30. fact in past

1.7K 58 1
                                    

Flasback on

Kring kring kring....

"...."

"Ya benar, apa????"

"..."

"Dirumah sakit mana?Bagaimana keadaanya saat ini?"

"...."

"Baiklah aku akan kesana!"

Tut tut tut

"Ada apa nak?", tanya mommy.

"Ollin kecelakaan mom, Rendra takut dia..."

"Jangan sebut nama itu lagi, daddy tidak peduli. Apapun yang terjadi daddy tidak akan mengijinkanmu menikah sebelum kamu sukses seperti kakakmu!"

"Ada ataupun gak ada restu daddy, Rendra akan tetap menikahinya!"

Plakkkk

"Sialan!!!, berani kamu membantah daddy!Kemana Rendra yang selama ini kami banggakan? Kemana Rendra yang selalu menuruti permintaan daddy? Ini akibatnya kalau kamu dekat dengan perempuan itu!"

"Dia punya nama dad, tolong hargai keputusanku. Semua ini salah Rendra. Rendra ingin bertanggung jawab karna saat ini Ollin tengah hamil. Anakku, cucu kalian", kata Rendra lirih sambil menyentuh pipinya yang berdenyut.

"Mana ada perempuan baik baik, yang hamil diluar nikah! Dia hanya jalang yang menggodamu Ren, sadarlah!!"

"Cukup dad!, Ollin tidak seperti itu!"

"Sudahlah nak, cepat susul Ollin kerumah sakit, pastikan dia baik baik saja", ucap mommy menenangkan.

🐟🐟🐟

Rendra berjalan mondar mandir didepan ruang IGD. Baru empat jam dia meninggalkan Ollin, tapi malah ini yang terjadi. Berkali kali Rendra menjambak rambutnya sendiri, hingga pintu terbuka dan keluarlah seorang dokter.

"Bagaimana keadaanya dok?"

"Anda?"

"Saya suaminya dok?"
"Biarlah saat ini mengaku suaminya, toh sebentar lagi aku akan menikahinya", lanjut Rendra dalam hati.

"Baiklah ikut keruangan saya"

Rendra berjalan bersisian dengan dokter tersebut, sambil menahan amarah karena belum mengetahui keadaan Ollin.

"Silahkan duduk dulu"

"Bagaimana keadaanya dok?"

"Ada 2 hal yang akan saya sampaikan. Saat kecelakaan, pasien mendapat benturan yang cukup keras di kepala dan perutnya"

"Maksud dokter?"

"Pasien keguguran akibat pendarahan yang terlambat ditangani. Dan ada cidera di kepala pasien, kemungkinan besar pasien akan amnesia permanen. Saya harap anda bersabar dan mau menerimanya"

"Terima kasih dok, boleh saya melihat keadaan istri saya?"

"Ya"

Rendra berjalan dengan lunglai, hilang sudah kebahagiaan yang kemarin dirancangnya. Hidup dirumah kontrakan kecil, bertiga dengan buah cinta mereka dan bahagia. Itulah harapan dan angan angan yang ada di kepala Rendra kemarin. Dia berjalan keruangan edelweis, ruangan dimana Ollin tak sadarkan diri. Dengan perban di kepala dan jarum infus ditangan kanannya.

Rendra mendekat kearah bangkar, diambilnya tangan kiri Ollin. Diciumnya,sambil terisak dalam diam. Air mata tak bisa tertahankan lagi, dia menangis. Menyesali tindakan karna tak menemani Ollin di kosnya.

He is my studentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang