Chapter 8

3.9K 192 0
                                    

" Yaudah, siapa juga yang mau pamitan sama kamu! Kalau bunda gak nyuruh! Aku gak bakal pamitan! Kepedean sih jadi orang"

###############

Sebuah mobil mewah meluncur dari pekarangan rumah luas dikawasan elit, tampak mobil itu melaju dengan kencang menuju sebuah kantor perusahaan yang dikenal baik oleh  dunia, ya.. Kylson company.  Perusahaan mebel terkenal di dunia.

Ali terjebak macet ditengah jalan menuju kantornya dalam keadaan ini membuat Ali yang emosi semakin tak bisa mengendalikan amarahnya sendiri

" Bruak!!" Dipukulnya setir mobil dengan kuat, terlihat tanda merah padam pada telapak tangannya yang tak bisa membuat emosinya turun, dadanya naik turun dengan nafas yang menggebu-gebu.

" Sial!!!" Umpatnya

Lalu Ali mencoba menetralkan pikiran dan emosinya, dipejamkan matanya dan membayangkan hal hal yang membuatnya bahagia setidaknya mengalihkan pikirannya, perlahan-lahan muncul sesosok bayangan perempuan didalam pikirannya.

" Deg..deg..deg..deg..deg..deg..deg.." Ali membuka matanya dan segera menetralkan nafasnya yang semakin memburu memikirkan bayangan itu di tengah kemacetan, lalu diraihnya iPhone miliknya didalam tas kerjanya. Dia langsung menghubungi nomor seseorang.

" Tut........Tut..........Tut........."
" Halo, lagi dimana Lo sekarang?"

"....."

" Tunggu gue, gue otw. Macet nih"

"....."

" Ini urusan penting banget, tolongin gue lah.. please" ucap Ali memelas

"....."

"Ok, thanks ya" ucap Ali mengakhiri teleponnya disertai senyuman

Lalu ia kembali menghubungi nomor seseorang lagi.

" Tut.......Tut.........tut......."

"Halo, Kevin. Lo handel rapat pagi ini, ada urusan mendadak gue, nanti kalau urusan gue selesai gue langsung ke kantor deh. "

" Ok, sip pak boss".

" Thx" ucap Ali singkat dan melajukan mobilnya ke suatu tempat berbeda arah dari kantornya.

########################

" Lho, Prill. Kan bunda suruh kamu tunggu dikamar kamu, biar sarapannya nanti biyem yang antar" ucap bunda ketika melihat Prilly yang baru saja turun dari kamarnya.

" Gak apa-apa​ Bun, Prilly gpp kok." Jawab Prilly sembari menghampiri bundanya.

" Ngeyel ya kamu, yaudah sini bunda udah masakin makanan kesukaan kamu, nih omelette keju." Ucap bunda dengan menyodorkan piring berisi omelette keju.

" Hah.... Itu....aku... Lagi gak mau makan Bun..." Ucap Prilly mendorong piring itu menjauh darinya sembari mencoba menahannya nafas.

" Kenapa sayang,? Kamu harus makan dong, sini.. bunda yang suapin aaaaa.." omel bunda sambil menyendok kan sesendok omelette ke mulut Prilly

Dimakannya sesendok omelette itu dengan terpaksa, Prilly mencoba mengunyah makanan itu Dan memaksakan omelette itu masuk ke perutnya.

" Huek...... Uhuk....huek.....huek...." Segera Prilly berlari menuju wastafel dekat dapur, dimuntahkannya semua isi perutnya.

" Nak!! Kamu kenapa?" Ucap bunda  Panik dan memijit tengkuk Prilly.

" Ha...hah.... Aku... Gpp kok Bun..hah..." Ucap Prilly sembari menetralkan nafasnya.

" Kok kamu mual-mual sih ily? Kamu kenapa? Masakan bunda gak enak ya?" Tanya bunda

" Ee...eh... Gak kok Bun, masakan bunda enak, cuma akunya aja yang lagi gak enak perutnya." Jawab Prilly

" Yaudah, kita cek ke dokter yuk?" Ajak bunda

" Ja.... Jangan... Bunda... Aku gpp" tolak Prilly

" Tapi...."
" Drrttt drttttttttt " Bunda tak menyelesaikan ucapannya, karena iPhone bunda Ali bergetar.

" Bentar sayang , bunda angkat telepon dulu." Ucap bunda dan berlalu pergi.

Prilly menghela nafas sambil menyenderkan punggungnya di dinding dapur. Lalu diraihnya Prilly sekotak susu bubuk strawberry khusus untuk ibu hamil yang sengaja ia sembunyikan dibalik Snack yang bertumpukan dalam lemari

Dibuatnya segelas susu, dan segera diteguknya sampai habis sebelum bunda ali datang memergokinya meminum susu bumil.

" Eh... Non" sapa biyem

" Uhuk...huk.... Ih....bibi... Kagetin tau.. ily kesedak nih sama susu."

" Ih .... Maaf non.., susu bubuknya udah habis belum?" Tanya biyem

" Tinggal dikit bi, paling buat hari ini sama besok." Jawab Prilly

" Yaudah besok biyem belikan lagi ya."

" Iya Bi, eh..... Biyem. Biyem tau tempat jualan gado-gado gak?"

" Gado-gado​,... Jam segini mah cuma ada di warung-warung dekat taman kota non. Mau bibi beliin?" Tawar bibi

" Gak usah bi, ily  pergi sendiri aja sekalian mau jalan jalan, capek dirumah bi." Jawab Prilly

" Ya udah, non hati-hati ya"

" Iya Bi, Prilly pergi dulu mau siap-siap ke atas." Ucap Prilly dan berlalu pergi.

#################

Di taman kota terlihat Ali sedang gelisah menunggu seseorang, sambil duduk di kursi taman ia terus memandangi air mancur didepannya, dari kejauhan tampak seorang perempuan berhigh heels dengan dress biru muda dan jas dokter datang menghampirinya. Dengan senyum lebar Ali menyapanya

" Eh..mil"

" Ngapain Lo ngajak ketemuan,?"

" Gue mau minta pendapat mil"

" Pendapat apaan?"

" Gini loh mil, akhir-akhir ini istri gue jadi aneh mil."

" Aneh gimana?"

" Mood dia tuh jadi berubah-ubah, banyak maunya, sering nangis!"

" Astaga Li! Dia itu hamil! Hamil Li! Wajarlah kalau dia gitu." Omel Mila

" Emang wanita hamil gitu ya?"

" Elu ya! " Geram Mila menjewer telinga Ali

" Eh..he. . mil ampun mil.. lepas mil!"

" Rasain emang enak!"

" Yaudah deh, gue pergi mil. Thx ya, mau kekantor gue."

" Lo cuma mau nanya gitu doang?! What!!"

" Iya, sorry mil... G lagi pusing soalnya sama sikap dia... Moody..."

" Serah deh, tapi awas ya kalau Lo enggak traktir gue makan lain kali" ancam Mila.

" Itu mah bisa diatur, btw.. g harus cabut kekantor.. makasih ya, thanks... Bye.. g duluan.." ucap Ali sambil berjalan menuju mobilnya yang terparkir.

Ali pun segera melajukan mobilnya ke kantor melewati pangkalan taksi, dilihatnya seseorang yang sepertinya sangat ia kenal memasuki salah satu taksi di pangkalan.

" Kok tadi kayak kenal ya? Tapi siapa?" Gumamnya kecil, dan diabaikannya begitu saja.

(Revisi: 22 Juni 2019)

I'm (not) okayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang