•●•
Setelah habis mengobati luka sean, Irene dan sean masih berada di dalam UKS, sementara Sia dafa Irfan dan Nina sedang pergi ke Kantin guna mencari makan.
Sebenarnya ada yang ingin Irene katakan pada sean sesuatu yang sudah dia pikirkan dan didiskusikan bersama sia sejak bertemu dengan sean makanya dari itu Sia Irfan dafa beserta Nina memilih keluar memberi mereka kesempatan untuk berbicara dan menyisahkan mereka berdua disini dengan suasana hening.
Nina merupakan Teman sekelasnya sia lebih tepatnya teman setempat duduknya Sia. Dan Nina juga merupakan sahabat masa kecilnya Dafa.
"Tolong bantu gue!"
Lirih Irene sangat pelan memecahkan keheningan antara mereka berdua. Sean bisa mendengar lirihan kecil itu sebab suasana dalam UKS sungguh hening ia mendengar seruan Irene dengan jelas menatab Irene dengan pandangan tak terbacanya.
"Tolong bantu gue hilangin trauma" Lirih Irene kecil menunduk dengan mata berkaca kaca yang ia sembunyikan dari hadapan sean, sembari mentautkan kedua tangannya erat takut kalau sean akan menolak permintaannya.
Sean yang mendengar pernyataan Irene pun sontak menarik ujung bibirnya tersenyum tulus kearah Irene dan sebelah tangan kirinya yang tak terluka mengelus pucuk kepala Irene dengan lembut.
"Gue bakal bantuin ren gue bakal bantu sebisa gue, gue bakal bantu sekuat tenaga gue buat hilangin trauma lo jadi kalau mau minta bantuan lo gak salah orang kok" ucap sean tulus masih mengelus pucuk kepala Irene lembut.
"Serius?" Tanya Irene tak percaya. Membuat dia terlihat sungguh imut.
"iya Irene sayang!" Ceplos sean kelepasan saking gemasnya membuat wajah Irene tiba tiba memerah.
"Terimakasih!!" Seru Irene. Membuat hati sean kembali menghangat mendengar suara lembut Irene.
Bolehkah Irene untuk jujur kalau ia merasa sangat nyaman berada dekat Sean.
***
irene gadis itu berjalan kearah kelasnya dengan tangan yang penuh dengan barang barang.
Ditangan Irene memeggang surat, mawar beserta roti dan juga susu kotak pemberian sean. Irene sempat berpikir darimana sean memetik mawar tiap hari? dari mana pria membeli roti yang enak seperti ini tiap hari untuknya?, kenapa disaat saat seperti ini maksudnya saat sekarang sean baru saja jatuh dari pohon jambu tetapi dia selalu ingat dengan Ritualnya setiap hari sekarang sean masih mengingat untuk membawanya mawar dan berbagai macam pertanyaan terlintas dipikiran Irene dengan raut kebingungan.
Tetapi beberapa saat kemudian raut wajah kebingungan digantikan dengan senyuman hangat Irene menatab pemberian sean dengan tatapan penuh syukur.
"Jangan dipandangan mulu barangnya pandangin muka gue aja Ren jadi cemburu gue sama mawar" ujar sean dengan jujur.
Memang Irene sekarang sedang berjalan bersisihan bersama dengan sean.
Tadi Irene sempat menyarankan sean agar tetap istirahat di UKS, bukan sean namanya kalau tidak melawan ia bersih kukuh ingin mengantar Irene kekelas gadis itu.
"Kan yang ngasih kamu!" Ujar Irene dengan suara lembutnya membuat pipi sean merona.
'Sumpah Irene lo jampi jampi gue apa gimana gue sampai blushing gini' batin sean salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRENE & SEAN [COMPLETED]
Teen Fiction[ COMPLETED ✔ ] MASIH DALAM TAHAP REVISI THE QUEEN OF FROZEN > IRENE & Sean 30 April 2017 Kisah ini tentang Sean dan Irene Tentang sean yang cinta dan berjuang mati matian untuk mendapatkan Hati Irene, dan Irene gadis cantik dengan aura dingin dudu...