Chapter 24

2.9K 113 0
                                    

" Aaaaaaaaaaaa!!!" Teriak Prilly dan pasrah.

Namun Prilly tidak merasa kesakitan, perlahan ia membuka mata mendapati Ali sedang menopang tubuhnya yang hampir terjatuh.

" Ali..." Gumam Prilly.

" Kamu ngapain? Kalau kamu sama anak kita kenapa-kenapa gimana!" Ucap Ali sedikit kesal.

" Aku... Aku mau ambil koper itu.." ucap Prilly yang kembali berdiri dengan baik.

" Mau ngapain, kamu mau kabur!?" Ucap Ali panik.

" Ih.. besok kan kamu keluar kota!" Ucap Prilly kesal.

" Gak jadi kok, maafin aku. Aku lupa udah janji sama kamu besok......" Ucap Ali...

" Tapikan kamu ada meeting diluar kota... Trus gimana? Aku gpp kok lagian aku bisa pergi temani mama" Ucap Prilly menatap Ali.

" Udah, Aku udah nyuruh Kevin gantiin aku.... " Ucap Ali.

" Emang Kevin mau? Kasian Li..." Ucap Prilly.

" Lebih kasian lagi aku gak temani kamu dan anak kita untuk cek kesehatan." Ucap Ali.

" Iya.. maaf ya, aku udah ngerepotin kamu, Kevin juga terlibat......" Sesal Prilly.

" Gpp lagi... Aku yang seharusnya minta maaf.... Maafin aku ya..." Ucap Ali.

" Sama-sama Li, maafin aku juga yang selalu egois...." Ucap Prilly

" Iya....." Ucap Ali dan memeluk Prilly erat.

" Li.....Li..... Dedenya kegencet lho... Jangan kencang-kencang...." Ucap Prilly.

" Iya... Maafin Daddy ya nak...." Ucap Ali lalu mengecup perut Prilly yang terlihat membuncit, Prilly tersenyum hangat melihat Ali yang berubah mencintai calon bayi mereka.

" Kita turun yuk... Bunda kayaknya udah nunggu kita buat makan malam." Ucap Ali.

" Iya... Ayo...." Ucap prilly.

Kemudian mereka turun bersama menemui bunda dan lainnya. Mereka melihat bunda, mama, dan verrel sedang menonton tv ,lalu mereka mendekati bunda, mama ,dan verrel.

" Lho... Prilly... Bunda kira kamu masih istirahat." Ucap bunda....

" Gak kok bunda... Tadi Prilly dikamar aja...." Ucap Prilly lalu duduk disamping bunda.

" Makan malamnya bentar lagi ya, biyem lagi masak..." Ucap bunda.

" Iya bunda..., Gpp..." Ucap Prilly.

" Prill...." Panggil mama sambil memandang Prilly serius.

" Kenapa ma?" Tanya Prilly.

" Usia kandungan kamu baru jalan masuk 3 bulankan?" Tanya mama.

" Iya mah, kenapa?" Tanya Prilly heran melihat mamanya memandang perutnya.

" Kok perut kamu buncitnya tuh kayak umur 4 bulanan." Ucap Mama.

" Masa, sih mah..." Ucap Prilly lalu memandang perutnya yang membuncit.

" Iya lho Prilly... Bunda baru ngeh sekarang.... Udah dicek? Tau-taunya kembar lagi nanti.." ucap bunda tersenyum mengelus perut Prilly.

" Kalau iya, gpp dong Bun.... Biar tambah rame...." Ucap Ali.

" Amin..... Mudah-mudahan kembar.." ucap Prilly.

" Amin..." Susul yang lainnya.

Tak berapa lama mereka mengobrol ria, biyem datang.

" Bu, makan malamnya sudah jadi." Ucap biyem.

" Iya Bi, mari kita makan." Ucap bunda pada semua orang yang ada disitu.

Setelah itu mereka semua makan dengan tenang, Prilly terlihat cemas ketika menyendokkan makanannya ke mulut , perlahan ia kunyah dan ditelan masuk ke perutnya, namun perutnya tidak bisa menerima makanan yang masuk, sontak ia langsung berlari ke wastafel dan mengeluarkan isi perutnya.

"Huek....huek....huek..uhuk...huek....uhuk..huk....huek..." Suara Prilly mengeluarkan isi perutnya...

" Prill, kamu gpp." Ucap Ali panik pada Prilly yang sedang kumur-kumur membersihkan mulutnya.

" Hah....hah... Udah...aku..udah gpp..." Ucap Prilly terengah-engah.

" Ya udah, sekarang kita ke meja makan lagi ya..." Ucap Ali..

" Gak... Aku udahan...." Ucap Prilly menolak ajakan Ali.

" Lho... Kamu gak makan lho, trus nanti dedenya mau makan apa...." Ucap Ali...

" Iya..  aku tau... Tapi aku udah gak kuat...mual terus..." Ucap Prilly.

" Yaudah... Kamu minum susu aja ya, biar aku yang buatin... Mau coklat, vanilla, atau buah?" Tawar Ali...

" Gak mau Ali.... Perut aku gak enak...." Ucap Prilly menolak

" Dikit aja.... Yah" ucap Ali yang kelihatan sedang berusaha bersabar menghadapi istrinya

" Gak mau Li..... Aku mual..." Tolaknya lagi

" Tapi kalau kamu gak makan kasian dedenya gak makan juga, setidaknya berusaha lah buat nutrisi kamu dan baby! Jangan egois kayak gini dong!" Ucap Ali dengan nada meninggi.

Prilly tersentak mendengar Ali membentaknya, ia mulai merasakan panas dimatanya dan meneteskan air matanya, rasanya ia begitu jahat tidak memberi nutrisi janinnya seperti yang diucapkan Ali, Tapi pantaskah ia dibentak karena hal ini, bahkan ia tak mampu untuk menelan apapun kedalam perutnya, bahkan air putih sekalipun.

" iya, Aku egois! Tapi hiks... Apa kamu pantas nyebut aku egois?! Hiks.. sampai kamu bentak aku kayak gini? Bahkan aku sendiri susah buat nelan air putih Li! Hiks... Tiap aku mau makan aku pasti muntah, mual! Kamu enggak tau rasanya mengandung Li! Kamu kira aku yang mau rasa mual ini! Apa aku yang minta?! Hiks... Kamu harus sadar Li! Bukan aku yang enggak mementingkan nutrisi untuk dia, bukan aku yang enggak perduli sama dia, aku bukannya sengaja enggak mau kasih dia nutrisi, ini kodrat aku sebagai perempuan yang mengandung Li!!! Hiks... Aku lagi hamil... Hiks... Aku lagi hamil Li!!." Ucap Prilly menangis tersedu-sedu dan pergi naik ke kamarnya.

Verrel yang mendengar suara teriakan pun langsung mengecek ada apa dengan mereka berdua.

" Tan, verrel cek dulu aja ya..." Ucap verrel kau meninggalkan meja makan, Dan segera menuju dapur. Baru saja ia memasuki dapur, Prilly sudah berlari keluar menutup mulutnya dan dengan air mata yang mengalir. Dilihat Ali yang sedang terduduk di kursi dapur dan menundukkan kepalanya.

" Kenapa Li?" Tanya verrel.

" Enggak apa-apa rel, cuma cek Cok kecil ." Ucap Ali pada verrel.

" Yakin Lo.... Mending sekarang elo susul deh... Kasian Prilly.. dia tadi nangis-nangis, apalagi tadi pagi dia nangis juga...." Ucap verrel

" Tadi pagi.... Nangis?! Kok gue gak tau?!" Ucap Ali..

" Masa sih? Tadi pagi tuh dia nangis dibalkon kamar tuh, gara-gara Lo lupa besok dia cek kesehatan." Ucap verrel.

Setelah Ali mendengar penuturan verrel, segera ia menuju kamarnya. Verrel yang melihat itu pun hanya menggeleng kan kepalanya dan kembali ke meja makan.

" Kenapa rel?" Tanya mama pada verrel yang baru saja duduk di meja makan

" Gpp, biasa cuma cekcok kecil." Ucap verrel

" Ooh.. biarin lah... Mereka bisa selesain masalah mereka...." Ucap Mama.
###########################

(Revisi: 1 Juli 2019)

I'm (not) okayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang