Chapter 7

4.4K 195 1
                                    

Sinar matahari mulai menyeruak membangunkan dua insan yang masih tidur, terlihat seorang pria mulai bangun dalam keadaan setengah sadar.

" Hoam... Sudah pagi ya?" Ucapnya seraya melihat sekeliling kamar. Dilihatnya pada samping tempat ia tidur, seorang bidadari yang masih tertidur dengan nyaman disana.

" Masih tidur.. hehe" ucapnya diakhiri kekehannya

" Mandi duluan deh..." Lanjutnya dan segera bangkit untuk mandi...

#####################

" Huaaaa.... Seger!!" Ucap Ali riang, setelah keluar dari kamar mandi, ia sadar... Tadi malam tidurnya begitu amat nyenyak dan damai.

" Ehh, belum bangun...." Ucap Ali ketika melihat Prilly masih setia tidur dengan selimut tebalnya.

Ali pov

Aku bangunin kali ya? Tapi kasian, nanti dia kecapean.

Dia............ Dia cantik.... Kayak bidadari ........

Pov end'

Dipandangnya wajah Prilly dengan seksama tanpa berkedip, dengan pandangan memuja.

" Eeehhhh..... Hoam......" Prilly menggeliat membuat Ali terkejut setengah mati..

" Syukur dia belum buka mata, bisa- bisa mati berdiri ini kalau kepergok" ucap Ali dalam hati

" Ehh... Ali... Mau berangkat kerja?" Ucap Prilly ketika bangun mendapati Ali berdiri tak jauh darinya.

" Eeee...eh.... Iya" jawab Ali.

" Bentar ya, aku siapin baju kerja kamu dulu." Ucap Prilly ingin beranjak bangun, tetapi ditahan oleh Ali.

" Ehh jangan... Kamu masih capek.... Kamu istirahat aja ya?" Ucap Ali melarang Prilly untuk bangun

" Ih... Gak apa-apa Li, ini udah tugas aku sebagai seorang istri." Ucap Prilly memandang Ali dalam

Ali pov

" Ih... Gak apa-apa Li, ini udah tugas aku sebagai seorang istri." Ucap Prilly memandang Aku dalam

Mata itu ya Tuhan , betapa indah matanya, mata hazel yang indah......

" Li... Kok bengong" ucap Prilly membuyarkan lamunanku

" Ehh, gpp, biar aku aj yang ambil sendiri bajunya." Ucapku tulus.

" Gpp Li, aku aj awas aku mau ambil baju kamu." Jawab Prilly padaku yang menghalanginya untuk bangun.

" Jangan Prill... Aku bisa sendiri... Kamu bandel ya...!" Ucapku agak kesal padanya.

Wait.... Tunggu....

Pov end'

" Hiks.....hiks...hiks.... Jahat.... Kalau kamu gak anggep aku istri kamu hiks.... Bilang!... Kamu jahat.... Hiks... Baru aja mulai baikan... Mulai lagi... Hiks... Huuuuu.... " Tangis Prilly yang membuatku kaget..

" Kok kamu ngomongnya gitu! Aku... Bukan itu maksud aku Prill. Aku gak mau kamu kecapean aja... Kamu ngerti dong!" Ucapku dengan nada yang agak tinggi

" Huaaaa...... Hiks..... Kamu jahat.... Sekarang kamu marahin aku.... Hiks.... Huaaaa... Ali jahat... Aku gak suka.....hiks...hiks.... Huaaaa..... Bunda.......Ali jahat bunda......" Tangis Prilly semakin kencang memanggil- manggil bunda.

" Astaga....! Prilly...! Kamu kenapa nak?!" Ucap bunda yang baru saja masuk kedalam kamar Ali .

" Hiksss.... Bunda... Ali jahat bunda.... Ali marahin Prilly... Hiks... Ali jahat Bun.... Hiks.... Hiks..." Tangis Prilly mengadu pada bunda

" Kamu kenapa sih Li ?! Bikin mantu bunda nangis aja kamu mah...! Kenapa Li?" Omel Bunda sambil memeluk Prilly di pinggir kasur.

" Ali... Gak ngapa-ngapain, Ali cuma bilangin Prilly gak usah ambil baju kerja Ali, prillynya istirahat aja, ehhh... Dianya ngeyel..." Adu Ali..

" Oohhh.... Gitu.. udah Prill jangan nangis nnt kamu jelek lho.." goda bunda

" Ih... Bunda...." Ucap prilly malu..

" Ya udah sekarang bunda mau kebawah mau sarapan, sarapan ily nanti bunda suruh biyem bawain kesini ya sayang.." ucap bunda dan beranjak pergi

" Iya Bun.."

" Ali... Bunda tunggu kamu dimeja makan." Ucap bunda pada Ali yang belum siap..

" Iya Bun. Ali siap-siap dulu, nnt Ali nyusul."

################

" Ali udah selesai sarapan nya Bun, Ali berangkat dulu ya Bun." Ucap Ali berpamitan pada bunda

" Kamu gak pamitan sama ily ?" Tanya bunda

Duar!!!! Pertanyaan itu membuat Ali bungkam seribu bahasa, selama ini Prilly yang mengambil dan menciumi tangannya ketika ia ingin bekerja..

" Hmmm....eh... Itu.... Ali lupa.... Ali udah telat Bun..." Jawab Ali mencoba beralasan

" Eh..e... Eh... Gak ada alasan... Pamitan sana..." Ngotot bunda

" Iya Bun, Ali pamitan dulu" ucap Ali yang mau tidak mau harus menurut

#########

Ali membuka pintu kamar terlihat Prilly yang sibuk dengan meja riasnya, dia coba mendekati prilly.

" Mau apa kamu? Mau nyakitin aku lagi?!" Tanya Prilly ketus

" Maafin aku, aku.... Hanya ingin pamit.." ucap Ali lembut

" Huaaaa...... Jangan pergi Li.... Hiks... Kamu mau tinggalin aku...... Huaaaa.... Hiks..... Sayang Daddy mau ninggalin kita nak.... Huaaaa... Kamu jahat Ali.... Kamu tega. " Tangis Prilly sambil sesekali mengajak bicara janinnya.

" Kok kamu jadi aneh sih, aku cuma mau pergi kerja...." Omel Ali

"Ya udah pergi sana,! Gak usah balik! Pergi!" Teriak Prilly sambil mendorong Ali untuk keluar.

" Yaudah, siapa juga yang mau pamitan sama kamu! Kalau bunda gak nyuruh! Aku gak bakal pamitan! Kepedean sih jadi orang" ucap Ali ketus dan pergi meninggalkan Prilly.

Prilly pov

Kenapa....kenapa Ali kembali seperti yang dulu, jahat ,dan ketus.... Aku harus bagaimana sekarang, bagaimana kalau dia tidak mengakui anak ini? Kenapa aku jadi manja dan cengeng?

Ya Tuhan... Tolong jangan kembalikan Ali seperti yang dulu, tolong akhiri itu, aku tidak kuat lagi

(Revisi: 19 Juni 2019)

I'm (not) okayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang