CHAPTER. 34 | LOST SOUL

5K 285 1
                                    

•●•

      Sudah dua minggu sean masih dalam keadaan kritis, dokter mengatakan kepada sakha dan sesah kalau keadaan sean semakin menurun tiap harinya.

Dan itu membuat sesah selalu bertambah gelisah begitupun dengan sena, tapi mereka tidak pernah berencana memberitahukan keadaan sean secara terinci pada Irene, mereka takut kalau gadis itu juga akan bernasip sama gelisahnya dengan keadaan mereka.

Irene dia sangat merasa kehilangan, tidak ada yang menyapanya, tidak ada yang mengajaknya kekantin, menggoda merayu ataupun sebagainya, sudah dua minggu pula dia tak mendapat mawar merah dari sean dan selama dua minggu ini juga irene tak pernah absen untuk datang ke Rumah sakit dari pagi sampai malam dia selalu membawa mawar putih, didalam ruangan sean sudah penuh dengan mawar putih pemberian Irene yang terletak diberbagai sudut ruangan dalam vas bunga, dan sudah bertumpuk tumpuk pula susu strowbarry pemberian Irene yang selalu dia bawa khusus untuk sean sudah membeku dikulkas.

Gadis itu tak pernah meninggalkan sean, dia selalu berada disamping cowok itu setiap saat bahkan saat akan ujian saja irene masih sempat membawa buku pelajarannya untuk belajar di rumah sakit tepat di samping dekat dengan sean.

Dan selama dua minggu pula sifat dan tingkah laku irene selalu diamati dengan seksama oleh keluarga sean, dan tentunya juga sahabat karibnya

Dafa merimgis kecil "Woi sean kutu kampret cepeetan bangun elahh kagak kasian lo sama si Irene udah galau udah dua minggu gegara kagak dapat mawar dari lo!!" Sindir Dafa keras. Namun tak dapat dipungkiri airmatanya sudah membendung.

tidak ada jawaban sean masih terbaring kaku dengan Kabel yang masih terpasang dimulut dan dadanya.

"Tau kalo lo kagak bangun Si Didot bakal nikung si Irene mau lo!!" Ancam irfan ikutan menanggapi.

Hening

"Kalau aja sean bangun truss liat Irene kek gini ke dia... beuhh pasti langsung adain pesta syukuran potong kambing tujug ekor tujuh hari tujuh malam!!" Celetuk Didot

sena yang memang sedang duduk disamping didot pun hanya terkekeh mendengar penuturan sahabat adiknya itu.

"Udah kangen gue sama si sengklek rumah kek kosong banget kalau gak ada dia!!" Ucap sena menerawang kedepan. Tersenyum pedih.

"Sama gitu juga disekolah!!" Tanggap irfan.

"Karena sean sakit kek gini Guru guru BK pada nganggur semua gak ada kerjaan buat ngehukum anak nakal!" Ujar Dafa ikut terkekeh.

"Dikit lagi mereka pada dipecat dikira makan gaji buta karena kagak pernah ngajar.. ehhh gak tahunya cuman sean satu satunya anak nakal disekolah..!" Seru didot ikut terkekeh kuat tapi lama kelamaan kekehannya digantikan oleh bendungan air mata dan isakan kecil terdengar.

"Kapan sih si kampret bangun!!"ujar Dafa sambil membuang muka takut ketahuan kalau dia hampir menangis.

"Dia pasti bangun fa Gue yakin sangat yakin ni anak sengklek pasti bakal bangun!!" Ujar Irfan menguatkan diri sendiri. Menatab sendu pada Tubuh sean.

***

      Irene dengan jeket jeans kebesaran berlogo bintang, berjalan memasuki Lorong Rumah sakit dengan tangan yang memeggang sebuah paper bag kecil yang didalamnya berisi mawar, susu dan juga roti, gadis ini baru saja pulang dari sekolah masih dengan seragam lengkapnya dia bahkan masih menyempatkan diri untuk ke toko bunga membelikan bunga mawar putih untuk sean Irene dia sudah melaksanakan ujian terakhirnya dengan lancar walaupun terkadang dia merasa kerinduan akan sean yang terus menerus meyelubung hatinya.

IRENE & SEAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang