DELAPAN

2.6K 99 5
                                    

Mentari perlahan mulai menampakkan dirinya dari peradaban nya. Menyinari bumi dan membuat bumi hangat akan kehangatan nya. Hari ini langit sangat cerah cerahnya.

Disana, tepatnya di SMA Nusa Jaya sedang menjalankan kegiatan yang biasa ya dilakukan di pagi hari. Yaps, apel pagi. Yang dimana seluruh siswa dan siswi nya berdiri dilapangan dan mendengarkan bapak/ibu guru memberikan evaluasi dari pembelajaran selama satu minggu atau memberikan informasi informasi yang penting.

"Jadi, bapak minta kalian semua jaga kesehatan sampai UAS. Belajar, jangan kebanyakan main. Tugas tugad yang kosong segera dikumpulkan" ujar Pak Gatot yang menjadi pembina apel.

Nathalia mendengarkan penjelasan Pak Gatot dengan serius sampai sampai ia tidak menyadari jika ada seseorang yang memperhatikan nya dari kelas sebelah. Nathalia melakukan pergerakan pergerakan kecil seperti menggaruk tangannya yang gatal, mengipas leher dengan menggunakan tangan. Orang itu masih betah memperhatikan Nathalia seperti tidak ada bosannya untuk menatap Nathalia.

Nathalia memijat kecil lehernya yang pegal karena terlalu lama memperhatikan arah depan. Nathalia menolehkan pandangannya mendapati Brian tengah memperhatikannya. Nathalia tersenyum manis pada Brian, begitu juga dengan Brian. Lalu, Brian melambaikan tangan pada Nathalia. Nathalia pun membalas lambaian tangan itu.

Nathalia tidak sadar jika Hanna yang berada di samping nya itu memperlihatkan Nathalia. "Ekhem". Nathalia buru buru memalingkan wajahnya.

"Gue keselek batu nih" ujar Hanna setengah menggoda.

"A-apa sih Han"

"Cie yang lagi deket sama kakak kelas" goda Hanna lagi. Nathalia menahan senyumnya "enggak kok"

"Langsung gue restuin nih kalo sama kakak kelas. Kalo sama si Gelang enggak"

"Gilang Han, namanya"

"Bomat, gue maunya gelang. Eh bangsat deh aja lebih cocok"

Nathalia menarik nafas panjang. Kemudian menghembuskan nya dengan susah payah. Abang dan sahabat sahabat nya itu selalu menyebut kekasihnya itu 'bangsat'.

🌷•🌷•🌷

"Aduh"

Tumpukan baju baju dance untuk lomba itu berserakan di lantai. Nathalia cepat memungut baju baju itu dibantu dengan orang yang menabrak nya. "Maaf ya, gue gak liat. Lagi buru buru soalnya" ujar orang itu.

Nathalia mengangguk "iya gapapa kok". Nathalia mengangkat kepala nya "makasih ya"

Damn. Kedua bola mata mereka bertemu di satu garis yang sama. Keduanya saling menatap. Brian perlahan tersenyum tipis. Diluar kesadaran Brian, Brian memajukan tubuhnya-mengunci mata Nathalia. Nathalia diam dan menatap bola mata hitam milik Brian itu. Nathalia menahan nafasnya ketika tubuh Brian semakin mendekat.

Tiba tiba, tangan Brian bergerak mendekati pipi Nathalia. Dag dig dug. Seperti itu ritme jantung Nathalia saat ini. Brian menempelkan pita rambut berwarna merah di rambut Nathalia.

"Cantik" ujar Brian setelah menempelkan pita itu dirambut Nathalia. Brian memundurkan tubuhnya, akhirnya Nathalia bisa bernafas legah.

"Semangat ya, latihan dancenya. Semangat juga tampil nya besok" ucap Brian sambil mencubit gemas hidung Nathalia. Nathalia tersenyum, kemudian berujar "makasih, kak"

REMEMBER THATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang