Aku menaiki tangga menuju lantai dua. Aku melihat bunda sedang asyik dengan televisi dan camilan di hadapan nya.
"Han lo dulu an aja gih, gue mau ke bunda bentar" bisik ku, Hanna hanya menganggukan kepala lalu melangkahkan kaki nya.
Aku menghampiri bunda yang asik menonton anandhi.
"Bunda" aku duduk di sebelah bunda.
"Iya nat?kenapa?" Ujar bunda lembut.
"Bun kak david sama zugu belum pulang?" Tanya ku seraya mengambil camilan yang ada di depan bunda.
"Kak david pulang telat hari ini kata nya" ujar bunda lembut
"Kalo zugu bunda?" Tanya ku lagi.
"Kenapa?cie kangen ya" goda bunda
"Eh?e-enggak kok sapa juga yang kangen sama zugu" ujar ku dengan nada jutek.
"Ngeles aja terus li" ujar bunda."Kayak kamu ya kan?" Ujar ayah yang tiba tiba datang.
"E-enggak kok" balas bunda ketus."Cie kamu nyariin zakky ya" ujar ayah membelai lembut rambut ku.
"Cie kayak nya ada something nih" ujar bunda menahan tawa nya yang hampir meledak.
"Enggak ada bundaa ku tercintaaaa" tukas ku cepat.
"Masa sih?" Goda bunda lagi.
"Tau ah bunda mah gitu orang Lia ngomong apa ada nya kok" aku mengerucutkan bibir ku sebal.Tawa ayah dan bunda pecah seketika di ruang keluarga ini.
1 detik...
2 detik...
3 detik...
4 detik...
5 detik...
Masih sama..sampai akhirnya ayah yang memecah suasana ini.
"Em...Lia dua hari lagi bunda sama ayah mau ke singapore ngurusin perusahaan disana". Ujar ayah menatap sedih ke arah ku
"Sama bunda juga yah?" Tanya ku.
"Iya dan kebetulan perusahaan ayah bekerja sama dengan perusahaan milik ayah nya hanna" ujar ayah.
"Ayah berapa lama di sana?" Tanya ku
"Nggak tau li,Pokok nya sampe kelar urusan nya. Kamu tau?ayah dan bunda nya Hanna malah udah pergi sekarang" jelas ayah panjang lebar.
"Oh iya sayang kalo kamu butuh uang nanti kartu Atm nya bunda titip ke zakky ya dan kamu nggak bakal sendirian di rumah kok ada Hanna,kak david,zakky" bunda sengaja menekan kan kata zakky berkali kali di dalam perkataan nyaDi satu sisi aku senang karna dua hari kedepan aku bisa menghabiskan waktu ku bersama Hanna. Tapi?di sisi lain aku sedih ayah dan bunda harus meninggal kan ku dan kalo gue mau belanja?harus ke zakky?hell bunda jahat banget.
Aku hanya menganggukan kepala pasrah.
"Iya bunda, zugu bakal jaga lili dengan baik kok" ujar zakky yang tiba tiba nongol.
"Oke zugu bunda percayain sama kamu"
"Siap bunda" zakky mengangkat tangan nya seperti hormat pada bendera *wkw:v"Bunda hari ini aku ada kerja kelompok" ujar ku seraya bangkit dari duduk.
"Oya?di mana?sama sapa?ada cowok nya?berapa orang?" Pertanyaan bunda terlempar bertubi tubi
"Satu satu bundaa kalo tanya" ujar ku. Tawa kami pecah begitu saja di ruang keluarga ini."Di sini,sama temen satu kelas tapi nggak semua nya,cowok pasti ada lah bun" aku menjawab pertanyaan bunda komplit.
"Brian ikut?" Pertanyaan bunda itu mampu membuat keadaan menjadi hening. Aku melirik ke arah zakky, wajah nya menjadi datar seketika."Ya enggak lah bundaa kan dia kan kelas 11, masa iya sih dia ikut campur urusan kelas 10" ujar ku panjang lebar. Kulirik lagi zakky yang berada di sebelah bunda, wajah zakky yang sangat datar tadi itu berubah bahkan di bibir nya tercipta senyuman lebar.
Eh?zugu kenapa sih?aneh banget -batinku.
Lo sebener nya ngerti perasaan gue nggak sih nat? -batin zakky.
KAMU SEDANG MEMBACA
REMEMBER THAT
Fanfiction[LAGI DI ROMBAK BESAR-BESAR AN] Dari kamu aku belajar tentang apa arti cinta yang sesungguhnya. Cinta yang berdasar atas jiwa, bukan raga. Biarlah raga mu yang meninggalkan ku asalkan jangan jiwa mu yang meninggalkan ku. Copyright © 2017 by nabilaal...