CHAPTER. 5 | IRENE SIMPAN

6.7K 376 1
                                    

•●•

"Hehehehe jangan liatin gue gitu dong jantung gue kagak kuat" cengir sean mencairkan suasana akward dianatara mereka berdua, sampai suara menggelegar mengusik ketenangan sean kembali.

"SSEEEAAAANNN  SINI KAMU"
Teriakan menggelegar Ibu ales guru partner in crime-nya pak Daus, sean langsung melengos kesal melihat guru berbadan tambun disanah sedang berjalan mendekat kearah mereka.

Sean pun dengan kecepatan kilat membuka tasnya dan mengambil Tujuan utamanya menghadang Irene ia mengeluarkan mawar surat dan roti serta susu kotak dari dalam tasnya.

"Nih ingat di makann ya Heheh gue lari dulu ya boldoser lagi ngamuk ngamuk bhay ren" pamit sean dengan buru-buru lalu langsung berjinggit kabur sementara bu aless sudah emosi setengah mati karena capek mengejar sean.

Irene yang melihat tingkah laku sean hanya berdiri layaknya patung ditempat ia menunduk melihat semua pemberian sean itu satu persatu bahkan dia menatapnya dengan lama kemudian perlahan ia menaruh surat dan roti didalam jeketnya sementara mawar dan susu kotak tetap dia peggang lalu berjalan kekelas

Sean sebenarnya sedang bersembunyi di balik tong sampah agak jauh dari Irene sean yang melihat Irene tak membuang pemberiannya itu melompat berjoget gembira hingga tempat sampah itu jatuh karena tak sengaja tersenggol tangannya dan lebih naas lagi semua sampah berserakan terkena kakinya bu ales.

Oh cuyy sean yakin mungkin ini ajalnya.

"SEANN FERNANDES CALISTO" pekik ibu ales murka.

***

     Saat bel pulang berbunyi sia dan Irene sedang menunggu jemputan dan kau tau kan siapa paling banyak ngomong.

Sementara diujung tempat parkiran sanah Sean siswa yang sudah memakai jeket dan helem sedang duduk manis diatas motor memandang kearah depan ia selalu menunggu jemputan Irene datang lalu setelah itu barulah ia pulang sean selalu menunggu dari jauh.

sean sudah melakukan itu selama 2 tahun lebih ia selalu menunggu jemputan Irene datang barulah ia pulang kerumah sean harus memastikan kalau Irene dijemput lalu sampai di rumah dengan selamat.

Kalian tahu betapa setianya seorang sean. Ketika jemputan sia datang sia berpamitan dengan Irene

"Ren gue pulang dulu yak mau bareng gak?" Tawar sia Irene menggeleng

"Yaudah baek baek yee.. kalau ada apa apa langsung kolling oe ntar oe langsung meluncur ye bay sayangku" Kata sia lebih mirip seperti anak alay ditelinga Irene, tapi apa boleh buat Irene tidak terlalu mempermasalahkannya sia pun terlihay masuk dalam mobil dan melambaikan tangannya kearah Irene dengan semangat dan senyuman yang melebar

jemputanya berlalu dari depan sekolah dan disini tinggal Irene sendiri, gadis itu masih tampak tenang memandangi jalan kosong dihadapannya.

Sean menatap irene dengan senyuman tipisnya tak lama mobil sedan yang diyakini sean jemputan irene datang gadis itu pun masuk dalam mobil tersebut dan berlalu dari hadapan sean.

Ketika mobil sedan itu sudah jalan meninggalkan area sekolah barulah ia menghidupkan motornya untuk lekas  pulang.

Entahlah mungkin senyuman sean tidak akan luntur sampai besok, hanya dikarenakan hal kecil yang dilakukan Irene hari ini padanya mampu membuat lelaki itu tersenyum tiap saat.

***

      Hari ini adalah hari sabtu irene baru saja kelaur dari kamar mandi sehabis membersihkan dirinya.

Ia duduk depan meja rias menatap dirinya dari pantulan kaca besar sambil menyisir rambutnya yang panjang dengan gerakan pelan, setelah menyisir rambut ia segerah pergi kemeja belajar irene duduk mengalihkan tatapannya  kearah luar melihat sekumpulan bunga di balkon kamarnya bunga itu ia taruh dalam pot panjang, bahkan bunga mawar merah itu tumbuh subur.

IRENE & SEAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang