23. true fact

1.9K 69 0
                                    

"Tunggulah didalam kamar. Aku akan memesan makanan sebentar. Teman temanku akan menjelaskan semuanya. Tenang saja, mereka akan bicara sesuai fakta dan bukti yang ada", kata Rendra sambil mencium kening Ollin.

Rendra berbalik dan menghadap kedua temannya.

"Sob, Al tolong kalian jelaskan semua kesalah pahaman ini. Kalau aku yang menjelaskan mungkin Ollin tidak akan percaya. Aku akan keluar sebentar", kata Rendra sambil berlalu melewati kedua temannya.

"Sip bos", ucap Sobari.

"Oke Ren, serahkan semuanya kepada kami", ucap Aldo menimpali.

Setelah Rendra keluar dari kamar, Aldo dan Sobari mendekat ke arah Ollin. Mereka duduk di sofa, tak ada seorang pun yang mengawali pembicaraan. Hingga Sobari berinisiatif memperkenalkan diri untuk memecah kecanggungan.

"Ehem, hai kakak cantik. Gue Sobari temen deket Rendra. Dan dia Aldo sahabat karibnya Rendra juga"

"Aku Ollin, dulu mentornya Rendra"

"Wow, amazing. Bos kita dapet umpan gede Al"

Pletak
"Aw sakit Al, hobby loe ya, jitakin kepala gue. Entar kalau gue amnesia gimana. Mau loe gue gak akuin temen?!"

"Abis loe aneh aneh sih!, udah tahu keadaan lagi genting. Eh loe malah ajak kenalan. Pake acara heboh lagi. Malu gue punya temen loe!"

"Ya, ya maaf Al, gue kagum aja Rendra bisa naklukin kakak cantik ni. Kan setahu gue, mentor itu galak dan judes"

"Gak semua mentor seperti itu kok", celetuk Ollin sambil tersenyum.
"Ternyata temen Rendra lucu juga", gumam Ollin dalam hati.

"Kami punya rekaman cctv, lihatlah. Semuanya ada disini. Kami hanya ingin membantu Rendra. Kami tidak ingin melihat Rendra kacau lagi", kata Aldo menyerahkan laptopnya.

Flasback on

Rendra pulang ke apartemen bersama Aldo dan Sobari. Mereka berniat menginap di apartemen Rendra. Ketika pintu apartemen terbuka, Sobari dan Aldo langsung menyerbu kulkas yang berada di dapur. Mereka paling suka menghabiskan stok makanan di apartement Rendra. Selain gratis dan higienis, pastinya rasanya lezat. Karena Rendra selalu membawa semua makanan dari rumahnya setiap satu minggu sekali.

"Guys, gue gerah. Gue mandi dulu yah"

"Sip bos, jangan lama lama entar loe gak kebagian makanan"

"Iya Ren cepetan. Si Sobari makannya banyak ni. Entar gigit jari loe".

Ting Tong
(Suara bel berbunyi)

"Bos ada tamu"

"Ren ada tamu tuh", teriak Aldo dan Sobari bersamaan.

"Gue masih belum mandi guys, tolong kalian bukain sebentar!", teriak Rendra dari dalam kamar mandinya.

"Sorry bos. Gue masih laper ni"

"Iya sorry Ren, gue juga masih makan ni. Pamali kalau makanannya gak habis, entar dosa"

"Yaelah, kalian tega banget. Oke gue aja yang buka", kata Rendra keluar dari kamar mandi sambil melilitkan handuk di pinggangnya.

"Yakin loe buka pintunya begituan? Cuman pake handuk dan bertelanjang dada gitu?"

"Yakin lah! Gue yakin itu Ollin, cewek gue. Sekalian gue mau ajak dia mandi bareng"

"Wah gila loe bos, mesum juga loe ternyata"

Rendra berjalan keruang tamu. Dia berniat akan menggoda Ollin. Membayangkan mandi bersama Ollin membuat junior Rendra terbangun. Shit! Sebegitu dahsyatkah pengaruh Ollin pada tubuh Rendra? Rendra menggeleng gelengkan kepalanya. Dia hanya tersenyum melihat juniornya berdiri tegak. Seakan siap untuk mencari sangkarnya.
Saat pintu apartemen terbuka, tiba tiba Luna mencium Rendra dengan rakus. Mendapat perlakuan itu Rendra berusaha menjauhkan diri. Tapi sayang Luna semakin menerjang dan memperdalam ciumannya.

Luna tiba tiba merobek pakaiannya sendiri dengan tujuan memperlihatkan payudaranya untuk menggoda Rendra.

"Aku sangat mencintaimu Rendra, kenapa kau selalu mengacuhkanku?", kata Luna kemudian mencium Rendra kembali.

Rendra sadar bahwa Luna dalam keadaan mabuk. Dari mulutnya tercium bau alkohol yang sangat menyengat. Rendra segera memegang pundak Luna untuk menjauhkan diri dari belenggu Luna yang dibawah pengaruh alkohol. Saat Rendra membalikkan wajah, dia melihat Ollin yang menangis sambil memegang dadanya.

Flasback off

Ollin meneteskan air mata saat mengetahui kejadian yang sebenarnya. Dia telah salah mengira kesetian kekasihnya. Seharusnya dia memberi kesempatan untuk Rendra menjelaskan semuanya.
Berkali kali Ollin memukul kepalanya sendiri, untuk merutuki kesalahannya.

"Kak, gak sakit tuh kepalanya?", celetuk Sobari.

"Aku gak tahu harus bagaimana meminta maaf pada Rendra. Jadi aku pukuli kepala untuk menenangkan hatiku", ucap Ollin sambil meringis.

"Trus, sakit gak kak?", tanya Sobari lagi

"Hehehe, iya sakit", jawab Ollin sambil tersenyum kikuk.

Aldo menghela nafas. Ternyata pacar Rendra sama saja dengan Sobari. Lola (loading lama) banget kalau menghadapi urusan hati. Aldo mengambil Hp Ollin yang berada diatas meja dan menyedorkan kepada pemiliknya.

"Cepat bbm Rendra. Aku yakin dia lagi menunggu dengan berharap harap cemas"

"Baiklah dan hm, terima kasih telah membantu kami", ucap Ollin tulus.

Me :
"Cepatlah kembali. Aku menunggumu"

My sweet boy :
"Kamu memaafkanku"

Me :
"Ya, sebelum aku berubah pikiran"

My sweet boy :
"Terimasih"


He is my studentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang