[Nathanielle] Part 2

8.2K 207 4
                                    

"Aku suka sama kamu", lantas siapa yang tak menoleh ketika tiba tiba saja seseorang bilang kata itu.

"Gak perlu dijawab kok, aku kan udah bilang ini bukan pertanyaan",aku tersenyum. Ia lalu mengalihkan perhatiannya kearah langit malam.

Biarku perjelas, sekarang kami sedang ada di taman. Kami baru saja selesai makan dan sebelum ini caitlyn mengajar les privat mario. Ntahlah hari ini rasanya ingin mengajak caitlyn jalan jalan sebentar sehabis menjemput caitlyn. Dan terjadilah, aku hari ini memberanikan diri untuk mengajukan pertanyaan.

"Cait, kalo lo diberi satu kesempatan buat nanya gue apa aja lo mau nanya apa?",tanyaku.

"Em apa aja?",tanyanya.

"Iya apa aja",ucapku.

"Tapi ini bukan pertanyaan",ucapnya. Ku naikan sebelah alisku bingung, maksudnya apa? Aku tak mengerti. Dan lantas saja kata kata itu keluar dari mulutnya.

"Aku suka sama kamu", lantas siapa yang tak menoleh ketika tiba tiba saja seseorang bilang kata itu.

"Gak perlu dijawab kok, aku kan udah bilang ini bukan pertanyaan",aku tersenyum. Ia lalu mengalihkan perhatiannya kearah langit malam.

Aku tak tau harus berkata apa, aku hanya bisa tersenyum. Aku diam bukan karena apa, hanya saja aku diam karna aku baru tau bahwa selama ini hal yang aku lakukan pada caitlyn membuatnya jatuh cinta padaku. Aku tak marah soal itu, hanya saja pernyataan itu membuatku merasa jahat. Karena telah membuat ia memberikan perasaannya yang belum tentu bisa kubalas. Terdengar jahat memang, jahat sekali.. Tapi memang tujuan awalku hanya ingin tau, ingin membantu dan ingin menemani bukan untuk membuatnya jatuh cinta. Kurasa rasa penasaranku ini sudah membuat semuanya terlalu jauh untuk caitlyn. Kurasa aku harus berhenti disini.

Tapi... Kalau aku berhenti disini aku akan menyakiti hatinya. Karna kalau aku berhenti disini, berarti aku akan mulai menjauh pergi. Aku tak mau dia sakit hati, tapi aku tak bisa juga paksakan hati ini.

"Sekarang giliran kamu",ucapnya.

"Cait, sorry gue gak bisa jawab pertanyaan lo",ucapku.

Ia tersenyum, manis sekali. "Kan aku udah bilang, ini bukan pertanyaan jadi kamu ga perlu jawab",ucapnya.

Jahat sekali ya aku, sudah menghancurkan hati seorang perempuan yang bahkan sudah hancur hatinya sebelum ku hancurkan.

"Sekarang giliran kamu",ucapnya lagi. Aku tersenyum kecut, lalu dengan jahatnya melontarkan kalimat yang sedari dulu ingin ku lontarkan.

"Cait, please lo jangan marah, jangan tersinggung dan jangan dibawa kehati ya. Gue udah lama pingin nanya ini sama lo, tapi gue takut lo sakit hati gitu",ucapku.

Ia menatapku dengan tatapan itu 'Aku udah sakit hati dari tadi than'. Ia tak mengatakan apapun hanya diam menungguku melanjutkan kalimatku.

"Kenapa sih lo dibully sama jessyca?",tanyaku. Akhirnya kata kata yang sudah ku pendam selama setahun setengah akhirnya terungkap.

Ia menatapku lalu tersenyum. "Oh itu",gumamnya.

"Kamu penasaran banget ya?",tanyanya.

"Kalo lo gak mau jawab ngaak apa apa kok, jadi kita impas. Gue kan juga tadi ga jawab lo",ucapku.

"Than, kan aku udah bilang tadi itu bukan pertanyaan jadi kamu gak perlu jawab",ucapnya dengan sabar. Kurasa kata kataku itu justru membuatnya makin sakit hati. Maaf cait, ini salahku.

My (Nerdy) GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang