TIGA PULUH SATU

1.4K 66 17
                                    

"Aku itu nggak bisa marah lama lama sama kamu. Karna kamu adalah penyemangat hidup ku."





Kantin adalah tempat untuk Para manusia yang haus dan lapar setelah lelah berfikir.

"Cielah yang baru jadian nempel terus kek permen karet" cibir naomi.

"Iya dong" balas verro.

"Gue kapan huhu" ujar shafa memasang wajah melas nya.

"Sampe kebo bertelor pokok nya" balas nathallia. Dan Tawa kami pecah begitu saja.

Nathallia merasa sebuah benda kotak bergetar dari saku nya. Nathallia merogoh saku nya untuk menganbil benda persegi itu. Nathallia membuka aplikasi LINE nya.

Brian Herma : Nathallia Jessie?

Nathallia hanya me-read pesan itu tanpa membalas nya.

Brian Herma : Masih marah?

Brian Herma : Maaf):

Hanya ada tanda read dan tanpa balasan apapun. Brian mengacak rambut nya frustasi. Brian menekan tanda vidcall. Dan sedetik kemudian wajah nathallia terpantul di layar.

"Hallo?"

Brian sangat merindukan wajah itu, suara itu, dan semua tentang pacarnya—nathallia.

"Masih marah?"

"Iya"

"Kalo masih marah kok viddcall nya di angkat?

"Emang gak boleh?"

"Ya boleh boleh aja sih. Cie kangen ya?"

"Enggak"

"Masa?"

"Iya"

"Masa sih?"

"Tau ah. Nyebelin"

"Gakpapa nyebelin yang penting ngangenin"

"Ish apaan sih" nathallia mengerucutkan bibir nya sebal.

"Lagi di kantin?"

"Gak. Di pasar"

"Ohh di pasar. Coba nenggok ke belakang deh"

Nathallia membalikkan tubuh nya. Brian sedang tersenyum lebar ke arah nya.

"Your prince is coming"

Panggilan terputus.

"Hai"

Kami semua menoleh ke sumber suara.

"Join boleh kan?" ujar brian.

"Boleh kok kak" balas naomi cepat.

Brian mendudukan bokong nya di sebelah nathallia. "Hai honey" brian menunjukan senyum manis nya

"Hai juga" balas ku.

"Nanti malem aku jemput ya?"

***

Brian mengedarkan pandangan nya ke seluruh wahana pasar malam "Mau main apa?"

"Naik kipas angin yang besar" Nathallia merentangkan tangan nya seperti membentuk lingkaran besar.

Brian mengulum senyum nya lalu membelai nathallia lembut. "Biang lala nat. Bukan kipas" ujar brian lembut.

Nathallia menggaruk tenggkuk nya yang tidak gatal. "Malu gue njir" batin nathallia.

"Pemandangan nya indah. Ya kan?" ujar nathallia kegirangan

REMEMBER THATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang