Candy merengut kesal, sementara mata Miley dan Caitlin tertuju padanya. Miley dan Caitlin tengah melaksanakan ritual wajib cewek setiap kali malam jumat tiba. Miley dan Caitlin sudah mempersiapkan sebatang lilin, beberapa butir telur, kelapa muda utuh juga baskom untuk menempatkan uang hasil ngepet—oh ralat. Maksudnya Miley dan Caitlin sudah menyiapkan botol-botol cat kuku lucu juga tempelan-tempelan kelinci sok imut, karena malam ini mereka akan mendekorasi kuku-kuku mereka yang rajin di menikur pedikur di salon Mak Gembrot—saudaranya Mak Erot. Soalnya besok Miley maupun Caitlin akan mengadakan double date di sebuah kafe romantis di Seaside. Caitlin dengan Logan dan Miley dengan Liam.
“Apa yang terjadi denganmu, Candyyy?” tanya Miley heran. Gadis itu menggaruk kepalanya yang rada-rada gatel sambil memandang Candy dengan alis terangkat. Candy merengut kesal.
“Demi upil garing krispi nya sule, kalian harus tahu ini! Mom ku menyuruhku dan Justin menjadi model berpasangan.” gerutu Candy. “Mom ku pasti sudah gila. Bagaimana bisa dia menyuruh anaknya yang cantik super unyuh-unyuh tak tertandingi dalam sejarah peradaban manusia ini menjadi pasangan dari seorang lelaki konyol yang salah gaul semacam Justin? Epic Fail.” Candy melanjutkan ucapannya. Miley masih mengerutkan kening tidak mengerti sementara Caitlin manggut-manggut sambil memoles kuku jari telunjuknya dengan kuteks warna hijau toska.
“Cius? Enelan? Cungguh? Miapa? Menjadi model? Buahahahahahahahahahhahahaha. Masa iya cewek kayak dirimu jadi model? Bisa-bisa busana rancangan Mom mu nggak laku, Candy,” Miley tertawa lebar setelah dua menit yang panjang berlalu. Caitlin dan Candy saling berpandangan dengan tatapan aneh. Mengapa mendadak Miley menjadi insan yang lemot malam ini? Miley masih tertawa ketika Caitlin melemparinya dengan sebotol nail polish remover seukuran 200 mililiter. Miley langsung mengaduh kesakitan karena botol nail polish remover yang masih penuh itu mengenai jidatnya yang dilapisi pelembab.
“Aduh, sakit tau!” Protes Miley. Dengan jahat Miley meraih sebotol kuteks ala anak punk warna hitam kelam, dan dia mencorengkan kuteks tersebut di pipi Caitlin. Caitlin hanya bisa berteriak-teriak heboh, karena kedua kuku jari jemari dan kakinya sudah sempurna terpoles kuteks hijaunya yang sok imut. Kalau dia menghalangi tangan Miley bisa-bisa kuteksnya berantakan kemana-mana.
“MILEY!! WOY MILEY!! JANGAN JADI ANAK AUTIS DEH! GAPERNAH DISEKOLAHIN YA?! GUE BILANGIN BILLY BARU TAU LO!!” teriak Caitlin dengan suara sangar yang membuat Miley langsung menghentikan tindakan primitifnya. Namun sudah terlambat, karena nyaris seluruh permukaan wajah cantik Caitlin sudah dipenuhi bercak-bercak hitam kuteks disana-sini. Caitlin menatap Miley dengan sengit, sementara Miley meringis-cengengesan minta maaf.
“Muuph gehhh,” kata Miley dengan nada penyesalan yang beda tipis dengan muka si Bunga—anjingnya koki perempuan kafetaria—yang lagi boker di bawah pohon apel depan gymnasium. Caitlin hanya mendengus kesal sambil meniup-niup kukunya agar kuteksnya cepat mengering.
“Eh tapi yang tadi itu cius enelan cungguh miapa?” tanya Miley sambil kembali menatap Candy. Candy memutar bola matanya.
“Mioyeng. Kapan sih aku pernah bohong.”
“Sering.”
“Contohnya?” Candy tampak tidak terima dengan jawaban Miley.
“Pas kita kelas satu. Kau membelikanku bikini norak dengan kaitan bra berbentuk kupu-kupu besar di belakangnya. Kau bilang bikini seperti itu sedang nge-trend, tapi ternyata kau hanya mengerjaiku dan aku harus puas menjadi tertawaan nyaris satu angkatan kita dalam pesta awal musim panas di Hidden Spring Hottube.” Miley berpikir, “Terus waktu itu. Kau diam-diam menyalin pekerjaan rumah Caitlin saat Caitlin masih tidur, dan kau memintaku merahasiakannya dari Caitlin. Terus pas kau secara tidak sengaja merusak kancut warna pink milik Caitlin yang baru dibeli, dan kau diam-diam mengguntingnya lantas menguburnya agar tidak ketahuan oleh Caitlin. Terus waktu kau membuka-buka buku harian Caitlin—” Candy langsung memotong kata-kata Miley seputar kebohongannya. Bukan karena malu, tapi karena Caitlin sudah memasang tampang sangar dengan tatapan gue-bakal-bacok-lo nya yang mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia (by Renita Nozaria)
Fanfiction"When you lost most all of your memories, your head's spinning round and your enemy becomes your beloved one." I do NOT own this story. Just read my bio. And don't forget to hit the follow button._. Author : Renita Nozaria Title : Amnesia Genre : Co...