25.nothing

1.8K 66 0
                                    

Flasback on

"Kamu yakin dengan pilihanmu Ren?Masih banyak perempuan yang seumuran-mu,seharusnya kamu tak memilihnya.Menurut dady,coba kamu pikirkan ulang".

"Aku yakin dad, Olin adalah wanita yang tepat untuk Rendra. Kalau mom and dad gak setuju, jangan salahkan kalau Rendra membuat cucu terlebih dahulu."

"Tapi nak, Ollin itu lebih tua dari kamu. Dia lebih cocok bersanding dengan kakakmu. Mom yakin, Andra juga mau bersanding dengan Ollin. Kamu gak usah khawatir, Andra pasti akan menjaga Ollin"

"No, the chance is not true. She love me,not my son!"

"Kamu masih SMA Ren. Belum waktunya pacar pacaran.! Coba kamu tiru kakakmu, kakakmu selalu mengikuti perkataan dad. Kalau kamu memang anak mommy and daddy cobalah mengerti maksud kami nak!"

Flasback off

"Hei, apa yang kamu pikirkan?", tanya Ollin sambil mengibaskan tangannya di depan muka Rendra.

"Oh, tidak hanya percakapan masalalu yang tiba tiba terekam ulang di otakku"

"Kamu serius? Wajahmu sedikit pucat Ren. Aku kawatir. Bagaimana kalau kita tunda dulu"

"Aku baik baik saja. Tenanglah, banyak hal yang harus kita urus. Aku ingin cepat cepat menikahmu"

"Tapi, aku yang belum siap Ren. Aku takut orang orang berpikiran jelek tentangku. Gimana kalau bulan depan kita meminta restunya?"

"Kamu malu menikah denganku? Atau jangan jangan kamu masih mencintai kakakku?"

"Tidak Ren, aku hanya belum siap bertemu kedua orang tuamu. Beri aku waktu untuk menenangkan hati dan pikiranku"

"Satu minggu cukup?"

"Kau kira menyiapkan mental itu mudah? Tidak, 2 minggu saja?"

"Baiklah, tapi ada syaratnya?"

"Syarat? Apa?"

"Aku akan tinggal seatap denganmu. Karna jujur, aku ingin mengulang malam indah seperti sebulan yang lalu", kata Rendra menyeringai.

"Baiklah", ucap Ollin sambil menundukkan kepala.

"Kenapa kamu melihat kebawah? Gak ada uang yang jatuh sayang, jadi tataplah wajahku", goda Rendra.

"Sialan, aku malu tahu!", teriak Ollin sambil meninju pelan lengan Rendra

Rendra terkekeh melihat tingkah laku Ollin. Baginya hal sekecil ini sudah sangat membahagiakan.

He is my studentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang