DUA PULUH EMPAT

1.6K 61 5
                                    

"Pagi bundaaaa" sapa ku seperti anak
kecil. 

"Pagi sayang" balas bunda

"Ceria banget hari ini kenapa?habis kesambet yak lo?" Kak david menempelkan tangan nya di kening ku. Dengan cepat ku tepis tangan kak david "ishh apaan sih". "nggak panas ya ternyata hehe" kak david menunjukan tawa tengilnya, aku diam dengan muka sebal.

*ting tong ting tong*

"Bukain gih bang" aku berjalan santai menuju meja makan
"Dasar" kak david berdecak sebal.

"Siapa bangggg" teriak ku.

"Pacar lo" balas kak david dengan teriak an nya. Kedua bola Mata ku berhasil membulat sempurna. Aku menghentikan aksi makan ku.

"Pagi tante" sapa kak brian kepada bunda yang berada di sebelah ku

"Pagi juga brian" balas bunda.

"Duduk sini kak brian" bunda menunjuk kursi yang tempat nya tepat berada di depan ku. Pipi ku semakin memanas ketika melihat nya menunjukan senyuman manis nya.

"Em..tante nathallia nya habis ini saya ajak jalan boleh?" Ujar kak brian

"Iya boleh kok" bunda menyikut lengan ku. Aku semakin salah tingkah dengan kelakuan bunda. Karna tidak kuat dengan tingkah lalu bunda, aku memutuskan untuk pergi dari ruang makan itu.

"Udah selesai makan nya nat?" Kak Brian menghentikan langkah kaki ku. Aku hanya mengangguk pelan.

"Yaudah yuk. Ayok jalan" kak Brian bangkit kemudian mengenggam tangan ku. Pipi ku semakin memanas karna kejadian ini.

"Em..b-bentar kak aku ambil ponsel dulu" aku melepaskan genggaman nya kemudian berlari kecil menuju lantai dua.

**********

"Wiss anak bunda cakep" bunda mencium kening ku. Aku hanya bisa tersenyum dengan muka memanas.

"Bunda pinjem nathallia ya" ujar kak brian
"oke sayang. ati ati ya" balas bunda
"Siap tante" kak brian hormat bak seorang militer.

"Mau kemana sih kak?" kak brian mengaitkan helm nya di kepala ku.

"Tumben pake motor?biasa nya pake mobil?" Tanya ku lagi

"Kak" panggil ku

Yang di panggil hanya diam memandang ku sambil senyum senyum

"Kak brian! " aku menyadarkan lamunan nya

"Eh?apa sayang?" Kak brian mengelus pipi tirus ku.

"Ngelamunin apa sih?dari tadi di panggil in di-

Cup!

Kak brian mencium pipi kanan ku sekilas. Ciuman itu membuat ku menundukan kepala.

"Kok diem sih?" Kak brian tersenyum puas dengan kemengan nya karna berhasil membuat ku blushing.

Setelah sekian lama aku memberanikan mengangkat wajah ku "jadi jalan nggak sih?" Aku menatap kak Brian sebal. "Jadi dong sayang" kak Brian memakai helm nya. "Lama iih" aku mengerucutkan bibir ku. "Jangan digituin bibir nya. Bikin gemes minta di cium jadi nya" kak brian mendekatkan wajah nya reflek aku langsung berlari ke jok belakang. Kak brian hanya tertawa melihat tingkah ku ini.

REMEMBER THATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang