CHAPTER. 32 | WAITING FOR YOU

4.5K 290 0
                                    

•●•

02.30 p.m

"Irene??" Panggil seseorang dari arah belakang gadis yang masih terduduk disebuah kursi sampai sekarang.

Ia membalikan badanya kebelakang ketika mendengar namanya dipanggil, disana Ayahnya datang dengan wajah khawatir berlari dan langsung memeluk putri tunggalnya erat. "Ayah.." lirih Irene dengan suara bergetar.

"Shuuttsss... sean baik baik saja tenanglah semua akan baik baik saja percaya" Tenang ayahnya mengusap lembut kepala irene.

"Tidak dia dalam kondisi gak baik" Ujar irene menggeleng.

"Sean.. dia kayak gitu karena irene!!" Isak irene menunjuk sean yang masih terbaring belum membuka matanya. Sean masih dalam keadaan kritis.
"Sudah  Diam Ayah yakin sean itu kuat Irene!!"

"Iya ren sean mah bakal baik baik aja!! Santai ren kek dipantai!!" Ujar sakha tersenyum lembut.

"Dia pasti kesakitan!!" Irene menangis lagi.

Sakha bahkan tak bisa mengelaknya Irene ketika menangis saja dia masih terlihat cantik, sangat begitu cantik.

"Sudah.. Irene ini namanya musibah sekarang Irene pulang ya tidur karena besok sekolah!" Bujuk Sakha ikut menenangkan Irene.

Yang langsung diangguki oleh Jason Ayah irene.

"Gak mau!" Tegas irene kembali duduk dikursinya seperti semula.

"Irene?"panggil ayahnya lagi, gadis itu mengerang tak suka dia melirik sean sebentar dari tatapannya tersirat rasa tidak rela meninggalkan sean seorang diri' lalu ikut keluar dari dalam ruangan sean bersama Jack Ayahnya.


***


      gadis berambut coklat ini bahkan tak ada semangat untuk pergi kesekolah yang dia pikirkan hanya Sean. Sean. Sean. Dan sean. Saat pulang dari rumah sakit tadi malam gadis ini tak tidur dia terus berdoa terus dan terus agar sean cepat pulih.

Irene turun kebawah, diikuti sia dari belakanngnya, sia terus menatab khawatir Irene yang wajahnya sekarang sudah seperti mayat hidup dengan wajah datar, namun masih bisa dilihat kalau wajah irene sembab akibat menangis terlalu banyak.

Sia sahabatnya itu tak ingin menganggu Irene dari tadi malam sia hanya terus memeluk irene. ia tadi malam tidur dirumah irene, dia tak ingin Sahabatnya ini melakukan sesuatu yang membahayakan nyawanya, dia tak ingin kejadian dulu terulang untuk ketiga kalinya.

"Irene?" Panggil sia kecil, irene menoleh kecil lantas menjawab panggilan sia dengan bergumam rendah

"Sarapan ya?" Bujuk sia, Irene  menggeleng kepalanya Terus berjalan keluar rumah sia hanya menarik napas pasrah.

Ikut berjalan mengikuti irene yang sudah masuk kedalam mobil

"pak kita ke Rumah sakit!" Ujar Irene lemah!, sia langsung berbalik.

"Irene kita kan sudah pake baju sekolah sean gak suka cewek yang suka bolos lo ingat waktu-!"

"Kita kesekolah!" Potong irene kemudian menatab luar jendela. Dia tak ingin berdebat,

Setelah sampai didepan gerbang sekolah, irene merapatkan jeket serta menarik penutup kepalanya agar terpasang dengan tepat lalu keluar dari dalam mobil diikuti sia, mereka berdua terus berjalan dalam diam tanpa memgobrol satu sama lain, ketika sudah sampai didepan pintu kelas irene langsung saja masuk kedalam, begitupun dengan sia yang langsung berjalan menuju kelasnya tanpa berpamitan satu sama lain.

IRENE & SEAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang