TIGA PULUH LIMA

1K 50 2
                                    


Nathallia duduk di bawah pohon rindang di halaman belakang rumah nya sembari membuka buku diary nya. Nathallia menuliskan sesuatu di sana.

Dia laki laki pertama yang mampu membuat ku jatuh cinta. Aku berharap agar dia selalu bersama ku.

My prince, Brian Herma.


Diletakkan nya bulpoin itu ke tanah, lalu membaca hasil yang ia tulis tadi. Senyuman nya mengembang seketika. Nathallia menunutup buku diary nya lalu meraih ponsel yang berada di samping nya. Sebuah nama tertera pada layar ponsel nya.

Brian Herma : hai cantik! 💞

Nathallia mengembangkan senyuman nya. Cinta itu aneh ya? Saat kamu jatuh cinta dunia berasa milik sendiri. Saat kamu patah hati dunia berasa kejam buat kamu.

***

Brian Herma : ketemuan yuk nat, di taman kota ya

Nathallia menghempaskan selimut nya lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mengganti baju. Tidak mungkin ia mau bertemu brian dengan memakai baju tidur.

Sepuluh menit berlalu. Nathallia keluar dengan celana jogger pant dan kaos hoodie nya. Tak lupa dengan tas selempang kecil yang selalu nathallia bawa jika bepergian.

Nathallia duduk di bangku taman kota. Suasana nya ramai. Banyak anak kecil di sana. Nathallia memandangi dua orang anak kecil yang sedanh bermain sepedah bersama.

"Kamu harus bisa naik sepeda"

"Tapi, cis aku nggak berani"

"Kamu harus berani lol!. Aku ada di sini. Kamu nggak usah takut"

Tiba tiba saja ingatan tentang masa lalu nya terlintas di memori nya. Memori nya saat bersama zakky dulu.

"Kak ayo main cama atu"

Nathallia tersadar dari lamunan nya. Nathallia menoleh ke sebelah nya. Ada seorang anak perempuan. Jika di kira kira mungkin umur nya sekitar delapan tahun.

"Eh? Main apa dek?"

"Emm" anak perempuan itu tengah berfikir. Dilipatnya ketiga jari nya yang tersisa hanya jari tengah dengan ibu jari. Ditempelkan nya jari mungil iti di dagu. Mata nya berputar ke kanan dan kekiri. Itu semua tampak menggemaskan.

"Aha!" tampak nya anak itu sudah menemukan ide untuk permainan hari ini.

"Kejar kejaran yuk kak?"

Tanpa ba bi bu aku langsung mengiyakan permintaan nya itu.

"Yee" sorak nya kegirangan. "Kakak kejar aku yaa" anak itu mulai berlari.

"Ndak bisa bwee" anak itu menjulurkan lidah nya sambil berlari. Rambut nya yang di kucir kuda itu menari ke kanan dan ke kiri.

"Hei dek tunggu!" teriak nathallia. Nathallia tampak kualahan mengejar anak perempuan itu.

"Ndak bicaaa bweee" teriak anak perempuan itu. Nathallia melihat di depan anak perempuan itu ada akar pohon yang keluar dari tanah.

"Awas dek!" teriak nathallia. Tetapi anak itu tidak mendengarkan nathallia. Dia terus berlari. Nathallia mempercepat lari nya.

REMEMBER THATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang