chapter 25

2.8K 106 1
                                    

Prilly berlari ke taman, ia tau Percuma saja jika ia mengunci kamarnya, pasti Ali bisa membukanya juga. Prilly duduk didekat kolam ikan yang agak menyudut di tepi taman agar Ali sulit untuk menemukannya, walaupun ia rasa itu tidak mungkin Ali tak bisa menemukannya.

Disisi lain, Ali yang panik dan naik ke kamar Prilly pun tidak menemukan istrinya, ia merutuki dirinya sendiri yang tidak bisa mengontrol emosinya, segera ia turun menemui bundanya yang sedang duduk santai di ruang keluarga.

" Bunda........ Bunda liat ily gak?!" Ucap Ali panik.

" Enggak... Emang kenapa Li?" Ucap bunda.

" Ali nyari ily Bun, tadi Ali gak sengaja Ngebentak ily......" Ucap Ali.

" Kamu sih.... Kamu kan tau kalau wanita hamil itu sangat-sangat sensitif... Ngapain kamu Ngebentak dia....." Omel bunda.

" Habisnya , ily ngotot gak mau makan..... Kan kasian dedenya gak ada nutrisi Bun...." Adu Ali.

" Ali...... Kamu harus tau, mengandung itu bukan hal yang mudah..... Rasa mual, ngidam, capek itu hanya sebagian kecil penderitaan dari masa kehamilan....... Kamu tau, pada saat melahirkan akan lebih-lebih membutuhkan perjuangan..... Bahkan mempertaruhkan nyawanya Ali.... Kamu harus tau bagaimana mulianya seorang wanita yang melahirkan buah cintanya li.... Cari Prilly sampai  ketemu.... Minta maaf sama dia Li. Dan jangan ulang lagi kesalahan kamu." Ucap bunda lembut

" Iya bunda, Ali coba cari lagi ily ya" ucap Ali.

Segera Ali bangun dan mencari Prilly lagi. Namun verrel tiba-tiba mencegahnya.

" Mau kemana Li , buru-buru amat?!" Tanya verrel yang baru saja turun.

" Mau cari Prilly rel... Gue gak tau dia dimana sekarang..."

" Gue tadi liat dia duduk dibalik pohon Deket kolam ikat sudut taman Li, gak sengaja gue liat dia dari balkon lantai dua" tutur verrel.

" Seriusan lo?! Bilangin dari tadi kek...!" Omel Ali dan langsung berlari ke arah kolam ikan meninggalkan verrel yang mengomel-omel.

Sesampai di kolam ikan, ia tidak melihat Prilly, lalu ia melihat sekelilingnya, tidak ada orang... Ia mulai putus asa, hari juga sudah mulai malam. Lalu ia duduk di gazebo yang berada tak jauh darinya. Ia coba mendial nomor Prilly, namun tidak ada yang mengangkat.

" Kemana sih kamu sayang....." Ucap Ali.

#######################

Disisi lain, Prilly yang sedang membeli martabak ditepi jalan pun berjalan pulang, ia buka gerbang rumah dan menghasilkan suara decitan yang cukup kuat. Lalu ia masuk kedalam rumah dan berjalan melewati ruang keluarga.

" Lho... Kamu darimana sayang?! Ali pusing lho cari kamu..." Tanya bunda.

" tadi ily nyari martabak bunda...." Ucap Prilly.

" Oooo, tapi.... Kok lutut kamu berdarah! " Cemas bunda.

" Gpp kok bunda.... Tadi ily jatuh aja..... Gara-gara ily jalannya gak bener Bun..." Jelas Prilly.

" Tapi kamu sama janin kamu gpp kan?!" Tanya bunda panik.

" Gpp kok bunda.... Bunda.... Ily mohon jangan kasih tau Ali ya Bun.... Soalnya nanti pasti ily kena omel sama Ali..." Pesan Prilly.

" Iya sayang, yaudah kamu sekarang keatas bersihin luka kamu.. takutnya nanti infeksi... Biar bunda yang pindahin martabak kamu ke piring.... Ya..." Ucap bunda

" Iya bunda... Makasih ya Bun..." Ucap Prilly dan naik ke kamarnya.

Setelah Prilly ke kamar, ia langsung membersihkan lukanya dari pasir setelah itu ia keringkan dengan handuk bersih, dan diberikan obat merah. Lalu ia Menganti piyama tidur dan turun menemui bunda.

" Bunda...." Panggil Prilly.

" Iya sayang ... Ini martabaknya udah... Makan gih ntar keburu dingin" ucap bunda.

" Iya bunda... Bunda ikut makan ya" ajak Prilly.

"Gak ah.. bunda temenin kamu aja" tolak Prilly.

" Yaudah, ily makan ya Bun" ucap Prilly sambil mencomot martabak nya  dengan lahap

" Iya... Makannya pelan-pelan dong sayang...., Kamu mau minum apa? Bunda buatin susu ya?" Tawar bunda

" Ehh gak usah bunda, nanti biar ily yang bikin sendiri. Ngomong-ngomong mama mana Bun?" Tanya Prilly.

" Mama kamu udah istirahat diatas.." jawab bunda...

" Oooo...." Jawab Prilly ber o ria

Tiba tiba seseorang datang menghampiri mereka, dan memandang Prilly dengan tatapan penuh arti.

" Kamu darimana sih? Aku tuh panik nyari kamu...." Ucap Ali lembut.

" Enggak kok"

" Bunda naik dulu ya... Kalian disini dulu" ucap bunda.

" Iya bunda, bunda naik dulu aja... Ily juga mau naik, martabaknya udah mau abis kok." Ucap Prilly.

" Iya.... Abis makan kamu istirahat ya...." Ucap bunda dan Diangguki Prilly, setelah itu bunda meninggalkan mereka di meja makan.

" Nih..." Ucap Ali sambil meyodorkan segelas air putih.

" Hmmm" jawab Prilly hanya deheman dia.

" Kamu kenapa? Maafin aku ya..." Ucap Ali.

" Hmmm"

" Prill, maafin aku... Aku tau aku salah, tapi aku udah minta maaf... Maafin aku ya." Ucap Ali tulus.

" Hmmm"

" Yaudah, kalau kamu gak mau ngomong. Besok kamu jam berapa ceknya?" Tanya ali.

" Sepuluh" ucap Prilly singkat dan bangkit lalu diikuti Ali dari belakang.

Diraihnya kotak susu ibu hamil dimasukkan beberapa sendok dan diaduk dengan air hangat, ia teguk perlahan sampai habis dan mencuci gelasnya tanpa melirik Ali sekali pun. Ali sadar ia sedang marah dan mencoba mendiamkannya, Ali terus mencoba untuk mendapatkan prillynya yang dulu.

" Prill, besok aku temenin ya, sekalian Kitakan mau belanja..." Ucap ali.

" Hmmm" jawab Prilly dan langsung naik ke kamarnya

Sesampainya dikamar segera ia menggosok giginya dan mencuci kaki lalu tidur dan menyelimuti dirinya dengan selimut tebal. Setelah itu diikuti Ali yang tidur disampingnya.

Hujan perlahan-lahan​ turun menciptakan musik alam, dalam benak Ali.. ia sangat menginginkan kehadiran Guntur... Karena ia masih sangat ingat istrinya itu sangat-sangat takut dengan Guntur.

" Duar!!!!" Suara Guntur disertai hujan deras

Suara itu membuat Ali bersorak dalam hatinya menunggu jeritan Prilly. 1 detik 2 detik 3 detik..... Tidak ada suara. Ali mulai penasaran dan menoleh pada Prilly yang membelakanginya.

" DUAR!!!!" Suara Guntur kembali datang.

Ali melihat dengan jelas Prilly tersentak ketika mendengar suara Guntur lalu bahunya bergetar dengan kencang. Ali tau istrinya ketakutan dan langsung memeluknya dari belakang. Prilly tersentak ketika merasakan tangan Ali diperutnya. Dengan cepat ia membalikkan badannya dan memeluk Ali...

" Hiks... Hiks... Aku takut Li... Hiks.. hiks.. aku takut... Hiks..." Tangis Prilly.

" Shut.... Udah..  jangan nangis.. aku disini kok... Udah ya... Sekarang kamu tidur ya... Biar aku yang tutup kuping kamu biar gak denger suara Guntur, okay" Bujuk Ali dan Diangguki Prilly. Dan akhirnya mereka berdua terlena ke alam mimpi dalam pelukan mereka.

########################

(Revisi: 1 Juli 2019)

I'm (not) okayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang