chapter 15

3.7K 152 0
                                    

Sebuah mobil melaju ditengah hujan membelah jalan yang untung saja tidak macet pagi ini, Kevin melirik ke arah Prilly yang menggunakan jaket berbulu yang sudah basah nampak kedinginan. Lalu dihentikan mobil itu dan Kevin berlari ke bagasi mobil dan mengambil sebuah jaket tebal untuknya.

" Ini Bu, pakai dulu. Itu punya ibu saya kok." Ucap kevin

" Thanks" senyum prilly dan segera memakai jaket tebal itu.

Kevin pun langsung duduk di kursi kemudi dan melanjutkan perjalanannya. Didalam perjalanan hanya keheningan yang melanda, Prilly mencoba untuk menghancurkan keheningan itu.

" Btw Kevin, apakah selama ini kamu diperlakukan baik sama bos kamu ?" Tanya prilly.

" Biasa aja sih Bu, kalau dalam pekerjaan.... Ya... Ali serius. Tapi dia tetap jadi temen kok." Jawab kevin.

" Oooo, syukur deh. Dan satu lagi, jangan panggil saya ibu, Prilly aja. Anggap aja kita teman." Ucap Prilly

" Siap! " Ucap kevin dan mengangkat tangannya menghormati Prilly. Yang membuat Prilly tertawa melihat tingkah Kevin.

" Dan.... Tolong, jangan beritahu Ali tentang keberadaan saya... Saya akan segera mencari tempat tinggal yang baru agar tidak merepotkan mu terlalu lama" Lirihnya.

Kevin tampak menganguk mengerti dan dibalas senyum tipis Prilly.

##################

Hujan yang deras tak membuat Ali putus asa mencari Prilly . Ia terus mencari Prilly walaupun susah untuk melihat dalam keadaan hujan. Sudah 3 jam Ali mencari Prilly yang tak kunjung ketemu

" Kemana sih kamu Prill." Gumam Ali.

Lalu Ali mencoba untuk ke suatu tempat yang biasa ia kunjungi jika ia stress atau ada masalah.

##################

" Kita sudah sampai Prill." Ucap kevin.

" Iya" jawab Prilly singkat.

Lalu Kevin turun dan membukakan pintu mobil untuk Prilly. " Ayo keluar" ucap kevin diikuti Prilly yang keluar dari mobil.

" Kopernya biar nanti petugasnya yang antar, kita masuk dulu." Terang Kevin.

" Iya, makasih Kevin." Ucap Prilly.

Segera Kevin mengantar Prilly ke kamar apartemen nya, takut kalau Prilly sakit.

" Masuk pril" ucap kevin membukakan pintu kamar.

" Makasih" ucap Prilly dan berlalu masuk.

" Wah.... Apartemen kamu bagus, luas dan nyaman" puji Prilly.

" Benarkah? Syukur deh kalau kamu nyaman, oh ya. Kamu tidur dikamar tamu yang disana dekat dapur." Ucap kevin seraya menunjuk kamar Prilly.

" Thanks ya, aku mau mandi dulu. Tapi aku mau minjem baju, koperku masih dibawah soalnya." Ucap Prilly

" Ooo, dikamar kamu itu ada baju perempuan milik sepupu aku, pakai aja. Lagian baju yang dikoper kamu kayaknya juga udah basah kena ujan." Ucap kevin.

" Yaudah makasih banyak ya Vin.. sorry jadi ngerepotin." Ucap Prilly yang diakhiri senyum Kevin.

" Yaudah, kamu mandi dulu aja" ucap kevin dan Diangguki Prilly yang langsung saja berlalu ke kamarnya.

" Tok...tok..tok..." Suara ketokan pintu apartemen Kevin.

" Siapa...... A.....Ali!! Kok Lo disini.?" Ucap kevin kaget saat ini

" Gue ada masalah kev." Ucap Ali dengan nada yang menyedihkan.

" Ha? Masalah apa?" Tanya Kevin pura" tidak tau apa yang terjadi.

" Prilly..... Prilly pergi...." Ucap Ali menunduk.

" Kok bisa?"

" Ceritanya panjang , gue gak disuruh masuk?" Ucap Ali yang membuat Kevin semakin panik.

" Ehhhh.... Kamar gue berantakan Li..." Alasan Kevin.

" Bukannya biasa gue datang emang udah berantakan ya.?" Skak mat... Kevin terdiam dan Ali langsung menyosor masuk.

" Kevin, koper aku udah--- diantar......" Ucap Prilly terdiam ketika melihat Ali didepannya.

Segera Prilly lari kembali kedalam kamarnya dengan cepat dan mengunci pintu agar Ali tidak bisa masuk. Disandarkan tubuhnya yang lemah ke daun pintu dan melorot kebawah karena ia tak mampu menopang tubuhnya lagi dan menangis.

" Prill! Buka pintunya Prill! Prill! Maafin aku Prill! Aku salah paham Prill! Maafin ucapan aku! Ayo kita pulang sayang, bunda dan verrel menunggu mu dirumah. Ayo buka pintunya prill" ucap Ali yang terus mengetok pintu kamar.

" Li.... Udah Li... Biarin Prilly.. tenangin dirinya dulu Li..." Ucap kevin menenangkan Ali.

" Lo tau apa Kevin!? A...aku... Udah nyakitin istri dan anak aku Kevin.... " Ucap Ali dengan emosi

" Apa?!, Mending sekarang Lo duduk..., Tenangin diri Lo dulu." Ucap kevin dan membawa Ali untuk duduk di sofa.

Setelah itu Kevin mengetok pintu kamar prilly dengan pelan-pelan.
" Prill, keluar Prill. Biar masalah ini dibicarakan baik-baik dengan kepala dingin." Bujuk Kevin.

" Gak ada yang perlu di bicarakan kev... Hiksss... Aku sudah muak dengannya.... Hiks... Usir dia Vin... Hiks..." Ucap Prill lemah.

" Jangan gitu Prill, kasian anak kamu. Dia pasti gak mau liat orangtuanya bertengkar seperti ini. Mending sekarang kamu keluar dan tenangin diri lalu kita bicarakan baik-baik" bujuk Kevin.

" Gak guna Kevin! Ga guna! Percuma.!" Ucap Prilly.

" Prill sekali lagi aku bilang kalau kamu gak keluar biar aku yang dobrak pintu ini." Ancam Kevin.

Prilly yang ngotot tidak mau keluar pun. Berpindah ke kasur dan mencoba untuk tidak mendengarkan apapun yang diucapkan Kevin sambil terus menangis ia mencoba menenangkan dirinya karena saat ini ia merasakan kram diperutnya karena terlalu banyak menangis akhir-akhir ini.

(Revisi: 22 Juni 2019)

##################

 

I'm (not) okayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang