiba tiba masuk kedalam kamar.

He is my studentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang