•●•
Bel pulang sekolah telah berkumamdang sedari tadi disepanjang koridor SMA JIHS.
Semua siswa ataupun siswi sudah bergegas keluar dari sekolah dengan sembrutan wajah bahagia tak terkecuali dengan Irene siswi kelas 12IPA2 itu masih menunggu hujan redah barulah ia keluar dari dalam kelasnya, tapi bukan itu alasan utama dia juga masih ingin mencari sesuatu yang hilang.
Disini lah Irene sedang berada, duduk di bangkunya yang berada pada pojok kelas sedari tadi Irene sudah memeriksa laci meja dan tasnya untuk kesekian kali tapi tak ditemukannya apa apa.
Ia sedikit kecewa karena sedari tadi pagi ia tak menemukan satupun mawar atau surat dari sean bahkan melihat batang hidung manusia setengah Alien itu ia tak melihatnya, bukan hari ini saja tapi sudah 3 hari.
Irene menatap kearah luar jendela dengan cemas Hujan sedikit redah Irene memutiskan untuk keluar dari dalam kelas segera pulang karena cuaca yang dingin sungguh menusuk masuk kedalam kulitnya.
Hari ini Sia harus pulang terlebih dahulu karena katanya ada yang harus ia lakukan jadi Irene berakhir dengan pulang sambil menunggu jemputannya seorang diri. Ketika ia berjalan sampai di depan pagar matanya melihat Dafa dan didot setahu dia adalah teman akrab sean yang sedang duduk manus pada poss satpam sambil meminum Teh hangat.
Irene terdiam beberapa saat menatap kedua pria itu dari jauh dengan pandangan buram, Irene ingin bertanya tapi dia takut.
Gadis itu meremas tangannya gusar beberapa kali, sampai beberapa menit berlalu barulah ia memantabkan keinginannya untuk bertanya pada kedua sahabat sean, Irene berjalan dengan perlahan mendekati Dafa dan didot.
Ia menarik napasnya panjang membuka matanya perlahan.
"Permisia" deheman Irene terdengar takut takut dan gusar.Dafa menoleh kecil "Kenap-uhhukk uhukk" siswa berhodie pink itu tersedak ludahnya sendiri sementara Didot menumpahkan sedikit tehnya karena kaget.
"Eh..ehh!" Canggungg Irene melihat kedua orang didepannya layaknya orang begok oon bin goblok yang melihat hantu.
"Ehh..ehh Irene?" Tanya dafa sedikit gagu bahkan matanya tak lepas dari wajah cantik Irene. "Ada apa ya ren?" Dafa bertanya lanjut menggaruk tengkuknya kasar.
Irene meremas tangannya sendiri cemas "Itu..tu Boleh tanya gak?" Ucap Irene sedikit ragu
"boleh ren! Silahkan mau tanya apa aja nanti kita jawab" Tanggap Didot menggaruk tengkuknya salah tingkah, Sementara Irene sedikit gegelapan takut bertanya.
"Ehh anu itu..emm!" Irene jadi ragu untuk mengajukan pertanyaannya kedua tangannya berada pada sisi roknya dengan mencenkram erat kedua sisinya.
Dafa seakan bari tersadar dan ia mengerti langsung menebaknya.
"Sean ya?" Tebak Dafa melihat raut wajah Irene.Gadis itu terdiam lama, balik menatap dafa lantas mengangguk kecil.
"Oh sean dia sakit lagi Ren kemarin lusa dia ujan ujanan kek anak bocah 5 tahunan,sama si irfan dan berakhir pada sakit.. kalau si sean dari hari sebelumnya udah pada sakit, maag nya pada kambuh gegara dianya gak makan teratur! trus ditambah dianya juga demam karna ujan ujanan, nahh kalau si Irfan sempat demam juga tapi udah baikan sih.. napa Ren?" Jelas didot sejelas jelasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
IRENE & SEAN [COMPLETED]
Teen Fiction[ COMPLETED ✔ ] MASIH DALAM TAHAP REVISI THE QUEEN OF FROZEN > IRENE & Sean 30 April 2017 Kisah ini tentang Sean dan Irene Tentang sean yang cinta dan berjuang mati matian untuk mendapatkan Hati Irene, dan Irene gadis cantik dengan aura dingin dudu...