chapter 16

3.7K 146 0
                                    

Kevin segera mencari kunci cadangan kamar yang Prilly gunakan, hampir sejam ia mencari kunci yang ia lupa letaknya  Satu persatu kunci ia cocokkan pada lubang kunci kamar.

" Ceklek!"  Pintu berhasil dibuka

" Pintunya kebuka Li!!" Seru Kevin pada Ali yang sedang melamun disofa.

" Yang bener?!" Ucap Ali dan langsung berlari ke kamar Prilly.

Dibukanya pintu itu secara perlahan-lahan, dilihatnya Prilly yang berbaring diatas kasur.

" Prill....." Ucap Ali pelan dan lembut.

" Kamu kenapa Prill....?" Ucap Ali dan membelainya lembut.

" Astaga...Kevin! Badan Prilly panas banget!! Ayo bawa kerumah sakit kev!!" Ucap Ali dan langsung mengendong Prilly untuk turun dari apartemen.

Sesampainya di lantai dasar, Kevin langsung berlari mengambil mobilnya dan membantu Ali untuk membawa Prilly masuk.

Didalam mobil Kevin tampak terharu melihat sahabatnya bisa menjadi orang yang perhatian. Ia melihat Ali yang terus memeluk erat Prilly yang masih setia menutup matanya.

Setelah sampai kerumah sakit, Ali yang panik langsung turun berteriak memanggil suster .

" Suster!! Tolong!!" Teriak Ali membuat seorang suster segera mendorong kursi roda untuk Prilly.  Dengan cepat suster membawa Prilly ke ruang rawat dan Ali segera mengurus administrasi.

Setelah selesai Ali langsung berlari menuju ruang rawat Prilly .

" Emm...., Anda siapanya saudari Prilly?" Ucap dokter yang baru saja keluar setelah memeriksa Prilly.

" Saya suaminya, bagaimana keadaan istri saya dok." Tanya Ali.

" Mari pak, kita bicarakan di ruangan  saya, mari pak ikut saya" ucap dokter yang semakin membuat Ali was-was.

Ali yang mengikuti dokter dari belakang melihat Kevin yang baru saja menyusulnya setelah memarkirkan mobilnya.

" Kev, jaga Prilly ya. " Ucap Ali tanpa suara ( kode") dan dijawab Kevin dengan anggukan.

##################

" Silakan masuk pak." Ucap dokter ketika sudah sampai di ruangan dokter.

" Jadi ada apa dengan istri saya dok?" Tanya Ali.

" Istri bapak kelelahan dan stress yang cukup berat dan itu membuat janin dalam kandungan ibu Prilly melemah."

" Apa itu berbahaya bagi janinnya dok?" Tanya Ali

" Itu pasti akan sangat berbahaya bagi si janin dan hal terburuk yang akan terjadi yaitu keguguran, dan ibu Prilly mengalami demam tinggi yang disebabkan cuaca yang berganti-ganti ditambah ibu Prilly yang kelelahan membuat ibu Prilly semakin drop" Ucap dokter

Bagai disambar petir Ali mendengar itu. Ia takut ia tidak bisa menjaga calon anaknya dengan baik, ditambah lagi ia tak bisa menjaga perasaan Prilly.

" Jadi dok?, Apa yang harus saya lakukan?" Tanya Ali

" Ya, sebaiknya ibu Prilly dirawat disini selama beberapa hari dan kita lihat bagaimana perkembangannya. Dan usahakan jangan membuat ibu Prilly mengalami stress, ajak dia untuk berbicara tentang hal-hal yang ia sukai atau yang paling dia gemari, jika tidak maka ibu Prilly akan semakin Drop dan berdampak buruk pada si janin" terang dokter.

" Baik dokter, saya akan laksanakan. Terima kasih dokter " ucap Ali dan bangkit untuk bersalaman.

Setelah keluar dari ruangan dokter Dengan terburu-buru Ali berjalan menuju ke ruang rawat Prilly. Perlahan-lahan ia buka pintu ruang rawat berharap Prilly sudah siuman, namun semuanya salah, Prilly masih saya tertidur dengan cantiknya.

" Gimana Li, kondisi Prilly." Tanya Kevin yang sibuk dengan majalah ditangannya.

" Buruk Vin." Ucap Ali.

" Jaga dia Li, jangan ngulang lagi kesalahan Lo selama ini. Jarang-jarang Lho ada wanita yang dengan lapang dada menerima bayi dalam kandungannya sedangkan suaminya..... Yah.... You Know what i mean bro" ucap kevin sedikit menyindir Ali.

" Iya vin, gue nyesel sekarang. Gak seharusnya gue perlakukan dia seperti sebelumnya. Aku gagal Vin."

" Masih belum terlambat Li, Lo masih banyak kesempatan untuk memperbaiki hubungan Lo sama Prilly." Ucap kevin.

" Thanks ya Vin , Lo udah banyak ngebantu gue kalau ada masalah. Lo emang sahabat sejati Vin." Ucap ali.

" Sama-sama Li, Lo juga udah banyak ngebantu gua." Ucap kevin disertai kekehannya ali.

" Ceklek" pintu kamar rawat Prilly terbuka

" Ya Tuhan ! Prilly , kamu kenapa sayang?! Ali ! Prilly kenapa" ucap Mama Prilly , Mama Ully.

Mama Prilly tinggal di malaysia, karena mama Ully mempunyai beberapa perusahaan disana, dari bisnis kosmetik, busana, dan aksesori wanita.

" Ma.....Mama.! Mama kapan pulang ! Kok Mama tau kalau Prilly disini?!" Tanya ali.

Flashback

" Aduh.... Ali kemana sih? Kenapa belum balik?!" Ucap bunda yang mondar-mandir menunggu kabar dari Ali.

" Sabar Tante, lagian juga hujan dan pasti makin susah buat cari Prilly." Ucap verrel menenangkan bunda.

"Tut.....Tut.....Tut...." Bunyi handphone
Verrel berbunyi.

" Halo, ya Tante."
" Halo, kamu sudah sampai belum?"
" Sudah Tante, Tante gimana udah berangkat?" Tanya verrel.
" Udah, Tante udah di bandara, gak sabar mau ketemu Prilly." Ucap Mama prilly
" Ee..iya Tante ." Ucap verrel tanpa berniat memberitahukan keadaan Prilly saat ini.
" Kalau gitu Tante tutup telponnya, kamu jangan kasih tau prilly ya nak," ucap Mama ully.
" Iya Tante."

" Halo, ada apa Vin?" Ucap bunda yang baru saja menerima telepon.

" Prilly bunda, Prilly masuk rumah sakit cahaya ." Ucap kevin.

" Ya Tuhan!! Kenapa bisa begitu nak... Ya Tuhan.......... Yaudah nanti bunda kesana, sekarang lagi nunggu orang." Ucap bunda

" Siapa Bun.?"

" Mamanya Prilly "

Kaget kevin mendengar itu, dan memikirkan nasib Ali yang sebentar lagi akan di sate bunda dan mamanya,. Ingin rasanya memberi tahu Ali, tapi nanti dia pasti panik.

" Ya sudahlah diam aja, biar ada tontonan horor dikit lah nanti."

Flashback off

(Revisi: 22 Juni 2019)

I'm (not) okayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang