Chapter 19

3.2K 125 0
                                    

Malam ini mereka sekeluarga melakukan QT , Prilly yang turun dengan dalaman pink dan rompi Levis serta rok pink dan high heels pink berwarna senada dengan rambut terurai dan makeup tipis membuat Ali menatap Prilly dengan tatapan haus bidadari.

" Udah kali Li, Mandang Prilly aja sampai segitunya." Goda mama.

" Eem.h.. gak kok ma. Ayo semuanya kita berangkat. Jadi kita pake dua mobil ya. Yang ikut sama Ali siapa aja?" Tanyanya

" Bunda, mama Ully, biyem ,pak Tono, verrel, sama Kevin, satu mobil. Bye...." Ucap bunda.

Ucapan tadi membuat Ali dan Prilly terdiam, otomatis mereka akan satu mobil dan Catet..... Hanya berdua.

" Yaudah... Ayo sayang...." Ucap Ali.

Ali langsung membukakan pintu mobil untuk Prilly dan menutupnya ketika Prilly sudah masuk. Segera Ali masuk ke kursi kemudi dan melajukan mobilnya ke suatu tempat.

Perjalan menuju tujuan mereka cukup memakan waktu, apalagi ditambah malam ini malam Minggu membuat jalanan semakin macet. Dalam mobil bunda, mereka semua tertawa lepas mendengar celotehan Kevin. Tapi....... Dimobil Ali, kayak kuburan.

Ali mencoba membuka pembicaraan dengan topik baby mereka.

" Sayang..... "
" Hmmm....."
" Kapan kamu mau cek kondisi baby?"
" Lusa.... " Jawab Prilly singkat.
" Lusa? Dimana?" Tanya Ali.
" Di rumah sakit bunda dan anak"
" Aku temani ya....." Tanya Ali
" Kenapa enggak... Debaynya pasti seneng bisa sama daddy-nya..." Ucap Prilly senang
" Iya, sekalian kita belanja"
" Hmmm... Buat debaynya?"
" Gak..."
" Trus?"
" Buat..... Apa ya...... Rahasia.... Lusa kamu bakalan tau...." Ucap Ali menggoda prilly.
" Ih.. kamu mah nyebelin..." Ucap Prilly kesal...
" Iya.... Maaf deh...." Ucap Ali dan masih fokus pada jalan.
" Li.... Aku.... Aku mau gulali..." Ucap Prilly ketika melihat pedagang gulali kapas ditepi jalan.
" Mana? " Tanya ali.
" Itu..... Didepan sana tuh..." Ucap Prilly.
" Yaudah bentar, aku beliin ya." Ucap Ali dan keluar memenuhi permintaan Prilly.

" Ini....." Ucap Ali ketika masuk ke mobil seraya menyodorkan gulali untuk Prilly.
" Makasih...." Ucap Prilly senang dan membuka plastik pembungkusnya, diambilnya sedikit gulali itu dan dimakannya...
" Manis...." Ucap Prilly dan terus memakan gulalinya sambil sesekali menyuapi Ali.

Kejahilan Prilly mulai kumat, ia terus menyuapi Ali tanpa jeda, membuat mulut Ali penuh dan ngilu karena kemanisan, segera Ali meminggirkan mobilnya dan menahan ngilu di mulutnya

" Udah... Plil... Nyilu..." Ucap Ali dengan mulut penuhnya..

" Haha.. ahaah....haa..." Tawa Prilly melihat Ali menahan ngilunya...

" Jahat ya kamu ya, akan ku balas pril..." Ucap Ali dan semakin mendekat kearah prilly....

" Mau apa kamu Li...., Ampun..." Ucap Prilly ketika melihat Ali semakin mendekat

" Gak ada ampun sayang....." Ucap Ali perlahan ditelinga Prilly... Membuat Prilly merasakan hembusan nafas menyapu kulit lehernya..

Ditatapnya manik mata Prilly dengan lembut dan didekatkan wajahnya, perlahan Ali mulai mengecup bibir Prilly, tidak Ada perlawanan, membuat Ali semakin memperdalam ciuman mereka.

Prilly yang merasakan itu pun. Menjadi hangat dan terbuai mengikuti permainan Ali, cukup lama mereka berpanggutan merasakan manisnya bekas gulali yang mereka makan tadi.... Dilepasnya ciuman mereka sambil menghirup udara dalam dalam ....

" Maaf..... " Ucap Ali...
" Gak apa-apa" jawab Prilly dan tersenyum..

Segera Ali melajukan mobilnya kembali.. ke tempat tujuannya,

" Cit...cit...cuit...." iPhone Prilly berbunyi dan tertera nama bunda disana, segera Prilly angkat dan mendengar suara bunda.

" Kamu dimana sayang.." tanya bunda...

" Bunda... Prilly masih dijalan..." Jawab Prilly.

"Lama banget..... Kan tadi kalian dibelakang mobil bunda kan.?" Tanya bunda.

" Iya bunda, maaf... Tadi ily beli gulali dulu... Ily pengen...." Ucap Prilly dengan menahan air matanya merasa bersalah sama bunda.

" Iya... Gapapa sayang, menantu bunda ngidam rupanya.. yaudah kamu sama Ali hati- hati ya sayang, bunda tunggu...." Ucap bunda...

" Iya bunda.... Bye...." Ucap Prilly mengakhiri telponnya.

" Kenapa? " Tanya Ali...

" Gak kok, bunda nanya kita dimana..." Jawab Prilly.

" Oooo, kita juga udah nyampe kok..."

Mereka tiba di salah satu restoran, di tepi pantai. Prilly senang merasakan angin pantai yang sejuk dan melepaskan jaketnya dan masuk menghampiri keluarganya...

" Hai semuanya...." Ucap Prilly dan duduk disamping bunda.

" Lama banget sayang...." Tanya mama dan disusul Ali yang duduk disamping Prilly.

" Itu tuh ma, ngidam gulali...." Ucap Ali

" Yaudah, sekarang kita tunggu pesanan kita ya..." Ucap bunda...

" Bunda, mama ily ke pantai dulu ya.." ucap Prilly dan berlalu pergi..

Prilly segera melepas heels nya dan menapakkan kakinya di pasir halus dan merasakan angin pantai yang ia rindukan. Lalu Prilly terkejut merasakan seseorang memeluknya dari belakang melingkarkan tangannya diperutnya. Prilly membalikkan badan dan menemukan Ali sedang memeluknya..

" Jaket kamu mana, angin pantai malem-malem gini gak bagus lho buat kamu..." Tanya Ali yang menyadari Prilly tidak memakai jaketnya..

" Maaf..... Jaket aku dikursi.... " Ucap Prilly..

" Kamu ceroboh ya... Ingat sayang , kamu harus jaga kesehatan kamu, makan yang banyak, makan makanan sehat, jangan terlalu capek.... Aku gak mau kamu dan debaynya kenapa-Napa." Omel Li.

" Iya.... Maafin aku ya sayang..." Ucap Prilly dan membelai pipi Ali lembut..

" Apa tadi... Kamu panggil aku apa?" Goda Ali....

" Sayang ...., Gak boleh? Yaudah..." Ucap prilly dan. Hendak pergi..

" Ehhh..... Boleh kok, ayo kita balik..." Ucap Ali dan mengajak Prilly untuk kembali ke restoran.

" Eh... Tunggu Li..." " Cup" Prilly mencium sekilas pipi Ali dan langsung berlari begitu saja....

" Kamu nakal ya... Tunggu aku sayang jangan lari - lari " teriak Ali dan menghentikan larian Prilly dalam sekejap....

" Kamu ya.... Jangan lari-larian kayak gitu ahh... Aku gak suka.... Kasian dede nya...." Omel Ali...

" Hiks... Hiks.. jadi cuma dedenya yang dikasihani... Aku....? Hiks... Hiks..." Ucap Prilly menangis...

" Shutttt..... Udah... Bukan gitu maksud aku... Kalau kamu lari... Kasihan dedenya didalam rahim mommy nya, maafin aku ya sayang... " Ucap Ali dan memeluk Prilly erat....

" Iya...." Balas Prilly.

" Yaudah... Sekarang kita kembali ya..." Ucap Ali

" Tunggu Li... Aku pakai heels dulu..." Ucap Prill yang masih berusaha memakai heels nya..

" sini,.. biar aku yang pakein..." Ucap Ali.. dan membantu Prilly memakai heels nya.

Ya Tuhan terima kasih engkau telah memberikan aku suami seperti Ali, dia berubah layaknya pelangi setelah badai petir... Tolong jangan biar pelangi ini pudar dan menghilang...

(Revisi: 25 Juni 2019)

I'm (not) okayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang