28. honest

1.7K 53 0
                                    

"Ini kamarmu miss, oh sorry, seharusnya aku memanggilmu my lovely", ucap Rendy sambil tersenyum.

Tak ada sahutan apapun dari Ollin, mungkin dia masih memikirkan banyak hal. Rendy berjalan kearah pintu berniat untuk pergi dan membiarkan Ollin untuk istirahat.

"Baiklah, aku akan membiarkanmu istirahat. Nanti malam aku akan datang kembali. Dan, ehem, aku suka caramu memanggilku dengan my honey , itu terdengar menggemaskan"

"Tunggu dulu Ren, ada hal yang harus aku luruskan disini, kemarilah",  kata Ollin sambil menepuk kasur disebelahnya.

"Kau menggodaku lovely, ini masih terlalu dini untuk memulai aktifitas diatas ranjang", ucap Rendy tersenyum jail.

Melihat Rendy yang berjalan masuk dan duduk di kasur yang sama dengannya membuat Ollin mendesah lemah.

"Aku sudah siap my lovely, haruskah kita pemanasan dulu atau langsung ke kegiatan utamanya. Aku benar benar tidak sab..."

"Aku salah PAHAM!. Aku kira kamu Rendra, orang dimasa laluku. Wajah kalian sama. Aku benar benar pangling. Maafkan aku, jadi aku akan cepat cepat pergi dari sini", kata Ollin seraya berdiri dari duduknya.

"Benarkah, wajah kami sama? Setahuku aku tidak punya adik atau kakak. Aku anak tunggal disini",

"Aku tidak bohong Ren, aku pergi darinya dengan cara yang salah. Aku melakukan ini agar dia meraih masa depannya"

"Wah, itu terkesan egois. Dimana mana, seseorang akan lebih termotivasi jika ada yang berada disampingnya. Kau aneh sekali"

"Aku hamil, karena itu yang membuatku mengambil langkah ini!"

"Ha?"

"Maka dari itu aku harus pergi"

"Tidak, aku tidak mungkin membiarkanmu pergi. Mama sangat menyukaimu. Aku tidak mungkin menyakitinya disaat hari ulang tahunnya"

"Tapi aku tidak bisa, apa kata beliau, kalau tahu aku hamil diluar nikah!"

"Aku akan menikahimu"

"Kau gila! Kita tidak saling mengenal, dan aku tidak mencintaimu"

"Bukankah kau pergi darinya untuk melupakannya? Jadi biarkan aku menjadi alasan itu"

"Tap,"

"Biarkanlah waktu yang menjawabnya. Sebaiknya kau istirahat dulu. Nanti malam aku akan mengajakmu ke acara ulang tahun mama"

🐸🐸🐸

Tok tok tok

"Siapa?"

"Ini mama nak, boleh mama masuk?"

Ollin berjalan ke arah pintu dan segera membukanya.

"Maaf ma lama, aku baru saja selesai mandi"

"Tidak apa apa nak, ini mama bawakan baju dan perlengkapan untuk acara nanti malam. Dan ini, tolong kamu pakai", kata mama memberikan sebuah kotak berisi kalung ke tangan Ollin

"Tidak ma, aku tidak bisa menerimanya. Kalung itu terlalu indah. Aku tidak pantas memakainya"

"Kamu pantas sayang, mama sangat bahagia karena baru kali ini Rendy membawa seorang wanita kesini. Dan yang lebih membahagiakan lagi, bahwa wanita itu akan menjadi calon menantu mama. Tolong jaga Rendy, dia salah satu orang yang mama punya di dunia ini. Ada yang lain tapi dia entah dimana. Tolong dampingi Rendy, dia sudah terlalu menderita dengan menggantikan tugas almarhum ayahnya, demi mama nak", ucap mama sambil menyeka air matanya.

"Jangan menangis ma, Ollin akan berjanji untuk berada disampingnya", kata Ollin sambil memeluk mama.

"Wah ada apa ini? Kok kalian berpelukan sambil menagis sih? Apa ada yang Rendy lewatkan? Gimana kalau kita REKA ULANG saja?"

"Aw, sakit ma, kenapa mama malah menjewer kuping Rendy?"

"Anak mama ini ya, sudah sana keluar bilang aja cari kesempatan buat ngintipin calon mantu mama!"

"Ah mama gak seru!", ucap Rendy keluar kamar Ollin sambil memegang telinganya.

"Lucunya", gumam Ollin spontan.

"Dia memang lucu kalau sudah merajuk begitu, ya sudah mama tinggal dulu ya"

Setelah Rendy dan mamanya keluar dari kamar, Ollin masih diam dan membisu. Bisakah hatinya menghapus nama pemiliknya? Bisakah hatinya mengukir nama orang lain. Dia hanya menggeleng lemah dan cepat cepat berganti pakaian. Diliriknya semua make up dan kalung itu. Setelah berdandan cukup lama, akhirnya Ollin selesai dan bersiap untuk datang ke pesta.


He is my studentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang