Aku merapikan pakaianku sebelum aku pencet bel kamar caitlyn. "ting tong"
Setelah memencet bel kulihat caitlyn keluar dari kamarnya mengenakan sebuah dress vintage dan sebuah flat shoes berwarna hitam. "aku pergi dulu ya tiff",ucapnya lalu menutup pintu. Aku memandanginya dari atas sampai bawah.
"Ada yang salah?",tanyanya.
Dengan cepat aku menggeleng lalu berkata "gak , lo cantik",ucapku yang membuat pipinya merona.
"Yaudah yuk",ucapku sambil mengandeng tangannya. ia mengganguk lalu tersenyum simpul.
Aku tersenyum saat melihat ekspresi caitlyn saat kita sampai di piazza san marco. Sebuah alun alun utama kota venice yang terdiri dari bangunan bangunan megah dan sejumlah burung merpati yang sering berterbangan di daerah ini.
"lo suka?",tanyaku.
"iya suka , suka banget",ucapnya dengan mata yang berbinar binar menatapku.
"bagus deh kalo lo suka, kalo hak suka bedeh gue tinggal lo soalnya semaleman gue begadang buat nyari tempat paling romantis di itali",ucapku lalu mengacak acak rambutnya.
"gak usah ngacak ngacak rambut napaa",ucapnya sambil memanyunkan bibirnya laku merapikan rambutnya.
"sorri dah sorri ",ucapku lalu mencubit kedua pipinya.
"marioooooo",teriaknya lalu mencubit lenganku.
"Aduh aduh sakittt peaceee peaceee",ucapku sambil menunjukan tanganku yang ku bentuk menjadi tanda peace. Lalu ia berhenti dan kami mulai berjalan.
"Cait, gue boleh nanya sesuatu?",tanyaku.
"Tanya aja",ucapnya sambil mendongakkan kepalanya keatas memandangi sejumlah merpati yang berterbangan.
"Kenapa lo nolak nathan?",tanyaku sambil mengalihkan pandanganku kearahnya.
Caitlynna
"Kenapa lo nolak nathan?", tanya mario.
Deg.
Itu adalah pertanyaan yang gak pernah bisa aku pecahkan. aku sendiripun tidak tau kenapa aku menolak nathan , jelas jelas dulu aku menyukai nathan tapi sewaktu dia menembakku aku malah berkata " lebih baik kita sahabatan aja ya than". aku heran pada diriku sendiri yang labil ini. dulu pipiku merona waktu nathan pegang tangan aku. tapi kenapa sekarang enggak? aku merasa lebih nyaman saat
di dekat ....Mario.
"Cait, lo gak apa apa kan?",tanya mario membuyarkan lamunanku.
"Eh enggak aku gak apa apa",ucapku.
"Jadi kenapa?",tanyanya lagi.
"Kenapa apa?"
"Kenapa kamu nolak nathan",tanyanya sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Emm.. ya aku pinginnya sahabatan aja",ucapku tanpa memandangnya.
"Ohh gitu",ucapnya.
"Iya",ucapku sambil mengigit bibir bawahku.
**
"Cait",panggil mario.
"Ya?",sahutku tanpa mengalihkan pandanganku dari bangunan bangunan kuno ini.
"Gue mau ngomong sesuatu",ucapnya yang membuatku menoleh.
"Ngomong aja",ucapku sambil tersenyum.
"Ini emang gila, tapi gue gak bisa nahan lebih lama lagi.. gue sayang sama lo cait, entah sejak kapan perasaan itu muncul. yang jelas gue sayang sama lo, gue suka sama lo gue cinta sama lo. Ini emang terlalu mainstream tapi mau gimana lagi.. would you be my girlfriend?",tanyanya.
Aku berhenti berjalan. terdiam lebih tepatnya. entah lah aku merasa bimbang ada perasaan malu, senang ,tidak percaya, dan sebagainya.
"Emm, kalo lo belom bisa jawab ngak apa apa kok cait, yang penting gue udah ngungkapin semua setelah berbulan bulan lamanya kita deket",ucapnya.
"Emm lo mau es krim?",tanyanya canggung. aku mengganguk.
****
Vomment Please.
Hai ceman ceman koeh yang tercuintuah. kembali lagi dengan author alay ini hehe. gimana nih ceritanya makin aneh ya makin aneh:( sorry to sorry ya kalo makin aneh. oya cerita ini bentar lagi mau abissss :'( zedih gak sih yaampoonn. oh ya jangan lupa ya baca cerita author yang ke 4 judulnya ' Balloon' hehe, sedikit bocoran tentang sinopsis balloon nih. "Kenapa Sih Cinta Itu Kayak Balon? Kalo Udah Dilepas Gak Bakal Bisa Kembali Lagi Dengan Mudah".
Nah jadi sekian ya curhatan author ckckckckckckckckckck semoga suka dengan cerita gaje author byee muach muachh loph you.
Xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Nerdy) Girl
Teen FictionMereka Sama Sama Tidak Percaya Dengan Cinta , Mereka Sama Sama Menggangap Cinta Itu Hanyalah Bullshit.. Sebuah Omong Kosong Yang Hanya Dikatakan Tanpa Ada Sebuah Bukti. Tapi Mereka Salah. •Mario Ant...