35. briefly (a)

835 31 5
                                    

Rendra tersenyum melihat Ollin hanya pasrah dan diam saat diciumnya.

"Kenapa tidak membalasnya?, Kenapa hanya diam saja Tan?", Tanya Rendra sambil mencubit hidung Ollin.

"Ih, apaan sih. Kenapa sebut Tan lagi?", Kata Ollin pura2 marah.

"Hei, itu sebutan pertama yang aku berikan padamu", kata Rendra sambil tertawa.

"Dan aku akan menyebutmu bocah somplak dan pengusik hari", balas Ollin spontan.

Keduanya tiba2 berpandangan dan saling tertawa. Mengingat masa lalu yang lucu antara keduanya.

"Aku jadi kangen les lagi Tan, kangen ngusilin kamu", kata Rendra sambil melihat ke depan.

"Aku juga kangen masa itu, tapi sudah lama ya berlalu", kata Ollin

"Eh, apa apaan itu, kenapa bilang Tan lagi? Emang aku Tante kamu?!" Kata Ollin pura2 marah

Rendra tertawa dan menarik Ollin ke dalam pelukannya.
"Ternyata kamu masih sama, pemarah dan menggemaskan", kata Rendra sambil mengusap rambut Ollin.

Ollin hanya diam saja saat dipeluk Rendra, tanpa sadar air matanya jatuh dan cepat2 ia seka. Ia tak ingin merusak moment ini. Ia hanya ingin menikmati kebahagiaan ini, walaupun hanya sesaat.

"Ia aku masih sama, dan kamu juga masih sama. Sama2 menyebalkan", kata Ollin sambil melepas pelukannya dan memukul pelan lengan Rendra.

"Ren, cari makan yuk. Aku lapar. Aku yakin Asyraf juga lapar", ajak Ollin.

"Ayo, terus terang aku juga lapar, tapi lapar ingin memakanmu", jawab Rendra jail.

"Jangan mulai deh", balas Ollin lagi.

Keduanya berdiri dan berjalan mendekati anaknya,mengajak anaknya untuk selesai bermain. Serta membujuk anaknya untuk makan bersama. Tak lupa Rendra berjanji akan membelikan mainan yang banyak untuk Asyraf.

Mereka terlihat seperti keluarga yang bahagia, Asyraf dalam gendongan Rendra dan Ollin berjalan sambil memegang tangan Rendra. Sungguh pemandangan yang membuat iri banyak orang. Tapi orang lain tidak tahu, akan kesakitan dan penyesalan yang akan mereka hadapi

Mereka tiba di parkiran dan Rendra membukakan pintu mobil untuk Ollin dan Asyraf.

"Duduk di depan ya, sama bunda, agar Asyraf bisa memilih sendiri restauran mana yang akan kita tuju", bujuk Rendra.

"Yeay, Yeay..... Asyraf mau makan Berger", jawab Asyraf antusias

"Gak boleh sayang, itu gak sehat", kata Ollin menasehati.

"Yah Bun, Asyraf pengennya itu. Asyraf lihat di tv, ada Berger, kentang goreng, ayam, dan itu terlihat enak. Apalagi dapat mainan Bun...." Jawab Anaknya polos dan hampir menangis.

"Tentu saja boleh, ayo kita kesana", kata Rendra sambil mencium gemas anaknya.

"Tapi Ren, itu makanan cepat saji, gak seh...", Kata Ollin

"Gak apa, untuk hari ini saja. Besok dan lain hari kita perginya ke tempat makan yang lebih sehat lagi.", Kata Rendra membujuk Ollin

"Benar untuk hari ini saja, karena besok dan lain hari aku tidak akan bisa bersamamu", kata Ollin dalam hati

"Ok, ayo kita berangkat", kata Ollin sambil mengacak rambut anaknya.

Asyraf tertawa dan pindah ke gendongan bundanya. Mereka masuk ke dalam mobil. Ollin duduk disamping Rendra.
Rendra menyetir mobilnya dengan kecepatan yang sedang, Ia ingin menikmati kebersamaan ini.

Jam 20.00 tepat Ollin telah sampai di villa, Ia menatap anaknya yang sedang memegang mainan yang banyak. Mainan yang dibelikan ayahnya.
Sesekali Ollin mencoba untuk menawarkan untuk membawa mainannya. Tapi Asyraf menolak dan marah.

" Darimana saja? Kenapa baru pulang?", Tanya Rendy

"Um, itu tadi kami pergi ke supermarket, dan tanpa sengaja bertemu Rendra", jawab Ollin jujur.

Rendy mengepalkan kedua tangannya, dan berusaha mengontrol amarahnya.

"Asyraf ke kamar dulu ya, mainannya taruh di kamar, setelah itu kita makan malam", kata Rendy menunduk sambil mengacak rambut Asyraf.

"Baik papa", kata Asyraf sambil berjalan kearah kamarnya.

Kini hanya ada Ollin dan Rendy.

" Aku harap kamu tidak berlaku curang, aku tidak ingin besok acara tunangan kita batal", kata Rendy

"Aku tidak akan curang Ren, aku akan menepati janjiku, aku tidak tahu kalau aku akan bertemu dengan Rendra", kata Ollin.

"Aku tahu, kamu jujur. Aku percaya kamu. Pergilah ke kamarmu, mandilah. Setelah itu kita makan malam, cup", perintah Rendy sambil mengecup pipi Ollin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He is my studentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang