Chapter 13

3.7K 165 0
                                    

Matahari mulai terbit menyebarkan kehangatannya. Dua insan itu masih saja meringkuk di kasur mereka dengan nyaman tak menghiraukan cahaya hangat yang mulai menyeruak melalui jendela kamar mereka.

" Ting...Ting...Ting...Ting...." Alarm iPhone Ali berbunyi, membuat ia harus bangun dan bersiap mandi.

" Jam enam" gumamnya dan menoleh pada Prilly yang masih tertidur karena kelelahan sambil memeluknya erat.

Ia pandangi wajah polos Prilly tanpa berkedip, entah kenapa ia merasa bahagia melihat wajah polosnya.

Perlahan-lahan Ali menyingkirkan tangan Prilly dari pinggang nya , setelah itu segera dia masuk ke kamar mandi membersihkan diri.

###################

Perlahan-lahan Prilly membuka matanya untuk menyesuaikan cahaya. Ditolehnya ke arah samping. "Ali mana?" Ucapnya dan duduk diatas tempat tidur.

Ali yang baru keluar dari kamar mandi pun kaget melihat Prilly yang tengah duduk di atas kasur sedang menangis.

" Ehh.ee. Prill.... Kamu kenapa? Kok nangis?." Ucap Ali sambil berjalan ke arahnya.

" Hiksss.... Jangan tinggalin aku Li..... Hiks..... Jangan pergi.... Hiks...." Tangis Prilly dan langsung memeluk pinggang Ali yang sedang berdiri dengan erat.

" Shut.... Udah.... Aku gak Kemana-mana kok..... Udah ya...." Ucap Ali menenangkan nya seraya membalas memeluk Prilly.

" Udah... Sekarang kamu mandi... Nanti kita sarapan sama-sama, ya..." Ucap Ali dan Diangguki Prilly

" Tunggu aku ya... Jangan pergi..." Ucap Prilly menatap Ali memohon.

" Iya... Aku tungguin kok." Balas Ali kepada Prilly yang ingin bangkit.

" Awh! " Teriak Prilly terhenti ketika ingin berjalan.

" kenapa sayang?!" Ucap Ali

" Itu aku sakit Li....." Balas Prilly yang menahan air mata

" Maaf ya, gara-gara ulah aku kamu malah kesakitan gini....." Ucap Ali.

" Itu Udah tugas aku buat memenuhi hak kamu Li.. mending sekarang kamu gendong aku ke kamar mandi deh..." Pinta Prilly .

" Gak mau ah... Kamu berat.." goda Ali..

" Hiks.... Kamu jahat.... Hiksss... Pergi... Aku gak usah mandi aja.... Hiks..." Tangis Prilly.

" Eh.... Maaf, aku gak serius kok... Ya maafin ya.... Sini aku gendong.." ucap Ali dan langsung mengendong Prilly ke kamar mandi.

" Udah kamu keluar, kenapa masih berdiri disini Li, aku mau mandi." Omel Prilly.

" Mandi bareng ya ?" Ucap Ali dengan muka mesumnya.

" Ih... Kamu kan udah mandi...., Lagian aku malu..." Ucap Prilly dengan pipi merona.

" Ih... Ucul anget pipi nya.... Istri... Capa cih.....? " Goda Ali dengan suara cadel anak kecil..

" Udah ah, kamu keluar...." Ucap Prilly sambil mendorong Ali keluar dan menutup pintu kamar mandi. Pipinya sudah memerah, tidak disangka Ali akan berubah total dalam semalam.

Ali pun duduk ditepi ranjang sambil memainkan iphone-nya.

" Ting.." notif iPhone berbunyi.
Dan segera dicek Ali " bukan punya ku" ucapnya. Lalu dilihatnya diatas nakas terdapat iPhone Prilly. Lalu diraihnya dan dilihatnya sebuah notif pesan dari seseorang.

Ali penasaran dan langsung membuka pesan tersebut. Isinya
Dari: +62899 xxxx xxxx
" Sayang, besok aku pulang dari Kalimantan, ketemuan dan sekalian jemput aku dibandara yah......😘😘"
Ali mengerjap-ngerjapkan matanya berkali-kali, berharap semua ini tak nyata dan mulai mencoba menenangkan dirinya untuk tidak emosi.

" Li? Kamu kenapa.?" Ucap Prilly yang baru saja selesai mandi. Namun tidak digubris Ali yang langsung saja keluar kamar dan melempar iPhone Prilly dikasur.

Segera Prilly mengecek iPhone nya Dann menyiapkan diri. Lalu Prilly turun menyusul Ali untuk sarapan.

###################

" Pagi bunda.." ucap Prilly yang baru saja turun dari kamar menyapa bundanya yang duduk di meja makan.

" Eh.. mantu bunda udah turun, ayo sini sayang sarapan." Ucap bunda

" Iya bunda. " Jawab Prilly dan duduk disamping Ali yang diam.

" Bunda mau nasi goreng atau roti? Biar ily yang ambilin ya bunda?" Tawar Prilly

" Gak usah sayang, biar bunda sendiri aja, kamu layani aja Ali." Ucap bunda tersenyum

" Ali, kamu mau nasi atau roti?" Tanya Prilly.

Ali hanya diam dan mengambil selembar roti.  Prilly yang melihat itu merasa ada yang aneh dengan Ali.

" Kamu kenapa Li? Biar aku yang kasih selai ya, mau selai apa?" Tanya Prilly sekali lagi yang digubris juga oleh Ali.

Prilly yang merasa pedih di hatinya, baru saja semalam dan beberapa saat lalu Ali bersikap manis tapi kembali lagi ke semula dan akhirnya ia pun pergi meninggalkan meja makan.
" Ily pergi ke kamar dulu ya bunda..." Pamit Prilly dan beranjak pergi.

" Kamu kenapa Li sama ily?" Tanya bunda

" Gak ada apa-apa Bun. Ali udah selesai sarapan, Ali balik dulu ke kamar." Jawab Ali pada bunda dan langsung pergi.

###############

Prilly yang duduk dilantai bersandar pada kasur pun mulai merasa dirinya dipermainkan Ali. Air matanya tak kuasa dibendungnya lagi, hujan pun ikut menjadi saksi dalam tangis Prilly.

Prilly pov

" Kenapa kamu gini sih Li? Kamu merasa sangat nyaman kah mempermainkan perasaan ku? Hiks... Kamu jahat Li.... Hiks.... Maaf... Maaf.. dan maaf saja yang bisa kamu ucapkan... Tapi apa yang kudapat setelah aku memaafkan mu? Hiks... Kamu jahat hiks.....

Maafkan mom nak, mom takut tidak bisa memberi sosok Daddy untuk kamu nak, mom takut kamu kurang kasih seorang Daddy , maafin mommy nak. Hiks..... Hiks..... Mom janji akan menjadi mommy sekaligus Daddy untuk kamu... Hiks... Kamu yang sehat ya nak.... Maafkan mom yang kurang memberimu gizi nak... Kamu bertahanlah nak.... Mom sayang banget sama kamu... Love you sayang.... " Ucapku sambil mengelus perutku yang terlihat sedikit membuncit.

Aku tidak bisa menahan diri lagi, maafin ily papa, mama... Ikut tidak kuat lagi... Inilah akhir dari kesabaran ku... Aku menyerah.

Pov end'

Prilly yang menangis pun akhirnya bangkit dan beranjak menuju lemari dan mengambil koper diatas lemari. Segera ia merapikan pakaiannya.

Perlahan ia membuka pintu kamarnya dan mengintip memastikan tidak ada orang. Dengan perlahan ia menarik kopernya lalu terhenti di ambang pintu kamar, memandang setiap inci kamar itu dan menuju kamar Ali, menghirup aroma khas Ali yang menguasai ruangan pribadi milik suaminya... Dalam hati berharap ini bukan menjadi yang terakhir untuknya, tapi realita berkata tidak. Dan selang beberapa menit, akhirnya ia pergi.

Di lantai bawah ia melihat Ali yang sedang duduk di sofa dekat televisi, Prilly mengangkat kopernya dan berjalan dengan pelan agar tidak ketahuan siapapun.

Setelah keluar ke teras rumah. Ia melihat langit yang masih mendung dan hujan pun masih turun

" Mau kemana kamu?"

(Revisi: 22 Juni 2019)

I'm (not) okayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang