Chapter 12

3.8K 164 0
                                    

" hiks....hiks.....jahat..... Kamu jahat...hiks...aku benci.... Hiks...." Tangis Prilly dalam kamarnya, tangisan itu terdengar begitu pilu dan menyakitkan.

Ali yang mendengar isakan tangis Prilly pun masuk ke kamarnya dan menemukan Prilly berbaring di kamarnya tanpa pencahayaan.

Ali berjalan menuju tempat tidur Prilly dan berlutut menyamakan tingginya dengan kasur Prilly.

" Pergi" ucap Prilly datar dan lirih.

" Gak aku gak akan pergi sebelum kamu mau tidur dikamar aku."

" Aku gak mau!! Hiks.... Kamu jahat.... Hiks... Kamu jahat.... Pergi!... Hiks .... Kamu ja....."

Benda asing itu mendarat tepat pada bibir mungil Prilly, Prilly terdiam merasakan bibir Ali yang melumat bibir mungilnya. Ciuman lembut Ali ini adalah yang pertama kalinya dirasakan Prilly. Ciuman mereka semakin dalam di kegelapan, lama-lama Prilly mulai mengikuti permainan ali. Prilly melepaskan ciuman itu setelah beberapa menit yang lalu mereka saling berciuman.

Kedua insan itu tampak ngos-ngosan kehabisan nafas. Hujan diluar sana pun semakin deras .Ali bangkit dan mendekatkan kepalanya ke telinga Prilly.

" Maafkan aku pril, dan harus kamu tau bahwa aku mencintaimu, maafkan aku terlambat menyadari ini dan menyakiti mu, tidurlah..."  Ucap Ali dan berlalu keluar.

" DUAR!!!"
" Aaaaaaaaaaaa!!!!!!!!" Teriak Prilly mendengar suara petir

Ali yang belum sempat keluar pun kembali memeluk Prilly mencoba untuk menenangkan nya.

" Malam ini kamu tidur sama aku ya." Ucap Ali pada Prilly yang hanya mengangguk antara panik atau pasrah

#################

Malam ini hujan sangat deras disertai petir, membuat Prilly harus tidur dengan Ali.

Mereka sekarang sudah berbaring di atas kasur king' size milik Ali. Hanya keheningan diantara mereka.

" DUAR!!"
"Aaaaaaaaaaaa!!!!!" Suara petir kembali membuat Prilly berteriak dan reflek memeluk Ali yang berada disampingnya dengan erat. Ali yang merasakan itu pun hanya tersenyum.

" Eh...e.... Maaf" ucap Prilly melepaskan pelukannya. Namun dengan cepat Ali memeluknya dengan erat dan semakin mendekatkan dirinya pada Prilly.

Prilly kaget, inilah pertama kalinya Ali memeluknya. Jujur keadaan ini membuat Prilly merasa hangat. Tetapi masih ada satu pertanyaan yang mengganjal dihatinya.

" Li...."

" Hmmm?"

" Aku mau nanya, boleh?"

" Apa?"

" Wanita tadi siang yang ditaman kota itu siapa?"

" Jadi? Kamu mikir aku selingkuh?"

" Hmmm,,, seperti nya. Iya."

" Percaya sama aku Prill, dia itu teman aku."

" Percaya apa,? Cinta aja kamu gak, jangan kan cinta, sayang pun tidak. Iyakan?."

" Mau ku buktikan?"

" Tidak per......"

" Hmmmppph....."

Ali langsung melumat bibir Prilly dengan sayang, Prilly pun terbuai dengan permainan aLi dan mulai mengikuti ke dalam permainan Ali... Ciuman mereka semakin dalam di keadaan hujan yang deras. Beberapa menit mereka berpanggutan dengan panas saling kehabisan nafas..

Lalu dengan keadaan sadar keduanya melakukan hubungan yang sudah sepatutnya dilakukan oleh pasangan yang sah.

Saling menggapai puncak kenikmatan tertinggi dengan keadaan keringat membasahi tubuh mereka masing-masing. Lalu mengakhiri semua itu dengan pangutan panas dan saling melumat.

Keduanya melepas pangutan
mereka lalu memandang bola mata yang teduh bergantian, perasaan keduanya menghangat mengingat kejadian yang baru saja mereka akhiri.

Ali kembali memeluk erat Prilly dengan keadaan keduanya diselimuti selimut tebal.

" Aku mencintai mu, tolong... Jangan menyerah"

#####################

(Revisi: 22 Juni 2019)

I'm (not) okayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang