CHAPTER. 31 | SNAKE

4.6K 262 0
                                    

•●•

      Irene gadis cantik ini sesekali tersenyum dan menimpali obrolan teman teman sekelasnya, ia mulai membiasakan dirinya untuk beradaptasi dengan lingkungan walaupun terkadang dia merasah susah akibat trauma yang terkadang mengusik jalan pikirannya tetapi dia selalu mencoba agar tetap bisa.

Sekarang berkat sean Irene sedikit demi sedikit mempunyai banyak teman, dia mulai bergaul walaupun sedikit membuatnya risih akibat banyak pria belakangan ini mengatakan cintanya terang terangan dihadapan Irene bahkan sampai ada juga yang mengatakannya ketika ada sean disamping Irene, namun seperti biasa semua pernyataan cinta itu selalu ditolak mentah mentah oleh Irene secara halus.

Irene masih ingat sean.

Sean lelaki yang dapat membuatnya tersenyum sampai sekarang,Ya lelaki penyembuh segalanya, lelaki pertama yang dapat membuat seorang dengan julukan 'Queen frozen' luluh dan jatuh cinta pada lelaki seajaib seantero sekolah Karena sifat dan tingkah laku sean yang tak dapat di terima oleh akal sehat semua orang termaksud sahabat dan keluargannya sampai-sampai pernah sena yang melihat tingkah gila sean menggeleng kepalanya miris melihat adiknya berwajah tampan namun sebleng mengangkat kedua tangannya dengan wajah pasrah lalu berkata

'Bunda tolong pacung sean saya sebagai kakaknya tak kuat lagi untuk mengurusnya yang sengklek ini'

dan tentu saja karena celetukan senaq itu Sean sampai ngambek tak mau makan akibatnya maag sean kambuh, tapi tidak untuk Irene menurutnya semua tingkah laku sean itu sungguh menggemaskan dihadapannya.

irene gadis ini tidak tertarik pada sean lewat wajahnya melainkan hatinya, hati lelaki itu Irene yakin lelaki itu sangat tulus padanya.

Brakkk..

Lamunan gadis ini seketika buyar saat Gita, gadis ular itu masuk kedalam kelas, berjalan meliuk liuk sudah menjadi ciri khasnya, sebagian murid laki laki sudah menyoraki tindakan norak gita akibat dandanannya yang menor serta masuk kekelas orang tampa permisi, irene yakin gadis ini pasti datang ingin mencari masalah lagi.

"Irene?" Panggil gita dengan suara cemprengnya, irene mendongak menatab gita seperti biasa.

"Kenapa?" Jawab irene santai, namun bisa membuat tubuh gita meneggang kaget,irene menjawab panggilannya. Ini pertama kalinya irene menjawab ucapannya.

Untuk beberapa saat Gita sedikit tertegun.

"Gue mau ngomong sama lo ikut gue sekarang!" Perintah gita terbata bata namun sedikit songong, lalu melengos keluar dari dalam kelas irene, ia menarik napas dalam, merapikan jeket yang dipakainya agar kulitnya sedikit terlindungi dan tak terpapar sinar matahari yang sekarang sedang terik teriknya ini secara langsung, Irene pun bangun dan keluar kelas mengikuti langkah Gita.

Ia tahu gadis ini mengajaknya kearah taman belakang sekolah, selama perjalanan Irene terus berusaha agar tubuhnya tak terkena sinar matahari, Ia tak berkomentar apa apa, hanya diam mengikuti langkah kaki Gita yang berhenti di bawah sebuah pohon rindang dengan sebuah kursi panjang.

Gita duduk dikursi itu, kemudian dia mendongak menatab Irene yang masih berdiri dengan wajah tak berekspresinya menatab lurus kearah Gita.

"Mau ngomong apa?" Tanya Irene langsung setelah diam beberapa saat. Gita tersenyum miring dan sinis menatab irene.

"Lo pikir sean itu beneran suka sama lo?" Irene mengerutkan alisnya bingung tidak mengerti.

"Dia itu gak suka sama lo cewek bodoh, jangan sampai lo kemakan sama omong kosong dia!" Lanjut Gita terkekeh sinis

IRENE & SEAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang