Aku melemparkan sejumlah baju baju yang kunilai tidak cocok untuk ku pakai nanti. Aku mendudukan diriku ditepi kasur dengan frustasi. Entahlah, rasanya ingin sekali tampil sempurna didepannya. memang ya love can make you blind. Sebuah senyumanku menggembang saat aku melihat sebuah t-shirt putih bertulisan Be Yourself dan celana pendek hitam. Being others is beautiful but being yourself is more beautifuler.
Aku menuruni anak tangga dengan sedikit berlari setelah mendengar klakson dari bawah.
"Mau kemana cait?",tanya mama.
"cait mau pergi sama temen ma.. cait pergi dulu ya bye ma",ucapku sambil berlari kecil keluar rumah setelah memakai sneakersku.
"hey cait",sapanya.
"hey",sapaku sambil tersenyum.
"naik gih",ucapnya. aku mengganguk lalu menaikki kursi penumpang dibelakangnya.
"Than, kamu ngapain ngajak aku kesini? katanya kita mau ketaman",tanyaku saat nathan membawaku ke sebuah toko yang menjual sepatu roda.
"hari ini kita bakalan main sepatu roda bareng",ucapnya.
"hah? tapi aku gak bisa main sepatu roda",ujarku.
"hahahaha, yaudah entar gue ajarin",ucapnya lalu membayar sepatu roda tersebut dikasir.
"Ayo berdiri",ucapnya. aku menggeleng.
"Aku kan udah bilang kalau aku gak bisa main sepatu roda",ucapku.
"ayo lah cait, ini bakalan seru! coba dulu deh",ucapnya sambil memgulurkan tangannya. aku menyambut uluran tangannya lalu berdiri. ia menuntunku perlahan.
"ternyata gak sesulit yang ku bayang-",omonganku terpotong saat aku nyaris terjatuh dan sekarang aku memang terjatuh. terjatuh dalam dekapannya. mata kami saling berpandangan. Tatapan mata hazelnya membuat dunia ini seolah berhenti. membuat jantungku tak berdetak lagi dan membuat hatiku tak berfungsi.
"Sor- sorry",ucapnya tersadar dari lamunannya.
"em sorry",ucapku sambil menunduk. "benerkan apa yang gue bilang, main sepatu roda itu gak sesusah yang lo kira",ucapnya mengalihkan pembicaraan. aku mengangguk lalu mengalihkan pandanganku dan tersenyum. love is just a feeling that might make you crazy.
**
Aku berjalan menuju kantin, suasana kantin begitu ramai tapi saat aku membuka pintu kantin seisi kantin menjadi hening dan mengalihkan pandanganya kearahku . tiba tiba sebuah ember berisikan tepung jatuh tepat dikepalaku dan saat aku melangkah kedepan aku terpeleset karena aku menginjak lumuran telur mentah. kulihat sebuah kaki berjalan kearahku , tiba tiba orang tersebut berkata "pertama ini buat lo yang udah ngerebut calon cowok gue",ucapnya lalu melemparku dengan sebuah tepung siapa lagi kalau bukan jessyca.
"kedua ini buat lo karna lo udah ngedeketin calon cowok gue",ucapnya lalu melemparkanku dengan sebungkus tepung lagi.
"Dan ini yang ketiga karna lo udah ngebuat gue marah!",ucapnya lalu melemparkan sebungkus tepung kearahku dengan penuh amarah. ia tersenyum puas lalu pergi meninggalkanku diikuti para sidekicknya.
"Cait-",ucapan tiffany terpotong saat ia mendapatiku duduk dilantai dengan tubuh yang dilumuri sebuah tepung.
"Yaampun cait, baru aj aku tinggal bentar udah kayak gini pasti ini semua kerjaan sih jessy",ucapnya lalu memandang kesekitar kantin yang melihatku dengan tatapan jijik.
"bubar semua bubar!",teriak tiffany yang membuat sekumpulan siswa siswi yang berada dikantin berhambur hamburan.
"Mr. Anthon datang",teriak zack -teman sekelasku- yang berlari kecil dari luar kelas.
"morning class",ucap mr.anthon.
"morning sir",ujar kami serentak.
**
"Hah? tour? tour kemana sir?",tanya joanne.
"kita akan mengadakan tour ke italy selama 2 minggu ",ucap mr. anthon.
"Kapan sir tournya",tanya kyle.
"minggu depan, jadi persiapkam diri kalian untuk tour ini",ucap mr. anthon mengakhiri kalimatnya ketika bel berbunyi.
****
Vomment Please.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Nerdy) Girl
أدب المراهقينMereka Sama Sama Tidak Percaya Dengan Cinta , Mereka Sama Sama Menggangap Cinta Itu Hanyalah Bullshit.. Sebuah Omong Kosong Yang Hanya Dikatakan Tanpa Ada Sebuah Bukti. Tapi Mereka Salah. •Mario Ant...