Ollin berlari keluar dari apartemen Rendra. Dia terus berlari dan berlari. Dia tidak mempedulikan tatapan heran orang orang yang melihatnya. Pikirannya kacau, yang terlintas dipikirannya saat ini hanyalah pergi menjauh dari kehidupan Rendra. Ollin terus berlari dengan air mata yang terus mengalir. Dia tidak sadar bahwa ada sekumpulan preman yang sedang mabuk di depan sana.
"Mau kemana cantik?", tanya preman yang berbadan besar.
"Wah cantik bos, lumayan untuk bersenang senang!", kata preman yang bertato sambil mendekati Ollin sempoyongan.
Ollin menangkis tangan dari salah satu preman yang mencoba memegang dagunya. Dia tetap berjalan tak menghiraukan ocehan dari beberapa preman tersebut. Hingga Ollin ditarik paksa dan berada di tengah mabuknya preman.
"Sombong sekali dia bos!, kita harus mengajarkan sopan santun padanya!", kata preman yang memegang botol bir.
"Jangan jual mahal sayang. Aku tahu jalang sepertimu hanya mencari perhatian kami. Apalagi melihatmu berantakan seperti ini, sudah membuat kami bergairah", kata preman bertato sambil menoel dagu Ollin.
"Oh bos, pisangku sudah berdiri membayangkan dia telanjang bulat di depan kita! Sebaiknya kita bawa dia ke semak semak. Aku sudah tidak tahan", kata preman yang memegang botol bir
"Cuih!, jaga tangan dan bicara kalian!. Aku bukan wanita murahan! Minggir!!!aku harus pergi!", teriak Ollin.
Preman tersebut tertawa. Mereka tidak mengindahkan perkataan Ollin. Mereka malah menarik baju Ollin dengan paksa, hingga bagian depan sobek dan memperlihatkan bra merah yang Ollin pakai. Melihat payudara yang menyembul di balik bra merah itu, membuat semua preman menelan ludah. Mereka semakin melancarkan aksinya menggerayangi tubuh Ollin,
"TOLONG....."
"TOLONG...."
"TOLONG...."
Salah satu dari preman itu marah dan menampar pipi Ollin. Ollin meringis merasakan asin dan amis dari sudut bibirnya. Yah, sudut bibir Ollin robek karena tamparan keras tersebut. Dengan tenaga yang tersisa, Ollin tetap memberontak dan melawan. Dia melihat kalau preman itu mengangkat tangannya lagi untuk menampar Ollin.
Bugh
Ollin terjatuh, tapi dia sempat melihat seseorang sedang adu hantam dengan preman tersebut. Sepintas Ollin lihat bahwa orang yang berkelahi di depannya adalah Rendra."Terima kasih telah menolongku Rendra, aku mencintaimu", gumam Ollin sebelum pingsan.
@@@
Setelah mengalahkan ketiga preman bersama teman temannya, Rendra berlari menghampiri Ollin. Dia merasa sedih melihat Ollin tak sadarkan diri. Dia menggendong Ollin dengan hati hati ke dalam mobil. Dibaringkan tubuh kurus Ollin di kursi belakang dengan paha Rendra sebagai bantal kepala Ollin.
"Sob, Al, ayo cepat! Biar polisi yang urus. Cepat masuk mobil antarkan aku ke rumah sakit!", teriak Rendra dari dalam mobil
"Siapa yang nelfon polisi bro? Kok gue gak tahu?", tanya Sobari di dalam mobil.
"Gue yang telfon dodol! Makanya jadi orang jangan pikun pikun banget! Nyesel gue punya temen kayak loe!", jawab Aldo sambil menyetir.
"Tolong jangan bertengkar guys. Sekarang keadaan Ollin yang lebih penting!, ucap Rendra tegas.
"Sakit Ren, perut aku sakit banget!", gumam Ollin pelan.
"Sabar sayang sebentar lagi kita sampai rumah sakit", kata Rendra
"Bos, ada darah di betisnya bos?", kata Sobari panik.
"Sa sakit Ren, sakit. Aku gak kuat!", kata Ollin sebelum pingsan.
"Bangun Ollin, jangan tinggalkan aku. Aku mohon..."
"Al, tolong lebih cepat lagi. Gue takut Ollin kenapa napa", pinta Rendra cemas."Oke ren", balas Aldo sambil fokus menyetir.
Rendra menatap cemas, hatinya mencelos melihat keadaan Ollin. Wajahnya lebam dan bibirnya robek, dan lebih miris lagi pakaian yang Ollin pakai robek. Rendra menyesali semua kejadian yang lalu. Kalau saja dia tidak menolong Luna, mungkin semua ini tidak akan terjadi. Karena kebodohan dirinya, hampir membuat Ollin celaka. Dia bersumpah akan menuntut preman yang telah berani mencoba memperkosa pujaan hatinya.
"Maafkan aku Ollin, aku telah melanggar janjiku. Aku berjanji tidak akan menyakitimu lagi. Ini yang pertama dan yang terakhir kalinya aku membuatmu menangis. I just talk you, Sorry for my mistake", kata Rendra sambil mencium tangan Ollin.
![](https://img.wattpad.com/cover/109227983-288-k688486.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
He is my student
RomanceDia siswa yang menyebalkan menurutku. Tapi nilai plusnya, dia tampan dan berkharisma. Semua orang membicarakannya. Dari kalangan guru, pengurus kantin, bahkan sesama siswa dan siswi membicarakannya. Bagiku, siswa seperti dia harus dibasmi layaknya...