Ali yang menerobos masuk ke dalam rumah mendengar makin jelas suara Prilly yang terisak, ia berlari mencari asal suara itu dan ia terhenti melihat pintu kamar yang terbuka dan menampakkan siluet tubuh seorang pria yang terpantul dari cahaya pintu kaca balkon kamarnya.
Dengan perasaan campur aduk ia berlari ke dalam kamar dan melihat Al sedang menduduki Prilly dengan mereka yang sudah setengah telanjang.
Tanpa berpikir panjang Ali langsung saja melayangkan pukulannya pada Al.
" BUAK!!!!"
Ali yang melihat Al tersungkur semakin membabi buta menghajarnya, ia layangkan tinju pada pipi Al sehingga membuat ujung bibirnya berdarah. Ia pukul kembali pada perut Al membuat Al terbatuk-batuk dan lemah terbujur dilantai.
Segera Ali Kembali pada prilly yang masih menangis dia atas kasur. Ia peluk tubuh istrinya erat dan membiarkan prilly menangis. Lalu ia bungkus tubuh Prilly dengan selimut yang berada tak jauh darinya. Ia raih iphonenya pada saku celananya dan langsung menelefon kevin.
" Kevin.. segera panggilkan polisi ke puncak di villa milik verrel, cepat!" Teriak Ali dan langsung menutup sambungan telefonnya
" Shtttt... Kamu gpp?" Tanya Ali ketika Prilly sudah mereda dan kembali memeluknya erat
" Hiks... Dia... Hiks... Tadi... Hiks... Dia mau memperkosa aku Li... Hiks..." Ucap Prilly menangis semakin histeris
Ali langsung melumat bibir Prilly mencoba menghapus jejak lelaki sialan itu dari tubuh prilly, Prilly terdiam dan membiarkan Ali melumatnya, cukup lama mereka saling berpanggutan.
" Mana lagi yang dia sentuh" tanya Ali dan dijawab dengan gelengan lemah Prilly.
Ada rasa sakit dihatinya melihat wanitanya kini begitu terpukul dengan kejadian ini, rasanya ia ingin sekali melenyapkan lelaki sialan itu dari muka bumi ini.
" Maafin aku sayang.... Seandainya tadi aku gak pergi... Kamu gak akan kayak gini..." Ucap Ali dan terus mengecup keningnya lembut.
" Anak kita gpp kan? Kamu ada yang sakit?" Tanya Ali dan di jawab gelengan Prilly dan tangan prilly yang menyentuh dadanya.
" Sini Li yang sakit... Hiks.. maafin aku... Aku gak.. hiks.. aku gak bisa jaga tubuh aku... Hiks... Maafin aku... Hiks..." Tangis Prilly
Ali meneteskan air matanya ketika melihat Prilly begitu menyalahkan dirinya atas kejadian ini... Bahkan Ali pun tau, Prilly tidak akan berbuat sekeji ini terhadapnya...
" Stop salahkan diri kamu sendiri sayang... Biar aku yang urus dia... Aku ambilin kamu baju dulu ya.." ucap Ali dan mencoba melepaskan pelukannya.
" Jangan Li... Hiks... Jangan tinggalin aku... Hiks... Aku takut... Hiks..." Tahan Prilly dan semakin mengeratkan pelukannya.
" Shtttt... Udah... Aku gak tinggalin kamu kok... Ya... Udah tenang..." Ucap Prilly seraya menghirup wangi pucuk kepala Prilly dalam.
Tak berapa lama terdengar suara sirine mobil polisi dari luar sana. Ali memandang seseorang yang baru saja masuk ke dalam kamarnya dan diikuti beberapa polisi dibelakangnya.
" Lo gpp Li?!" Tanya Kevin panik dan memandang Al yang pingsan dilantai.
" Gue gpp,"
" Sekarang saya minta kepada bapak-bapak polisi, tolong bawa dia dan hukum dia seberat-beratnya atas kasus pelecehan terhadap istri saya!" Teriak Ali dan memandang polisi membawa Al keluar.
" Sebenarnya kenapa sih Li..." Tanya Kevin dan duduk di tepi ranjang..
" Prilly hampir diperkosa Vin, gara-gara cowok brengsek tadi..." Ucap ali.
" Astaga..., Tapi Prilly Sama anak Lo gpp kan?" Tanya Kevin.
" Untung aja gpp Vin, mereka baik-baik aja..., Makasih elo mau bantu gue disetiap gue butuh Lo memang sahabat yang paling keren dan kece deh" ucap Ali.
" Iya sama-sama" balas Kevin.
" Eh Vin.. tolong ambilin baju Prilly dong dilemari.." ucap Ali.
" Yang mana?" Tanya Kevin dan membuka lemari.
" Ambil-ambil aja deh." Ucap Ali dan menerima lemparan baju dari Kevin.
" Sekarang Lo keluar dulu, urus itu bajingan. Gue mau pakaiin Prilly baju. Dan pastiin gak ada yang masuk dulu ke kamar gue" perintah ali.
" Siap bos" ucap kevin dan langsung keluar melaksanakan perintah Ali.
Ali beralih memandang Prilly yang masih setia memeluknya dengan erat, Ali merasa menyesal dan tidak becus menjadi seorang suami untuk Prilly.
" Sayang.... Pakai ini dulu ya..." Ucap Ali dan Diangguki Prilly.
" Udah.. jangan diam terus ya... " Ucap Ali yang tak membuat Prilly bicara.
" Kita keluar ya, kita urus bajingan itu dulu." Ucap Ali dan menuntun Prilly untuk turun dari kasur.
Prilly tak melepaskan pelukannya pada Ali, ia terus memeluk Ali dengan erat.
" Gimana Li? Lo mau pulang sekarang?" Ucap Kevin yang baru saja masuk setelah mengurus Al.
" Iya vin, Lo tolong jaga Prilly disini ya, gue beres-beres dulu." Ucap Ali dan mendudukkan Prilly disofa.
" Sayang, kamu disini dijaga sama Kevin ya... Kita pulang hari ini. Aku beres-beres barang kita dulu...." Ucap Ali dan Diangguki Prilly.
Ali segera berlari masuk kedalam kamarnya dan memasukkan baju mereka ke dalam koper, tak lama waktu yang dibutuhkan Ali untuk mengemasi barang-barang nya.
" Udah... Kita pulang sekarang.. Vin.. Lo bawa mobil gak?" Tanya Ali...
" Gue tadi nebeng mobil polisi Li.." ucap Kevin.
" Yaudah Lo nyetir ya.. ini tolongin gue masukin ke bagasi... Gue mau ngunci pintu." Ucap Ali memberikan koper dan kunci mobil.
" Ayo sayang... Kita pulang..." Ucap Ali dan menggenggam tangan Prilly dan merangkulnya sampai masuk kedalam mobil.
Dalam perjalanan pun Prilly terdiam dengan tatapan kosong, Ali semakin khawatir dengan prilly, setiap kali jika Ali mengajaknya bicara ia hanya menjawab dengan anggukan dan gelengan. Prilly pun hanya memeluknya erat dari puncak hingga pulang ke rumahnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) okay
Romance(Dalam tahap revisi) Silakan dibaca votment ya Aku akan sabar, walaupun aku tau kamu tidak akan mudah menerima ku seutuhnya i'm okay. Tapi aku ingin engkau tau bahwa aku menerima ku apa adanya.