CHAPTER. 23 | INTROGASI

5K 288 2
                                    

•●•


"Terimakasih" ujar Irene tersenyum tulus pada sean, cowok itu hanya menggaruk kepalanya yang bahkan tidak gatal dengan perasaan malu malu.

"Sama-sama Ren!" Jika Dafa, Irfan serta didot melihat tingkah laku sean yang berbuat malu malu seperti ini mungkin dia sudah dibuang kedalam sumur yang dalamnya sampai ke inti bumi akibat kelakuan sean yang menurut mereka itu sangat menjijikan.

"Kalo gitu!-" Baru saja sean akan berpamitan tetapi tak jadi saat pintu gerbang Rumah Irene terbuka dan seorang pria paruh bayah berkacamata keluar dari dalam rumah.

"Ehh anak Ayah udah pulang eh- ini siapa Ren Yang tadi pagi jemput kamu ya?" Tanya jason dan Irene hanya menatab Ayahnya lalu menganggukan kepalanya seperti boneka kecil.

Sean yang ditatap jadi salah tingkah dia menggaruk tengkuknya abstrak "Ehh s-selamat sore om" Sapa Sean menyalim tangan Ayah irene gugub.
'Mampus gue Calon mertua di depan mata ini' Batin sean mulai gelisah.

"yukk Ren temannya diajak masuk dulu ya" Tawar ayah irene

"Iya!" Balas Irene singkat padat dan jelas kemudian masuk kedalam rumah.

Glekk..
Diintrogasi sama calon mertua

Sean mengangguk gelisah mau tak mau ia pun ikut masuk kedalam rumah "silahkan duduk duduk" Ujar Ayah Irene dengan suara tegas dan berwibawanya setelah sampai di ruang tamu, Sean pun duduk

"Irene kamu Mandi gih tukar baju kamu dulu baru turun kebawah ya! Ayah mau bicara sebentar sama teman kamu!!" Pinta Ayahnya lembut mengusap pucuk kepalanya putrinya dengan sayang.

Irene menatab sebentar kearah sean. Dan sean hanya tersenyum mengangguk seolah dia baik-baik saja walau nyatanya terbalik.

Tapi ada yang janggal dengan sean itu bukan senyuman kebahagiannya tapi Irene tahu itu senyuman ketakutan.

Dalam hatinya Irene terkekeh geli melihat ekspresi sean seperti menahan boker ribuan tahun yang tertunda hanya bisa senyum pasrah.

"Iya irene keatas dulu" Irene berjalan menuju kamarnya dilantai atas.

"Bi oti bikinin kopi 2 gelas ya" sean meneguk salivanya!, sean jarang minun kopi dia terbiasa minuh teh atau susu strowbarry.

Katakanlah sean anak manja tapi sean hanya ingin menjaga kesehatannya.

"Iya Tuan!" Balas bi oti yang kebetulan baru saja lewat dari ruang tamu langsung melesat pergi kearah dapur.

Tak lama kemudia bi oti datang dengan nampan berisi 2 gelas kopi panas.

"Silahka di minum!" Jason mempersilahkan lelaki dihadapannya ini.

"Iya o-om" Balas sean kemudoan menggakat cangkir tehnya dengan tangan sedikit bergetar.

Ayah Irene yang melihat itu hanya tersenyum miring melihat gelagat sean. "Kamu cowok pertama yang dikenalin Irene dihadapan saya!" Jason membuka obrolan, sean mendongak dia tersenyum kaku mengangguk.

"Nama kamu siapa?" Tanyanya sambil menyesap kopi panas "Sean om!!"

"Sean?" Tanya ayah irene bingung.

"Sean fernandes calisto!" Balas sean mantab.

"Calisto ayah mu namanya sakharia calisto ya?"

Sean mengangguk "I-iya om!"

Ayah irene terlihat terkekeh kecil "Hahaha Sungguh Wah dia teman SMA saya sudah lama saya tak melihatnya! Nama ibu mu siapa?"

Sean mengerjapkan matanya"Sesah wijaya om!"

IRENE & SEAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang