Prilly pov
Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan sekarang, tidak ada gunanya bila aku tetap disini, percuma. Aku sudah putus asa, aku..... Sudah putus asa. Apa aku harus pergi? Kasian anak ini.... Aku tak apa disakiti.... I'm fine... Tapi aku tak rela bila anak ini harus menanggung kesalahan orang tuanya... Anak ini tidak bersalah.
" Maafin mommy ya nak, mom udah buat kamu sengsara. Mommy minta maaf nak..... Kamu maafin mommy kan? Mommy sayang banget sama kamu.... Semuanya sayang kamu nak. Mommy love you baby..." Ucap ku mengelus sayang perut rata ku sambil berlinang air mata mengajak buah hati ku berbicara, aku sudah tak sanggup menahan semua sesak ku selama ini...
" Maafin aku pril " ucap seseorang dari belakangku, aku sangat-sangat mengenali suara itu, apa yang harus kulakukan. Saat ini aku tak mau berurusan dengannya.
Prilly pov end'
Ali pov
Segera ku turun menemui Prilly di taman belakang, aku lihat dia sedang melamun duduk ditepi kolam. Aku coba mendekat mendengar apa yang dia gumam.
" Maafin mommy ya nak, mom udah buat kamu sengsara. Mommy minta maaf nak..... Kamu maafin mommy kan? Mommy sayang banget sama kamu.... Semuanya sayang kamu nak. Mommy love you baby..." Ucapnya sambil mengelus perutnya dengan lembut
Kulihat dia mulai berlinang air mata, kenapa hati ku sakit melihat air matanya keluar? Aku.... Aku.... Ada apa dengan ku ? Apa sebesar inikah kesalahan ku, sampai - sampai ia berlinang air mata dan tidak sadar akan keberadaan ku didekatnya?
Aku coba untuk menegurnya dari belakang
" Maafin aku Prill." Ucapku, sepertinya dia tidak menggubris ucapan ku.
Aku coba duduk disampingnya, tetapi pandangannya masih saja tertuju pada dasar kolam." Kamu kenapa? Aku salah ya? Maafin aku ya prill? Maafin ucapanku tadi pagi.." Ucapku lembut padanya. Namun yang kulihat hanya setetes air mata yang kembali mengalir melewati pipi chubby' nya, dadaku seketika sesak saat itu... Ada apa dengan ku...
" Prill?" Panggil ku sekali lagi sambil menepuk bahunya. Tapi tangan ku ditepisnya, ada apa dengannya.
" Kamu masih marah sama kejadian tadi pagi prill, maafin aku ya. Aku yang salah." Ucapku
Namun ia bangkit dan pergi menjauh ke tepi kolam sisi lainnya, segera ku susul dia dan kutarik tangannya untuk berhenti.
" Lepas!" Ucapnya tanpa memandangiku. Hati ini perih melihat dia berperilaku seperti itu, kesalahan ku sepertinya sulit untuk dimaafkan. Apa yang harus kulakukan.
" Aku bilang lepas!" Ucapnya sambil meronta melepaskan tangannya, namun masih ku pegang erat tangannya.
" Prill, dengerin penjelasan aku dulu Prill." Ucapku. Menariknya yang semakin dekat dekat tepi kolam dengan sisi yang dalam
" Gak ada yang perlu dijelaskan! Lepas!" Teriaknya
Byurr
" Prilly!!!"
#################
Prilly pov
" Lepas! " Teriakku padanya yang menarik tangan ku.
" Aku bilang lepas!" Aku semakin meronta, melepaskan cengkraman nya yang kuat.
" Prill, dengerin penjelasan aku dulu Prill." Ucapnya, kepala ku pusing.
" Gak ada yang perlu dijelaskan! Lepas!" Teriak ku masih meronta sekuat tenaga dan yah, lepas
Lalu aku merasakan aku terbang dan badan ku menyentuh air, perlahan aku terjatuh kedalam air, rasanya dingin, pandanganku kabur dan mulai menggelap
" Prilly!!!"
Hanya teriakan itu yang ku dengar dan setelah itu kegelapan merenggut kesadaranku
##############
Prilly pingsan dan terjatuh dalam kolam, bunda yang mendengar teriak Ali pun datang menghampiri Ali dan Prilly
" Ya Tuhan !!!, Prilly!!! , Cepet Li tolongin Prilly!!" Teriak bunda panik
" Biyem,. Cepat telpon dokter " ucap bunda pada biyem yang mengangguk.
" Sini Li bunda bantu," ucap bunda menolong Ali untuk menaikan Prilly ke pinggir kolam.
" Kamu gak apa-apa Li? Ucap bunda pada Ali yang baru saja naik ke pinggir kolam.
" Ali enggak apa-apa bun,"
"Syukurlah, kenapa kalian bisa kayak gini sih nak....?" Tanya bunda.
" Ceritanya panjang Bun, sekarang biar Ali gendong Prilly ke atas.
" Yaudah, sekalian kamu ganti bajunya ya." Ucap bunda
Ali terkejut setengah mati, bagaimana ia harus melakukannya, kalau dia menolak, nanti dia jadi rendang.
"Iiiiii.... I.... Iya Bun..." Ucap Ali mau tidak mau.
___________
Ali pov
apa yang harus aku lakukan sekarang, aku tidak berani Menganti bajunya. Tapi kalau aku tidak gantiin nanti dia masuk angin kasian Prilly.
Pov end'
Ali mondar mandir didepan lemari pakaian Prilly, mau tidak mau ia harus menggantinya, dibuka lemari itu dan dipilihnya sembarang baju yang mudah untuk ia pakai kan.
Lalu ia berjalan ke arah Prilly dan mulai membuka baju kaos Prilly yang basah. " Ya Tuhan, cobaan ini terlalu berat" ucap Ali dalam hati sambil memandang tubuh istrinya yang indah.
Lalu dibukanya celana Prilly dan dia termenung sesaat. " Apakah aku harus membuka pakaian dalam nya juga?" Ucapnya " kalau tidak, nanti sama aja masuk angin."
Lalu ia menutup mata sambil melepas bra dan celana dalamnya. Segera ia keringkan badannya masih keadaan mata tertutup.
Perlahan lahan ia pakaikan baju itu satu persatu dan selesai.
" Ya Tuhan, ciptaan mu sungguh indah, aku menyesal menyia-nyiakannya selama ini." Gumamnya sambil memandang wajah Prilly yang terlihat damai.Lalu segera ia hidupkan hairdryer untuk mengeringkan rambutnya.
" Tok...tok...tok.."
" Siapa?" Teriak Ali.
" Bunda Li, ini dokternya udah datang"" Iya Bun.." ucap Ali sambil membuka pintu...
" Masuk Bun, silakan dokter" ucap Ali mempersilakan bunda dan dokter untuk masuk.
" Ini kenapa Bu," tanya dokter pada bunda
" Tadi dia pingsan dok"
" Permisi saya periksa dulu." Ucap dokter lalu memeriksa Prilly.
##############
" Keadaan janin dan pasien mulai membaik, pasien pingsan karena kurangnya asupan makanan dan kemungkinan stress yang berlebihan, mohon untuk menjaga pikiran ibunya agar tidak terjadi lagi hal seperti ini." Ucap dokter
" Apa dok!!! Janin?" Teriak bunda
" Iya Bu, usia janin sudah memasuki 2 bulan, jadi harus lebih banyak diberikan asupan makanan untuk ibu dan janin, lalu ini vitaminnya bu. Kalau begitu saya permisi Bu." Ucap dokter.
" Ya, terima kasih dok. Biyem tolong Antar dokter ya." Ucap bunda kepada dokter dan biyem.
Setelah biyem dan dokter pergi hanya ada keheningan diantara Ali dan bunda.
" Kenapa tidak memberitahu bunda Li?" Tanya bunda dengan raut muka kekecewaannya.
(Revisi: 22 Juni 2019)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) okay
Romance(Dalam tahap revisi) Silakan dibaca votment ya Aku akan sabar, walaupun aku tau kamu tidak akan mudah menerima ku seutuhnya i'm okay. Tapi aku ingin engkau tau bahwa aku menerima ku apa adanya.