Part 16

1.2K 69 2
                                    

“DOR!” seru Glen mendadak, yang membuat Candy dan Justin tersentak sedikit dari posisi mereka, lantas tidak sampai sedetik kemudian wajah mereka memerah.  Glen yang super-rempong itu hanya terkekeh gemas melihat pasangan double wow yang ada di depannya, kemudian menjentikkan jari untuk melanjutkan kembali pemotretan. Jika saja mereka tidak sedang dikejar deadline, tentu Glen akan mengeluarkan seribu satu jurus ala banci lampu merah untuk meledek Justin juga Candy, namun karena hasil photoshoot kali ini harus cepat jadi, maka Glen menyuruh Candy dan Justin berpose memuaskan dalam waktu cepat tanpa sedikitpun humor atau candaan seperti tadi. Lantas, setelah mendapatkan beberapa angle photoshoot yang dirasa cukup memuaskan, Glen menyuruh fotografer berhenti memotret dan memberikan waktu istirahat selama tiga puluh menit pada dua model bermental jamban tersebut, sekaligus mengganti pakaian butik dengan pakaian mereka.

Usai berganti pakaian, Justin tampak memiringkan kepalanya dengan gaya yang membuatnya terkesancool sembari mengeluarkan ponsel dari saku celana dan melangkah keluar dari ballroom menuju kolam renang hotel. Kolam renang itu sangat luas, dengan air jernih kebiruan yang terkesan segar, dan tanaman-tanaman hias berwarna hijau mint di salah satu sisi kolam. Ada pemotretan lain yang tengah berjalan di seputar area kolam renang tersebut, karena Justin melihat kamera yang tengah dalam posisi stand by, namun kelihatannya proses pemotretan tersebut tidak sedang berlangsung. Beberapa model terusan minim dan bikini keluaran terbaru hanya tertawa mengobrol sambil mencelupkan betis mereka yang ramping ke dalam air kolam renang, dan salah satu dari mereka terperangah begitu melihat Justin yang duduk sendirian di kursi panjang rotan di seberang kolam.

Justin memilih tidak mempedulikan tatapan gadis-gadis model tersebut dengan menyibukkan diri pada layar ponsel canggihnya. Dia baru saja berniat menelepon hunny bunny sweety Elle nya ketika ponselnya bergetar perlahan, pertanda ada pesan yang masuk ke dalamnya. Kening Justin berkerut samar, namun lelaki itu cengengesan girang saat menyadari bahwa pesan masuk itu dari Elle.

Juju, how about the photoshoot? is that fun? Btw, I miss you :)

 

Justin terkikik pelan lantas dia mencium layar ponselnya dengan kecupan basahhhh nan dalam, sampai-sampai layar ponselnya berubah lembab. Para model yang tadinya memandang penuh kagum karena sikap cool Justin mendadak berubah ilfil saat melihat Justin mencium layar ponselnya dengan penuh nafsu. Cakep sih iya, tapi kalau gila sampe nyium hape segitu vulgarnya? Hm, cewek-cewek model itu pasti berpikir lebih dari semilyar kali. Jangan-jangan besok-besok knalpot mobil juga dicipok sama Justin.

Namun Justin tidak peduli. Dia mengutak-atik layar ponselnya dengan cepat, masuk ke profil kontak Elle, dan menekan tombol CALL untuk menelepon gadisnya itu. Justin kangen suara Elle. Justin juga kangen sama suara ketawa Elle. Pokoknya Justin benar-benar kangen sama Elle.

“Halo Beph...” Justin menyapa Elle sambil merubah sedikit posisi duduknya, “Aku kangen kamu. Udah makan belummm?” oke, satu pertanyaan basi dari Justin. Tapi kisah pacaran mana coba yang nggak dipenuhi sama sesuatu yang basi? Cara basi, Sms basi, ataupun gombalan basi? Ehm..

“Udah,” kata Elle di seberang sana dengan suara ceria, “Aku makan semur jengkol tadi. Kamu tau Louis Tomlinson kan? Teman seangkatanmu yang budenya orang Tegal itu? Dia ngirimin aku semur jengkol sama pete bakar tadi, pokoknya enaaaakkkk deh…”

“Sukur deh kalau udah makan.” Justin menjawab dengan antusias, tidak menyadari bahwa ada lele kuning yang mulai mengapung mendekat—eh salah, maksudnya Candy yang mulai merapat. Gadis itu sudah mengganti pakaiannya dengan celana pendek santai dan cropped tee yang memperlihatkan perutnya yang serata kue dadar, “Aku takut kamu sakit.” kata Justin. Gombal.

Amnesia (by Renita Nozaria)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang