—Ellenia Johnson POV—
Aku menghembuskan napas berat sebelum akhirnya aku memutuskan melangkah keluar dari ambang pintu masuk utama Girls Dorm menuju gedung asrama pria. Aku tahu bahwa Justin dan Zayn sudah kembali ke Ripcurl, dan sejujurnya aku sempat berharap bahwa Justin akan datang menemuiku dan meminta maaf atas segala kekeliruannya pada Zayn dan padaku di rumah sakit. Namun nyatanya dia tidak datang. Aku tidak tahu apa yang telah terjadi di rumah sakit setelah aku memutuskan pulang dengan melewati sebuah rute bus yang untungnya masih bertebaran di jalan raya. Jadi sekarang aku memutuskan datang pada Justin. Menemuinya. Aku mencintainya, dan aku bersumpah bahwa aku tidak akan pernah membiarkan pemuda sebaik Justin terlepas begitu saja dari tanganku hanya karena sebuah kesalahpahaman. Dan aku yakin Zayn pun akan begitu. Dia akan mempertahankan gadis yang dia cintai.
Angin yang dingin menerpa wajahku begitu aku melewati padang rumput yang berada di sekitar sekolah, dengan beberapa pohon willow dan pohon apel yang tengah berbunga. Dingin yang rasanya ganjil, karena entah mengapa diam-diam aku teringat pada saat-saat yang telah kulewati bersama Justin. Sore itu aku baru saja melewatkan sebuah sesi latihan drama yang akan dipentaskan akhir tahun nanti, dan tanpa kuduga Justin telah menungguku selama dua jam di luar gedung kesenian sekolah. Dia bersandar di batang pohon apel yang cokelat gelap dengan kamera tergantung di lehernya. Begitu aku keluar, dia membidikku dan menekan shutter kamera nya tanpa aku ketahui. Lantas dia tertawa dan mendekat padaku kemudian merangkulku sambil meletakkan dagunya di puncak kepalaku. Entah kenapa aku merasa sedih sekarang. Mungkinkah karena sekarang aku melewati pepohonan apel ini sendirian? Aku berdehem untuk menyingkirkan bongkahan pahit di tenggorokanku lalu memperbaiki letak syal yang kini membelit leherku. Melindungi tubuhku dari dinginnya hembusan angin. Aku berjalan tertunduk. Mencoba untuk menata perasaanku dan memikirkan apa yang akan kukatakan pada Justin ketika aku bertemu dengannya nanti.
“Elle, kau akan pergi kemana?” sebuah suara mengejutkanku, dan begitu aku menoleh ke sumber suara, aku mendapati dia berdiri disana. Wajahnya terlihat lelah, dan dia berdiri kaku serupa patung sambil matanya yang cokelat terang menatapku. Rambutnya yang kecokelatan bergerak-gerak tertiup angin yang entah mengapa terasa begitu dingin sore ini. Aku menatapnya sambil menggigit bibir. Mencoba untuk tidak mengingat bagaimana cara dia mengucapkan nama Candy di rumah sakit tadi. Tidak. Justin kekasihku. Dia mungkin memang menyayangi Candy, tapi dia juga mencintaiku. Dan yang harus aku lakukan sekarang adalah memenangkan hatinya. Itu saja.
“Menemuimu.” kataku, “tapi sepertinya aku tidak perlu pergi ke Boys Dorm karena kau sudah disini.” Aku menarik sebuah senyuman yang terkesan dipaksakan. Biasanya, Justin akan balas tersenyum ketika melihat aku tersenyum, namun kini dia hanya diam dan menatapku dengan tatapan kosong, seakan dia tidak mengerti apa yang harus dilakukannya. Dia kelihatan menatapku dengan sedih sekaligus… hampa? Aku menggigit bibir bawahku lagi.
“Justin, apakah terjadi sesuatu pada Candy? Kenapa kau tampak begitu sedih?” tanyaku hati-hati. Justin menghela napas, dan dia mengacak rambutnya yang memang sudah terlihat buruk karena dihempas angin dingin yang berhembus dengan kencang.
“Candy baik-baik saja.” katanya dengan suara bergetar, “dia sudah sadar. Dia sudah bisa bicara dengan baik, dan dia bahkan sudah bisa tersenyum.”
Aku menghembuskan napas. “Syukurlah.” ucapku, namun bukannya kelihatan senang, Justin justru memandangku dengan tatapan penuh luka, seakan dia baru saja menggoreskan sebuah belati yang begitu tajam yang berhasil menyakitiku. Aku menatapnya dengan kening berkerut ketika dia mulai bicara lagi,
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia (by Renita Nozaria)
Fanfiction"When you lost most all of your memories, your head's spinning round and your enemy becomes your beloved one." I do NOT own this story. Just read my bio. And don't forget to hit the follow button._. Author : Renita Nozaria Title : Amnesia Genre : Co...