Mario
"Kita mau kemana sih ma?",tanyaku pada mama saat mama masuk ke dalam mobil.
"Udah kamu ikut aja, mama sama papa hari ini mau ketemu sama rekan bisnis papamu",ucap mama sambil memasang seatbelt.
"ohh",ucapku.
Papa memberhentikan mobilnya di sebuah rumah mewah.
"kayaknya gue pernah kesini",gumamku dalam hati. aku turun dari mobil lalu berjalan masuk ke rumah tersebut.
"eh jeng isabel",kata mamaku pada seorang perempuan yang ku tebak adalah pemilik rumah. "mirip sama seseorang",gumamku dalam hati.
"eh ini mario ya jeng? wah sudah besar ya seumuran sama cait",ucap tante isabel.
"hahaah iya, sudah besar ganteng lagi sama kayak papanya",ujar mama biasalah ocehan ibu ibu.
"Caitlyn ayo cepat turun nak",panggil tante isabel pada anaknya. Terdengar bunyi seseorang menuruni anak tangga "ah gak penting palingan si ciat cat cit cait ah siapa lah dia",ujarku dalam hati lalu memainkan ponselku lagi.
"ini loh anak saya",kata seorang perempuan yang kutebak adalah tante isabel.
"oh ini toh sudah besar ya , cantik lagi kayak mamanya. seumuran sama rio",ucap mama.
"rio simpen dulu ah hpnya",ucap mama.
"ini ada anaknya tante isabella",lanjut mama. Aku menyimpan ponselku lalu mendongakkan kepalaku keatas.
"kamu?",ucap kami berbarengan.
Kulihat seorang perempuan cantik berdiri didepanku dengan sebuah dress berwarna peach dengan rambut coklatnya diurai.
"caitlyn?",tanyaku meyakinkan.
"Mario?",ucapnya kaget.
"jadi kalian sudah saling kenal toh bagus deh kalu gitu",ucap mama dan tante isabel berbarengan.
Setelah selesai makan malam, kami lebih tepatnya orang tua kami membicarakan tentang kami, tentang sekolah kami dan lain lain. Jujur aku merasa sangat sangat sangat bosan.
"Ohh jadi kalian satu sekolah juga toh pantesan",ucap tante isabel.
"Iya tan",ucapku sambil manggut manggut.
"ma aku kebelakang dulu ya",ucap caitlyn.
"iya ajak mario gih",ucap mama usil. Akhirnyaaaa.. Akhirnya aku bebas dari pembicaraan mereka.
"ayok mar",ajak caitlyn. Aku langsung mengganguk dan mengikuti kitty berjalan.
"Jadi selama ini lo anaknya om alex?",tanyaku. ia mengganguk pelan lalu memainkan kakinya di kolam renang. tiba tiba ia berkata
"tumben kamu tadi ngomongnya pake aku kamu",katanya lalu sebuah angin meniup anak rambut caitlyn.
"Beautiful",kataku pelan.
"hah?",tanyanya. reflek aku lansung terkejut dan menggalihkan pembincaraan.
"lo tadi tanya apa?",tanyaku.
"Tumben kamu tadi ngomongnya pake aku kamu",ulangnya lagi.
"oh itu.. gue gak enak aja sama bonyok",ucapku.
"bonyok? bokap nyokap?",tanyanya memastikan.
"Iya",ucapku.
"ohh",jawabnya manggut manggut. lalu suasana hening sesaat.
"Em.. cait, lo percaya sama yang namanya cinta?",tanyaku memecah keheningan.
"apa? cinta?",tanyanya lagi. baru aja aku mau mengiyakan pertanyaanya dia sudah berbicara lagi.
"enggak, aku gak percaya. Btw kok km nanya nya gitu sih?",ucapnya.
"Enggak apa apa cuma pingin tau aja. Dan knp lo ga percaya cinta?",tanyaku sambil memperhatikannya. ia menghembuskan nafas lalu mulai berbicara.
"love is just a bullshit that begin with love and end with hurt",ucapnya sambil menatap langit.
"ya emang sometimes love is a great feeling, but sometimes love is the worst feeling",ucapku.
"love is just a fairy tales that exist in the book",ucap caitlyn.
"Sometimes i don't believe in love , all i believe is hurt",ucap kami berbarengan. aku yang mendengar itu lansung mengalihkan pandanganku padanya dan kami sama sama tertawa.
"Love is just a fucking shit".
****
Vomment Please.
Saya tau part ini gaje tapi ya sudahlah. jangan lupa vote+ comment ya! Don't be a silent reader's.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Nerdy) Girl
Teen FictionMereka Sama Sama Tidak Percaya Dengan Cinta , Mereka Sama Sama Menggangap Cinta Itu Hanyalah Bullshit.. Sebuah Omong Kosong Yang Hanya Dikatakan Tanpa Ada Sebuah Bukti. Tapi Mereka Salah. •Mario Ant...