chapter 26

2.8K 101 0
                                    

Pagi ini Prilly bangun lebih pagi dari biasanya. Ia tidak sabar ingin mengetahui kesehatan buah hatinya, segera ia turun dan memasak nasi goreng untuk sarapan, dengan lincahnya ia memotong sayuran dan mengoseng masakannya.

Tiba-tiba seseorang memeluknya yang sedang meletakkan masakannya dimeja makan. Ia tersentak dan membalikkan tubuhnya.

" A...Ali..." Gumamnya

" Morning.... Masak apa, wangi banget...." Ucap Ali.

" A...aku... Masak nasi goreng..." Ucap Prilly dan melepaskan tangan Ali.

" Maafin aku ya soal kemaren..." Ucap Ali lembut.

Prilly terdiam tak tau menjawab apa, ia mematung dihadapan Ali...

" Diam berarti iya!" Seru Ali

" Hah!... E...ee... Gak..." Ucap Prilly terpatah-patah

Kini giliran Ali yang terdiam mendengar jawaban Prilly, ia tau ia sangat keterlaluan. " Aku pantas mendapat perlakuan seperti itu" ucap Ali dalam hati.

" Maafin aku juga Li....." Ucap Prilly pelan dan menundukkan kepalanya.

Ali senang mendengar Prilly ingin berbicara padanya.

" Gak... Maafin aku ya... Aku yang salah.. gak seharusnya aku bentak kamu kemaren..." Ucap Ali mengelus pipi chubby nya lembut.

"Maafin aku juga Li...., Gak seharusnya aku egois...., Seharusnya..."

Cup....

Ucapan Prilly terpotong ketika bibir Ali menyentuh bibirnya, prilly menutup matanya merasakan kehangatan diantara mereka. Ali semakin memperdalam ciuman mereka dan melepasnya ketika mereka kehabisan nafas...

" Maafin aku Prill, aku mencintaimu...." Ucap Ali lembut dan memeluk Prilly dalam dekapannya.

" Aku juga mencintaimu..." Ucap Prilly pelan.

Ali merasa senang mendengar itu, itu pertama kalinya Prilly mengucap itu dengan lembutnya...

" Aku lebih mencintaimu.... Dan juga buah hati kita..." Ucap Ali dan mengecup kening istrinya.

" Aku tau..." Ucap Prilly memandang manik mata Ali.

Ali tersenyum memandang Prilly yang menatapnya, Ali mengeratkan pelukannya dan menghirup pucuk kepala Prilly.

" Li... Jangan kuat-kuat ... Kasian dedenya kegencet..." Ucap Prilly.

" Iya..  maaf... Hehe. ... Lupa..." Cengir Ali.

" Yaudah mandi dulu... Baru nanti sarapan sama-sama" ucap prilly.

" Iya... Emang kamu udah mandi?" Tanya Ali.

" belum, kamu duluan deh... Nanti aku nyusul." Ucap Prilly.

" Iya. . aku duluan ya ...." Ucap Ali dan bergegas naik ke kamarnya.

Setelah Ali naik, Prilly keluar rumah mencari udara segar. Ia hanya sekedar berjalan ditaman pekarangan rumahnya, lalu ia memberi makan ikan. Setelah itu ia menyusul Ali ke kamar untuk menyiapkan pakaian Ali.

" Kamu ngapain Prill?" Ucap Ali yang masih mengeringkan rambutnya.

" Nyiapin pakaian kamu?" Ucap Prilly.

" Gak usah, aku ambilin sendiri aja. Kamu mandi sana, nanti jam sepuluh mau ke rumah sakit kan?" Tanya Ali

"Iya... Yaudah aku mandi dulu" ucap Prilly mengambil baju dan handuknya.

Lalu ia masuk kedalam kamar mandi, baru saja ia menginjak lantai kamar mandi yang licin dan ia kehilangan keseimbangan nya dan....

" Aaa...aaaaaaaaaaaa....." Teriak Prilly.

Dengan cepat Ali menangkap pinggang Prilly yang hampir terjatuh.

" Kamu gapapa?!" Ucap Ali panik dan membantu Prilly berdiri kembali.

" Gpp, cuma kepeleset kok?" Ucap prilly.

" Trus... Kok kaki kamu luka?! Kena apa?!" Tanya ali memandang bekas luka yang setengah kering di lutut Prilly.

" Itu... Semalem pas aku beli martabak jatuh kena aspal." Ucap Prilly cengir.

" Kamu gpp kan, yang lain luka gak?!" Tanya Ali

" Gak kok... Aku gpp.. cuma luka kecil aja." Ucap Prilly tersenyum

" Lain kali hati-hati dong Prill.... Kalau kamu jatuh trus kamu sama dedenya kenapa-kenapa gimana?" Ucap Ali lembut..

" Iya.... Maaf ya. .. aku mandi dulu... Eeehhhh... Kalau kamu udah laper, kamu makan duluan ya..." Pesan Prilly dan masuk ke kamar mandi.

Ali langsung membuka balkon kamarnya dan duduk di kursi dekat pagar balkon. Ia sengaja menunggu Prilly. Ia pandangi taman belakang rumahnya, rasanya ia tak sabar ingin bermain kejar-kejaran dengan buah hatinya, rasanya pasti akan sangat bahagia. Dalam lamunannya yang membuatnya hanyut membuat ia ingin mengunjungi taman kota yang indah dan biasanya di penuhi anak-anak, rasanya ingin mengajak Prilly untuk pergi kesana, walaupun sebentar. Ia tidak pernah berjalan-jalan refreshing bersama Prilly.

" Kamu kenapa Li? Kok ngelamun disini, ayo sarapan dulu..." Ucap Prilly menyadarkan lamunannya.

" Ehh.. iya.. habis sarapan mau ke taman kota gak? Aku kepengen disana, pasti bunganya lagi mekar pagi-pagi gini... Terus banyak anak-anak" Ucap Ali.

" Iya... Asal gak bentur sama jadwal cek aku... Aku ikut aja kok." Ucap Prilly.

" Iya.. yaudah.. sarapan yuk." Ajak Ali.

Lalu mereka sarapan bersama bunda mama dan verrel. Selesai sarapan Ali dan Prilly bersiap-siap untuk berangkat.

Prilly Menganti bajunya dengan baju longgar warna baby blue dan celana Levis panjang warna biru muda, dipadu dengan diamond Sling bag hitam putih dan high heels hitamnya. Ali yang melihat pakaian Prilly pun melongo.

" Kenapa pakai itu?" Tanya Ali.

" Kenapa? Gak ada yang salah kan?" Tanya Prilly bingung

" Ganti ahh, celana sama high heels kamu. Ganti rok yang agak longgar sama flat shoes" ucap Ali.

" Kenapa? Aku udah biasa Ali" ucap Prilly.

" Gak mau.. celana kamu terlalu ketat, ntar kegencet lho... Apalagi high heels ntar takutnya kamu jatuh..." Ucap Ali.

" Iya.... Aku ganti... Yaudah.. kamu tunggu didepan.." ucap Prilly sebal.

Ali langsung meninggalkan Prilly yang ingin mengganti pakaiannya dengan rok putih diatas lutut yang sedikit mengembang dan flat shoes hitamnya serta mengambil sweater navy bluenya karena cuaca pagi ini terlihat mendung dan berangin kuat.

Segera ia turun menghampiri Ali yang sedang duduk di sofa bersama anggota keluarga lainnya.

" Ily nya udah turun, Ali sama Prilly berangkat ya bunda mama" ucap Ali.

" Ily berangkat ma, Bun." Pamit Prilly.

" Iya,... " Ucap bunda
" Hati-hati dijalan ya" ucap Mama.

###########################

I'm (not) okayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang