chapter 20

3.2K 130 0
                                    

Ali dan Prilly kembali ke restoran, mereka pun ternyata sudah ditunggu semuanya untuk makan.

" Lama amat sih li?! Verrel Uda laper tau gak!" Ucap kevin yang melihat mereka kembali.

" Eee keong! Malah gue yang kena, elu kali yang udah laper." Omel verrel.

" Pisss bro..." Ucap kevin. Dan membuat semua tertawa.

" Udah.. Li, Prill kalian mau minum apa? Bunda belum pesen punya kalian lho." Ucap bunda.

" Iya gapapa Bun, biar Ali persen sendiri. Kamu mau apa Prill.?" Ucap Ali dan bertanya pada Prilly.

" Hmmm... Aku soda aja deh.." jawab Prilly.

" Eh? Emang boleh? Jangan aneh-aneh deh, kasian sama baby" Ucap Ali melarangnya

" Tapi kan aku maunya soda..... " Ucap Prilly memelas

" Sayang.... Soda gak bagus lho buat janin kamu, " ucap Mama.

" Tuh dengerin... Jus aja ya." Ucap Ali Dan Diangguki Prilly.

" Mau jus apa.?" Tanya Ali

" Aku jus mangga aja." Ucap Prilly.

" Yaudah, bentar ya" ucap Ali dan langsung menuju salah satu pelayan.

Setelah Ali kembali, mereka menyantap makan malam mereka.

" Mau kangkung Prill? " Tanya Ali
" Dikit aja?" Ucap Prilly pada Ali yang menyendokkan sayur ke piringnya.

" Kok nasi kamu dikit? Tambah!" Ucap Ali dan ingin menyendok kan nasi kepada prilly

" Gak... Aku udah kenyang.." tolak Prilly.

" Kamu itu bagi makanan juga lho sama Baby, masa kamu makannya dikit... Nanti baby nya kurang gizi" Omel Ali.

" Aku udah kenyang." Jawab Prilly menghela nafas

" Yaudah terserah.." ucap Ali dan kembali makan.

Setelah selesai, Ali langsung menuju kasir dan membayar bill nya.

" Yaudah semuanya, udah selesai kan?  Ayo pulang " ucap Ali.

" Li... Kamu bawa Prilly pulang dulu aja, bunda sama yang lain mau antar mpin pulang dulu. Ya?" Ucap bunda.

" Kevin bunda..........." Ucap kevin dan membuat semua tertawa.

" Iya bunda, bunda hati hati ya .." ucap Ali .

" Ayo pulang.." ucap Ali pada Prilly.

Prilly terdiam menatap Ali yang menjauh, ia sadar kini Ali sedang marah dengannya. Segera ia ikuti Ali dari belakang dan masuk kedalam mobil dan duduk dengan tenang

Dalam perjalanan pun Prilly tidak berbicara sepatah kata pun, ia terus memandang keluar jendela mobil. Dilihatnya pedagang sate di tepi jalan, ia ingin.... Tapi ia enggan mengatakan nya pada Ali... Ia urungkan niatnya...

Sampai kerumah Ali langsung masuk dan naik ke kamarnya untuk membersihkan diri dan meninggalkan Prilly. Prilly yang melihat Ali meninggalkannya pun segera keluar dari rumah untuk membeli sate yang dia inginkan, ia berjalan pelan-pelan sambil menikmati jalanan yang ramai. Tak terasa ia menemukan pedangang sate tak jauh dari rumahnya. Segera ia dekati dan memesan satenya.

" Pak.. satenya satu porsi ya, bungkus." Ucap Prilly

" Iya neng.." jawab penjualnya.

Sambil menunggu sate pesanannya ia memainkan iphone-nya, tak lama kemudian, pesanannya sudah selesai.

" Ini neng.." ucap penjual
" Berapa pak?" Tanya Prilly.
" 22 ribu neng." Jawab penjual pada Prilly yang sedang mengambil uangnya.

" Ini pak 30 ribu, kembalian buat bapak aja," ucap prilly.

" Makasih neng" ucap penjual pada Prilly yang tersenyum padanya.

Segera Prilly pulang kerumah, dia sudah tak sabar ingin memakan sate yang ia inginkan  , tetapi ia terhenti pada penjual gelang ukir diseberang jalan. Segera ia mendekati penjualnya.

" mas, saya mau satu ya yang warna hitam." Ucap Prilly.

" mau ukir nama mbak? "  tanya penjualnya.

" iya.  ' ALY' " jawab prilly.

" tunggu ya mbak.. " ucap penjualnya.

Prilly yang memerhatikan penjualnya pun nampak sangat bersemangat ingin memberikannya pada ali.

" Udah mbak, semuanya 7 rbu " ucap mas penjualnya

" Iya ini uangnya, makasih ya." Ucap Prilly dan berlalu pergi

Segera Prilly pulang kerumah dengan bersemangat ia pulang ingin memberikan gelang yang ia beli pada Ali dan memakan satenya.
Setelah sampai, perlahan Prilly membuka pintu dan masuk, ia tutup dan membalikkan badan menemukan Ali dibelakangnya.

" Dari mana?" Tanya Ali.

Prilly tampak terkejut dan kaget, suara Ali terdengar dingin.

" Maaf, tadi aku..."

" Kan aku udah bilang, angin malam gak bagus Buat kondisi ibu hamil." Omel Ali.

" Iya... Aku tau maafin aku...." Ucap Prilly dan menunduk menyembunyikan matanya yang sudah basah.

" Hanya maaf aja yang bisa kamu bilang, ngeyel banget sih kamu.... Kasian babynya kan kalau kenapa-kenapa." Omel Ali.

" Kan.. aku udah bilang maaf...." Ucap Prilly dan segera berlalu dari hadapan  Ali dan meletakkan makanannya di atas meja dan berlalu naik ke kamarnya.

Ali yang penasaran pun membuka bungkusan kantong hitam itu, dibukanya bungkusan itu dan terlintas dalam pikirannya.

" Prilly ngidam sate?! Astaga!" Gumam Ali kaget dan segera menyusul Prilly.

" Tok..tok..tok.." Ali mengetok pintu kamar Prilly.

Prilly yang mendengar ketokan pintu kamarnya pun tetap duduk dilantai menyembunyikan wajahnya dilutut nya yang ditekuk. Perlahan ia menangis membasahi kedua pipinya , rasanya Ali keterlaluan jika harus mengomelinya seperti itu, padahal ia hanya ingin makan sate.

Prilly mendengar pintu kamarnya terbuka, padahal ia merasa pintu kamarnya sudah ia kunci. " Sial" umpatnya dalam hati , ia lupa Ali memegang kunci cadangan sejak bunda tau kalau Prilly hamil.

Ali perlahan membuka pintu kamarnya yang gelap, dibukanya Ali lampu kamar dan menemukan gelang hitam yang dibeli Prilly tadi sudah terbuang dilantai, diambilnya gelang itu dan dilihatnya ' ALY' , Ali diam membeku merutuki dirinya sendiri. " Sudah berapa kali kamu menyakitinya bodoh!!" Umpat Ali pada dirinya sendiri.

Segera ia mendekat pada Prilly yang sedang duduk dilantai menyenderkan badannya ke kasur. Dilihat bahu Prilly yang bergetar dan isakan tangisnya, perlahan ia menyamakan tingginya dengan Prilly. Dibelainya rambut Prilly dengan lembut.

" Maafin aku sayang.... Maafin aku, aku kembali menyakitimu..... Maafin aku..." Ucap Ali sambil menundukkan kepalanya menghirup wangi rambut Prilly dalam

Prilly merasakan sesuatu membasahi rambutnya sedikit demi sedikit. Ia mengangkat wajahnya dan mengusap air matanya dengan kasar dan memandang manik mata Ali yang memerah, Prilly tau Ali menangis.

" Maafin aku sayang...." Ucap Ali mengecup kening Prilly lembut.

" Maafin aku juga.... Hiks... Aku yang bandel gak bilang dulu sama kamu... Hiks... Maafin aku... Hiks..." Ucap Prilly kembali menangis..

" Shutttt.... Udah.   Aku yang salah... Seharusnya aku yang harus ngerti keadaan kamu.... Maafin aku ya..." Ucap Ali sambil memeluk Prilly.

Tiba tiba suara mobil bunda terdengar

" Itu kayaknya bunda.... Yaudah kamu sekarang ganti baju tidur ya... Nanti kita turun kebawah.   Aku temani kamu makan ya..." Ucap Ali dan Diangguki prilly.

(Revisi: 1 Juli 2019)

I'm (not) okayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang